tag:blogger.com,1999:blog-77888793122409908962024-02-07T05:10:58.910-08:00siredjasiputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.comBlogger18125tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-76104775146706792142019-06-26T06:37:00.001-07:002020-01-24T07:32:07.444-08:00Sebelum Kau Pergi<i><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Sebelum kau benar-benar pergi</span></i><span class="fullpost" style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><i>
</i></span><br />
<div>
<i><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Izinkan dua raga kita untuk </span></i><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<i><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">bertemu lagi</span></i></div>
</div>
<div>
<i><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Untuk saling mengikhlaskan</span></i></div>
<div>
<i><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Walaupun tidak benar-benar ikhlas</span></i></div>
<div>
<i><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Untuk saling melepaskan</span></i></div>
<div>
<i><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;">Walaupun kelak masih terikatkan</span></i></div>
<div>
<i><span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace;"><br /></span></i></div>
<div>
<br /></div>
siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-18991059680829795882019-03-28T06:09:00.000-07:002019-03-28T06:09:54.161-07:00Setengah JawabanBayanganmu masih merintih<span class="fullpost">
</span><br />
<div>
Mengikuti jalan kemana ku berarah</div>
<div>
Seolah terus berkata</div>
<div>
"Kau tidak mau berjuang ! "</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ingin ku menjawab </div>
<div>
tapi ku tak punya cara</div>
<div>
Ingin ku wakilkan </div>
<div>
tapi aku punya apa ?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hanya rasa yang terus ku pendam</div>
<div>
Bersama rindu yang kian menikam</div>
<div>
Tuhan....beri aku jalan</div>
<div>
Agar dunia tak lagi hambar</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
(Takengon, 28 Maret 2019)</div>
siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-53432767940908723462019-03-27T08:26:00.001-07:002019-03-27T08:26:20.319-07:00Masih SamaAku bukanlah pembeda<span class="fullpost">
</span><br />
<div>
Yang pernah hadir saat kamu terluka</div>
<div>
Aku juga bukan dewa asmara</div>
<div>
Yang setiap saat selalu memberikan cinta</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Aku hanyalah manusia biasa</div>
<div>
Yang punya hati berisikan penuh cinta</div>
<div>
Dan kini masih tetap sama</div>
<div>
Meski kata "kita" telah terjabar menjadi dua kata</div>
<div>
<br /></div>
<div>
"AKU" dan "KAU"</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-75538433716614092822013-03-11T18:25:00.000-07:002013-03-11T10:43:43.277-07:00Mengapa Harus Bank Syariah ?Dalam pengertiannya, Bank adalah sebuah lembaga yang memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai tempat menyimpan uang, tempat meminjam uang, dan tempat pelayanan jasa keuangan. Sedangkan, Bank Syariah adalah sebuah lembaga yang memiliki tiga peran tersebut akan tetapi mengindahkan aturan-aturan dan hukum-hukum Allah yang diberlakukan untuk manusia. Jadi, jika kita melihat secara teknis tidak terlalu berbeda antara bank konvensional dengan bank syariah. Akan tetapi, jika kita melihat lebih dalam lagi mengenai bank syariah akan terlihat jelas bahwa terdapat perbedaan yang mendasar yang membuat bank syariah memberikan dampak yang lebih baik bagi umat Islam pada khususnya dan seluruh alam pada umumnya.<br />
Yang pertama marilah kita mengkaji tentang perbedaan struktur organisasi antara bank konvensional dengan bank syariah. <br />
<a name='more'></a>Bank adalah sebuah organisasi yang berorientasikan profit, tidak terkecuali bank syariah. Dalam struktur organisasi bank konvensional, terdapat rapat umum pemegang saham sebagai keputusan tertinggi, dewan komisaris, dewan direksi, dan para pegawai. Dalam struktur ini, segala kegiatan operasional yang dilakukan oleh dewan direksi diawasi oleh dewan komisaris sebagai perwakilan dari para pemegang saham. Jadi, pengawasan kegiatan operasional bank diawasi hanya oleh dewan direksi. Tidak terlalu berbeda dengan bank konventional, struktur organisasi bank syariah juga memuat hal diatas. Akan tetapi, yang harus digaris bawahi disini selain memuat hal yang sama dengan bank konventioal, bank syariah memiliki dewan pengawas syariah, yang kedudukannya sejajar dengan dewan komisaris. Jadi, pengawasan kegiatan operasional perusahaan menjadi lebih baik karena pengawasan dilakukan oleh dua pengawas. Seperti kata pepatah dua lebih baik daripada satu.<br />
Sekarang, mari kita membahas perbedaan dalam segi pembiayaan. Seperti yang kita ketahui semua, mengajukan permintaan pembiayaan pada bank konvensional sangat mudah pada era sekarang ini. Kita hanya tinggal mengajukan pinjaman, lalu menyelesaikan syarat-syarat yang diharuskan. Lalu, bagaimana dengan bank syariah? Pada bank syariah, syarat-syarat yang ditetapkan hampir sama dengan yang dimiliki oleh bank konvensional. Akan tetapi, bank syariah lebih unggul dalam satu hal. Bank syariah tidak akan pernah mengucurkan dana pinjamannya kepada bisnis yang dapat membawa kemaslahatan seperti bisnis kasino, pembuatan bir, rokok, dan lainnya. Jadi, sekali lagi bank syariah sudah selangkah lebih maju karena harta yang kita simpan tidak disalurkan untuk hal maksiat dan negara akan semakin maju karena pembiayaan yang diberikan akan digunakan untuk hal yang membangun bukan menghancurkan moral bangsa.<br />
Lalu, bagaimana dengan return yang diterima dari investasi yang telah dilakukan pada bank syariah? Pada bank syariah, return yang akan diterima adalah bagi hasil (profit sharing) dari keuntungan yang didapatkan bank. Maksudnya adalah keuntungan yang didapatkan oleh bank melalui investasi yang mereka lakukan menggunakan dana yang terdapat pada bank tersebut dibagi kepada nasabahnya sesuai dengan jumlah investasi mereka pada bank tersebut dan kesepakatan awal persentase pembagian keuntungan. Berbeda dengan system return yang diberikan oleh bank konvensional yaitu dengan memberikan bunga. Perbedaan ini seperti terlihat bahwa nasabah akan rugi jika menyimpan pada bank syariah dibandingkan jika menyimpan uangnya pada bank konvensional disebabkan return yang pasti dari bank konvensional. Akan tetapi, jika kita menilik lebih jauh lagi, sebenarnya sistem yang digunakan pada bank syariah memberikan pengetahuan kepada kita mengenai bagaimana sebenarnya kondisi bank tempat menyimpan uang. Mengapa? Karena dengan pengembalian yang semakin besar menunjukkan bahwa semakin baik kinerja bank tersebut dan semakin kecil pengembalian membuat kita dapat berhati-hati karena kita mengetahui bahwa kinerja bank tersebut menurun, sehingga itu dapat membuat kita untuk berjaga-jaga mengenai uang yang berada di bank tersebut. Sedangkan, nasabah tidak akan pernah mengetahui lebih dahulu bagaimana kinerja bank tersebut, karena return yang diterima selalu konstan. Ini membuat para nasabah tidak bisa berjaga-jaga mengenai keselamatan uang yang mereka simpan di bank konvensional. Ini membuktikan bahwa bank syariah lebih transparan mengenai performa kegiatan operasionalnya kepada nasabah dinadingkan dengan bank konvensional yang membuat nasabah dapat berhati-hati lebih awal. Inilah salah satu penyebab mengapa pada tahun 1998, bank syariah tidak termasuk bank yang dilikuidasi dan tetap bertahan sampai sekarang.<br />
Yang terakhir setelah kita mengetahui sistem return yang diberikan, marilah kita mencoba menghitung besarnya pengembalian dari bank syariah dan bank konvensional. Karena pada bank kovensional tolok ukur pengembalian melalui bunga, maka yang menjadi perhatian kita adalah berapa persentase bunga yang diberikan oleh bank dan jumlah uang yang disimpan. Sedangkan, pada bank syariah karena yang menjadi tolok ukur pengembalian adalah bagi hasil, maka yang menjadi perhatian adalah persentase pembagian bagi hasil, jumlah uang yang disimpan, jumlah uang yang diinvestasikan oleh bank, dan jumlah keuntungan yang diterima oleh bank.<br />
<a href="http://keifsifeui.files.wordpress.com/2008/06/gambar.jpg"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-21" height="133" src="http://keifsifeui.files.wordpress.com/2008/06/gambar.jpg?w=400&h=133" width="400" /></a><br />
Disini terlihat bahwa semakin baik kinerja bank syariah maka akan semakin besar jumlah bagi hasil yang akan diterima oleh nasabah.<br />
Jadi, mengapa harus memilih bank syariah? Sekarang seharusnya kita semakin melirik bank syariah karena lebih memiliki pengawasan yang ketat, pembiayaannya hanya kepada bisnis yang membangun moral bangsa, dan sistem return yang dapat menjadi early warning bagi para nasabah.<br />
<i>Sumber: Modul Kajian Ekonomi Islam FSI FEUI </i>siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-61491757045471015112013-03-11T18:22:00.000-07:002013-03-11T11:13:38.234-07:00Uang Dalam Islam<span id="fullpost"> </span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWSsCkGqA3F03bF9feYimUwEZRsJZHzOffAuZxM6avr6TVoS2c5km49xZL0Yyyw9acxp4PYy7O-bFZ7T4CIex1l0xJB2gq1VCNm2eylzXqzIGesL_1Mh_fW_ADiaFV5pXTU19esqPnqF60/s1600/images+(1).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWSsCkGqA3F03bF9feYimUwEZRsJZHzOffAuZxM6avr6TVoS2c5km49xZL0Yyyw9acxp4PYy7O-bFZ7T4CIex1l0xJB2gq1VCNm2eylzXqzIGesL_1Mh_fW_ADiaFV5pXTU19esqPnqF60/s1600/images+(1).jpg" /></a></div>
<span style="font-family: Arial;">Pada dasarnya, Islam tidak memiliki mata uang sendiri pada zaman Rasulullah. Apa yang dilakukan oleh Rasulullah adalah menetapkan penggunaan uang yang berasal dari emas dan perak dari negara lain. Dinar emas berasal dari Romawi (<i>Dinar Heraclius</i>), sedangkan dirham perak berasal dari Persia (<i>Dirham Baghli</i>). Artinya Rasulullah mengakui dan memberlakukan mata uang tersebut dalam transaksi perekonomian umat Islam. Hal ini dilakukan oleh beliau tidak lepas dari siasat politik, mengingat posisi umat Islam waktu itu masih lemah dan berada di bawah bayang-bayang kekuasaan Romawi dan Persia baik dari segi politik maupun ekonomi. Dan secara geografis, wilayah Arab memang dikelilingi oleh dua kerajaan tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Uang Islam secara resmi dan penuh pertama kali diterbitkan dalam bentuk dinar dan dirham Islam pada masa Khalifah Bani Umayah, Abdul Malik bin Marwan. Pada saat itu dinar dan dirham dicetak sesuai dengan timbangan yang telah ditentukan oleh Rasulullah. </span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial;">Sebelumnya Khalifah Umar pernah menerbitkan dirham, namun karena masih bercampur dengan unsur Persia maka tidak bisa disebut uang islam. Sampai saat ini, dinar dan dirham menjadi identik dengan Islam, padahal yang pertama menggunakan bukanlah umat Islam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Secara umum, ada perbedaan pendapat dintara <i>fuqaha</i> tentang keharusan penggunaan dinar dan dirham oleh umat islam sebagai mata uang dalam perkonomian. Pendapat pertama menyatakan bahwa uang adalah bentuk penciptaan dan hanya terbatas pada dinar dan dirham. Artinya, tidak ada bentuk mata uang lain yang boleh dipergunakan selain dinar dan dirham, termasuk juga uang kertas yang beredar saat ini. Karena menurut mereka Allah telah menciptakan emas dan perak sebagai tolok ukur nilai. Sebagai buktinya adalah banyaknya istilah emas dan perak yang disebut dalam Al-Qur’an. Pendapat ini dikemukakan oleh Al-Ghazali, Ibnu Qudamah, dan Al-Maqrizi. Dikatakan oleh Maqrizi, “Sesungguhnya uang yang menjadi harga barang-barang yang dijual dan nilai pekerjaan adalah hanya emas dan perak saja. Tidak diketahui dalam riwayat yang shahih maupun yang lemah dari umat manapun dan kelompok manusia manapun, bahwa mereka dalam masa lalu dan masa kontemporernya selalu menggunakan uang selain keduanya.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Pendapat kedua menyatakan bahwa uang adalah masalah terminologi. Maka segala sesuatu yang secara terminologi manusia dapat diterima dan diakui oleh mereka sebagai tolok ukur nilai, maka bisa disebut sebagai uang. Pandangan ini lebih dekat dengan definisi uang yang ada saat ini. Pendapat ini juga menyepakati substansi dari pernyataan Umar r.a sebagai berikut: “Aku ingin menjadikan dirham dari kulit unta” Lalu dikatakan kepadanya, “Jika demikian, unta akan habis” maka dia manahan diri. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin dapat uang dari materi apapun dan dengan bentuk apapun selama dapat merealisasikan kemaslahatan, dan tidak menyalahi aturan syariah. Pendapat kedua ini didukung oleh Imam Malik, Imam Ahmad, Ibnu Taimiyah, dan Ibnu Hazm. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa uang kembali pada terminologi manusia bahwa sesuatu itu adalah uang, dan ia beragam bentuknya sesuai keragaman tradisi dan adat istiadat manusia; dan beliau menafikan adanya uang yang pasti dengan hukum sya’i atau hukum alami (penciptaan). Dalam hal ini uang kertas yang banyak beredar saat ini secara fiqih dapat dinyatakan sebagai uang selama dalam terminologi manusia masih disebut uang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Perbedaan pendapat ini tidak hanya terkait lahiriah dan fisik dari uang itu sendiri, tapi lebih jauh adalah pada hal-hal yang substansial (misal:posisi zakat dan riba) . Hal ini mengingat bahwa uang memiliki peranan yang sangat penting; pelayanan besar yang diberikan oleh uang dalam perkonomian, hubungan yang kuat antara uang dan perekonomian, pengaruh uang yang sangat besar, dan uang merupakan salah satu faktor kekuasaan dan kemandirian ekonomi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Pendapat kedua merupakan pendapat yang lebih kuat, sehingga para ekonom sepakat bahwa uang adalah masalah terminologi. Mereka berpendapat bahwa uang itu berarti segala sesuatu yang beredar penggunaanya dab terjadi penerimaannya. Dalam hal ini, benda apapun boleh dijadikan sebagai mata uang, namun harus ada beberapa hal yang harus diperhatikan :</span></div>
<ul>
<li><span style="font-family: Wingdings;">I</span><span style="font-family: Arial;">slam melarang setiap hal yang berdampak pada bertambahnya gejolak dalam daya beli uang, dan ketidakstabilan nilainya yang hakiki. Contohnya: larangan perdagangan uang (karena uang adalah alat perdagangan, bukan yang diperdagangkan), dan pengharaman penimbunan uang. Inflasi adalah salah satu contoh menurunnya daya beli uang terhadap barang dan hal ini pernah terjadi pada masa Umar r.a dimana pada saat itu mata uang yang digunakan adalah dinar dan dirham. Artinya tidak ada jaminan bahwa dinar dan dirham akan mencegah terjadinya inflasi. Semua jenis bahan mata uang (emas, perak ataupun kertas) mempunyai potensi menimbulkan inflasi. Tugas negara adalah menjaga kestabilan nilai mata uang tersebut.</span></li>
<li><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial;">Apa yang disebut dengan uang harus diterima dan dipercaya oleh kebanyakan manusia agar fungsi dan nilalinya dapat terlindungi. Serta harus diatur dan diterbitkan oleh negara.</span></li>
<li><span style="font-family: Wingdings;"><span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: Arial;">Dalam sistem moneter, ada tiga unsur pokok yang harus terpenuhi, yaitu dasar moneter, kesatuan hitungan (kesatuan mata uang), dan sarana tukar-menukar. Jika merujuk pada sistem keuangan di Arab Saudi, yang menjadi dasarnya adalah emas dan satuannya adalah riyal, sedangkan sarananya adalah kertas-kertas yang dikeluarkan oleh perbankan.</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Menyikapi penggunaan uang kertas yang beredar saat ini, secara lahiriah bahan dan bentuk bisa diterima sebagai uang sesuai dengan pendapat kedua di atas. Hanya saja penggunaannya saat ini banyak menimbulkan masalah dan krisis keuangan di banyak negara. Negara kuat bisa seenaknya mencetak mata uangnya dan melemahkan mata uang negara lain, karena tidak ada beban dan murahnya nilai kertas itu sendiri, hal ini karena tidak ada dasar moneter yang kuat. Sehingga muncul, wacana untuk kembali pada penggunaan emas dan perak (dinar dan dirham).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Pada akhirnya, penggunaan uang bisa dilakukan sekreatif mungkin dan bahanya bisa menggunakan apapun mengkuti perkembangan zaman dan adat istiadat manusia, yang penting adalah dapat merealisasikan kemaslahatan, dan tidak menyalahi aturan syariah.</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: right;">
<span style="font-family: Arial;"> </span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<i><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Sumber :</span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<i><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">“Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khattab”, DR, Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi</span></i></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: right;">
<i><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">“Ekonomi Makro Islami”, Adiwarman A. Karim</span></i></div>
siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-67179041921110000752013-02-03T10:33:00.000-08:002013-03-11T10:53:39.209-07:00DASAR-DASAR DAN SEJARAH EKONOMI ISLAM<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPldqZB8bQIj-_OJKH07Z3A6EFTB-yI3nFmJnGYSbhqRs7xVtjqxKV46iSV3LLh3BQzlmQHinTmkcVXjhKiAqWinokl82NLFwCjaKe0llb3kCIyzrlZKL4Hy5DQIbyhiXVoXxdHzBM1ckg/s1600/dinar_dirham-imn_2010.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPldqZB8bQIj-_OJKH07Z3A6EFTB-yI3nFmJnGYSbhqRs7xVtjqxKV46iSV3LLh3BQzlmQHinTmkcVXjhKiAqWinokl82NLFwCjaKe0llb3kCIyzrlZKL4Hy5DQIbyhiXVoXxdHzBM1ckg/s320/dinar_dirham-imn_2010.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Salah satu misi Rasulullah diutus ke dunia ini oleh
Allah adalah membangun rakyat yang beradab. Langkah <span lang="IN">a</span>wal yang dilakukan Nabi Muhammad
menanamkan pemahaman keimanan dan keberadaannya di muka bumi ini. Ajaran nabi
menjadikan manusia sebagai pribadi yang bebas
dalam mengoptimalkan potensi dirinya. Kebebasan merupakan unsur kehidupan yang
paling mendasar dipergunakan sebagai syarat untuk mencapai keseimbangan hidup.
Nilai-nilai manusiawi inilah yang menyebabkan ajaran Nabi Muhammad berlaku
hingga akhir zaman.
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Setelah wafatnya nabi kepemimpinan dipegang oleh Khulafa
al Rasyidin, berbagai perkembangan, gagasan, dan pemikiran muncul pada masa
itu. Hal ini tercermin dari kebijakan-kebijakan yang berbeda antar Khalifah itu
sendiri, kebijakan-kebijakan itupun muncul sebagai akibat dari munculnya
masalah-masalah baru. Salah satunya pemenuhan kehidupan masyarakat di bidang ekonom<br />
<a name='more'></a>i
sehingga masalah teknis untuk mengatasi masalah-masalah perniagaan muncul pada
waktu itu. Sejumlah aturan yang
bersumberkan Al-Qur’an dan Hadist Nabi hadir untuk memecahkan masalah ekonomi
yang ada. Masalah ekonomi menjadi bagian yang penting pada masa itu.<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Pemikiran ekonomi Islam dimulai sejak Muhammad dipilih
menjadi rasul, beliau mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menyangkut dengan
kemaslahatan umat, selain masalah hukum dan politik, tetapi juga masalah
ekonomi atau perniagaan-mu’amalat. Masalah ekonomi rakyat menjadi perhatian
Rasulullah karena masalah itu merupakan pilar penyangga keimanan yang harus
diperhatikan, hal ini terbukti dengan adanya hadist yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim. Rasulullah bersabda yang artinya : “Kemiskinan membawa kepada kekafiran.”
Maka upaya memberantas kemiskinan merupakan bagian dari kebijakan Rasulullah SAW.
Selanjutnya kebijakan-kebijakan Rasulullah menjadi pedoman oleh pada
penggantiNya yaitu Khulafa al Rasyidin dalam memutuskan kebijakan-kebijakan
ekonomi. Al-Qur’an dan hadist menjadi sumber dasar sebagai teori ekonomi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="apple-style-span"><span style="color: #333333;">Membicarakan
sistem ekonomi Islam secara utuh, tidak cukup dikemukakan pada tulisan yang
sempit ini, karena sistem ekonomi Islam mencakup beberapa segi dan mempunyai
ketergantungan dengan beberapa disiplin ilmu lainnya sebagaimana juga yang ditemukan
pada studi ekonomi umum. Persolan sistem bank syariah hanyalah sebagian kecil
dari sederetan masalah-masalah yang terdapat dalam studi ekonomi Islam. Kendati
demikian, sistem ekonomi Islam mempunayi ciri khas dibanding sistem ekonomi
lain (kapitalis-sosialis). Ekonomi Islam bersifat robbani, menjunjung tinggi
etika, menghargai hak-hak kemanuisaan dan bersifat moderat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 31.5pt; mso-list: l0 level1 lfo8; text-indent: -.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kontribusi
Ekonomi Musim Klasik</b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Sejarah membuktikkan bahwa para pemikir muslim merupakan
penemu, peletak dasar, dan pengembang dalam berbagai bidang-bidang ilmu.
Nama-nama pemikir muslim bertebaran di sana-sini menghiasi arena ilmu-ilmu
pengetahuan. Baik ilmu alam maupun ilmu sosial. Mulai dari filsafat,
matematika, astronomi, ilmu optik, biologi, kedokteran, sejarah, sosiologi, psikologi,
pedagogi, sampai termasuk juga ilmu ekonomi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Para pemikir klasik muslim tidak terjebak untuk
mengotak-ngotakkan barbagai macam ilmu tersebut seperti yang dilakukan para
pemikir saat ini. Mereka melihat ilmu-ilmu
tersebut sebagai “ayat-ayat” Allah yang bertebaran di seluruh alam.
Dalam pandangan mereka, ilmu-ilmu itu walaupun sepintas terlihat berbeda-beda
dan bermacam-macam jenisnya, namun pada hakikatnya berasal dari sumber yang
satu, yakni dari Yang Maha Mengetahui seluruh ilmu, Yang Maha Benar, Allah SWT.
Para pemikir muslim memang melakukan klasifikasi terhadap berbagai macam ilmu,
tetapi yang dilakukan oleh mereka adalah pembeda, bukan pemisahan. Oleh karena
itu, tidaklah mengherankan bila para pemikir klasik muslim menguasai bebagai
macam bidang ilmu. Ibnu Sina (980-1037M), sebagai contoh, selain terkenal
sebagai ahli kedokteran,<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7788879312240990896#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[1]</span></span></span></a> juga ahli filsafat.
Bahkan ia juga mendalami psikologi dan musik. Al-Ghazali (450H/1058M-505/111M),<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7788879312240990896#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[2]</span></span></span></a>
selain banyak membahas masalah-masalah fiqh (hukum), ilmu qalam (teologi), dan
tasawuf, beliau juga banyak membahas masalah filsafat, pendidikan, psikologi,
ekonomi, dan pemerintahan. Sayangnya tradisi pemikiran seperti ini tidak
berlanjut sampai sekarang karena mundurnya peradaban umat muslim hampir
disegala bidang. Kemunduran sebagian disebabkan karena musuh dari luar,
sebagian lagi disebabkan oleh sikap umat muslim sendiri. Umat muslim tenggelam
lama dalam tidur nyeyaknya. Kegiatan
berpikir berhenti sehingga umat muslim mengalami kemerosotan disegala
bidang. Mulai dari bidang politik, ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan, sosial,
seni, dan kebudayaan. Lama-kelamaan peradaban muslim tidak terdengar gaungnya
untuk jangka waktu yang lama. Bahkan negeri-negeri muslim akhirnya menjadi
sasaran empuk penjajahan bangsa-bangsa non-muslim. Banyak industri khas Islami
yang terpinggirkan (untuk tidak menyebut hilang). Kedaulatan politik diambil
alih oleh bangsa penjajah warisan Romawi. Institusi ekonomi Islam (baitul maal,
al-hisbah, suftaja, hawala,funduk, dar al-Tiraz, Ma’una dan lain-lain)
terpinggirkan. Dalam bidang seni dan budaya Barat. Dalam bidang seni dan
budaya, terjadi pengekoran yang membabi buta terhadap budaya Barat. Dalam
bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan, terjadi sekularisme. Hasilnya, pada
masa kini umat muslim identik dengan
kebodohan dan kemiskinan.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7788879312240990896#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[3]</span></span></span></a> (sungguh ironis
mengingat ayat Al-Qur’an yang pertama turun adalah perintah “Iqra”; “Bacalah”
dan mengingat salah satu doa nabi yang selalu beliau ulang-ulang: ”Ya Allah,
aku berlidung kepada-Mu kekufuran dan
kefaqiran…” </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Di tengah-tengah keadaan seperti ini terjadilah proses
kehilangan fakta-fakta sejarah, baik itu disengaja maupun tidak disengaja.
Andil pemikir-pemikir muslim dalam ilmu-ilmu pengetahuan tertutupi sehingga
bila kita membaca buku-buku sejarah ilmu pengetahuan, maka sebagian besar
menyatakan bahwa sejak zaman filosof-filosof Yunani yang mahsyur (Socrates,
Plato, Aritoteles, dan lain-lain) beberapa abad sebelum semua ilmu, tidak
terkecuali ilmu ekonomi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 13.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
Josheph Schumpeter,<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7788879312240990896#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[4]</span></span></span></a> misalnya dalam buku
opus-nya menyatakan adanya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">great gap</i>
dalam sejarah pemikiran ekonomi selama 500 tahun, yaitu masa yang dikenal umat muslim,
suatu hal yang berusaha ditutupi oleh Barat karena pemikiran ekonom muslim pada
masa inilah banyak dicuri oleh para ekonom Barat. Para ekonom muslim sendiri
mengakui, meraka banyak membaca dan dipengaruhi oleh tulisan-tulisan Aritoteles
(367-322SM) sebagai filsuf yang banyak menulis masalah ekonomi. Namun mereka
tetap menjadikan Al-Qur’an dan hadist sebagai rujukan utama dalam menulis
teori-teori ekonomi Islami. Schumpeter menyebut dua kontribusi ekonom
scolastik, yaitu penemuan kembali tulisan-tulisan Aritoteles dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">towering achievement </i>st.Thomas Aquinas
(1255-1274). Schumpeter hanya menulis tiga baris dalam catatan kakinya nama
Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd dalam kaitan proses transmisi pemikiran
Aritoteles kepada St.Thomas. Pemikiran
ekonomi St.Thomas sendiri banyak yang bertentangan dengan dogma-dogma gereja
sehingga para sejarahwan menduga St.Thomas mencuri ide-ide itu dari para ekonom
muslim.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
Adapun proses pencurian terjadi dalam berbagai bentuk.
Pada abad ke-11 dan ke-12, sejumlah pemikir Barat seperti Contantine the
African, Adelard of Bath melakukan perjalanan ke Timur Tengah. Mereka belajar Bahasa
Arab dan melakukan studi serta membawa ilmu-ilmu baru ke Eropa. Contohnya,
Leornado of Pisa belajar di Bougie, Aljazair pada abad ke-12. Ia juga belajar
aritmetika dan matematika Al-Khwarizmi (780-850M) dan sekembalinya dari sana ia
menulis buku <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Liber Abaci</i> pada tahun
1202. Raymond Lyli (1223-1315) yang telah melakukan perjalanan ke negara-negara
Arab mendirikan lima universitas yang mengajarkan Bahasa Arab sehingga banyak
yang kemudian menerjemahkan karya-karya ekonom muslim. Diantara penerjemah
tersebut adalah adelard of Bath, Constantine the African, Michael Scot, Hermaan
the German, Dominic Gundislavi, John of Seville, Olato of Trivoli William of
Luna, Robert Chester, Gerard of Cremona,dan lain-lain. Sementara itu di antara
para penerjemah Yahudi adalah Jacob of Anatolio, Jacob ben Macher Ibn Tibbon,
Kalanymus ben kalonymus, Moses ben Solomon of Solon, Yakub ben Abbon Marie dan
lain-lain. Adapun karya-karya ekonom muslim yang diterjemahkan adalah Al-Kindi,
Al Farabi, Ibnu Sina, A- Ghazali, Ibnu Rusyd, Al-Khwarizmi, Ibnu Haytham. Ibnu
Hazm, Jabir Ibnu Hayyam, Ibnu Bajja, Ar-Razi.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .25in; text-align: justify;">
Beberapa pemikiran ekonom muslim yang dicuri tanpa pernah disebut sumber
kutipannya antara lain:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Teori
Pareto Optimum diambil dari kitab Nahjul Balaghah Imam Ali.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bar
Herbraeus, pendeta Syriac Jacobite Church, menyalin beberapa bab Ihya Ulumudin
Al-Ghazali.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Gresham-law
dan Oresme Treatrise dari dari kitab Ibnu Taimiyah.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pendeta
gereja Spanyol Ordo Dominican Raymond Martini mayalin banyak bab dari Tahafut
Al-Falasifa, Maqasid Al-Falasifa, Al-Munqid, Misykat Al-Anwar, dan Ihya-nya
Al-Ghazali.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">St.Thomas
menyakin banyak bab dari Al-Farabi (St.Thomas yamg belajar di Ordo Dominican
mempelajari ide-ide Al-Ghazalidari Bar Hebraeus dan Martini).</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bapak
Ekonomi Barat, Adam Smith (1776 M), dengan bukunya The Wealth Of Nation diduga
banyak mendapat inspirasi dari buku <i style="mso-bidi-font-style: normal;">al-amwal</i>-nya
Abu Ubayd (838 M) yang dalam bahsa Inggrisnya adalah persis judul bukunya Smith
The Wealth. </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dengan demikian, para
pemikir-pemikir ekonomi muslim telah mengidentifikasi banyak konsep, variable,
dan teori-teori ekonomi yang masih relevan hingga kini. Ibnu Al-Nadim
(438/1047M) mencatat nama beberapa ulama dengan sejumlah karya ilmiah yang
secara khusus membahas masalah ekonomi dan keuangan.<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7788879312240990896#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">[5]</span></span></span></a>
Sebagian karya itu ada yang masih bertahan sampai sekarang, sebagian lagi sudah
hilang . Yang hilang itu antara lain:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hafshawaih:
”Kitab Al-Kharaj.” Buku ini merupakan yang pertama dalam masalah ini.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Al-Hasan
Bin Ziyad Al-Lu’lu’I (204 H/819 M): “Al-Kharaj” dan Al-Nafaqat”.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Al-Haetsam
Bin Adi al-Kufi (114-207 H/732-831 M).</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Al-Ashma;I,
Abu Abdul Malik (122-216 H/740-831 M): Kitab Al-Kharaj</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ja’far
Bin Mubasysyir (234 H/848 M).</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .75in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Abdul
‘Abbas al-ahwal (270 H-883 M).</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Oleh sebab para pemikir Islami sebenarnya
telah memberikan kontibusi yang sangat berarti bagi perkembangan ilmu ekonomi
modern. Dengan demikian, teori ekonoomi Islam
sebenarnya bukan ilmu baru.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sikap umat muslim terhadap
ilmu-ilmu dari Barat, termasuk ilmu ekonomi versi “kovensional”, adalah la
takadzibuhu jamii’a, wala tushahhihuhu jamii’a (jangan menolak semuanya, dan
jangan pula menerima semuanya). Maka ekonomi muslim tidak perlu terkesima
dengan teori-teori ekonomi Barat. Ekonom muslim perlu mempunyai akses terhadap
kitab-kitab klasik Islami. Di lain pihak, fuqaha Islami perlu juga mempelajari
teori-teori ekonomi modern agar dapat menterjemahkan kondisi ekonomi modern
dalam bahasa kitab klasik Islami. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="color: #333333; line-height: 115%; mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">Sejarah Ekonomi Islam</span></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: .25in;">
Pada masa pemerintahan Rasulullah, perkembang<span lang="IN">a</span>n ekonomi tidaklah begitu besar
dikar<span lang="IN">e</span>nakan sumber-sumber
yang ada pada masa itu bel<span lang="IN">u</span>m
begitu banyak. Sampai tahun ke empat hijrah, pendapatan dan sumber daya negara
masih sangat kecil. Kekayaan pertama datang dari banu Nadar, suatu suku yang
tingggal di pinggiran Madinah. Kelompok ini masuk dalam <span lang="IN">P</span>akta <span lang="IN">M</span>adinah tetapi mereka melanggar perjanjian bahkan berusaha untuk
membunuh Rasulullah. Nabi meminta mereka untuk meninggalkan kota namun mereka
menolaknya. Nabipun menyerahkan tentara dan mengepung mereka. <span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Akhirnya mereka menyerah dan setuju meninggalkan kota
dengan membawa barang-barang sebanyak daya angkutan unta, kecuali baju
baja-besi. Semua milik banu Nazir yang ditinggalkan menjadi milik kaum
muslimin. Rasulullah membagikan tanah ini sebagian besar kepada Muhajirin dan
orang-orang Anshar yang miskin. Pendapatan utama pada masa Rasulullah<span lang="IN">: </span>Pendapatan utama pada masa ini
adalah zakat, yang berbeda dengan pajak. Zakat tidak diperlakukan dengan paja<span lang="IN">k</span>. <span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
Zakat merupakan kewajiban agama dan termasuk pilar Islam.
Pengeluaran dan penyaluran zakat ini diatur secara jelas dalam Al-Qur’an surah
at Taubah ayat 60 yang artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk
orang-orang fakir, miskin, badan kepengurusan zakat, para Mu’allaf-orang yang
baru masuk islam-yang dibujuk hatinya, untuk-memerdekakan-budak, orang-orang yang berhutang-untuk keperluan
agama,untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan sebagai
sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.”<span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
Sumber pendapatan sekunder<span lang="IN">
antara lain:</span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 115%; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify;">Uang
tebusan untuk para tawanan perang </li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 115%; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify;">Harta
karun temuan pada periode sebelum Islam </li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 115%; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify;">Harta
benda kaum muslimin yang meninggalkan negerinya </li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 115%; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify;">Wakaf
harta benda yang diindikasikan
kepada umat Islam pendapatannya didepositokan ke baitul mal</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 115%; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify;">Nawaib,
yaitu pajak yang dibebankan kepada kaum muslimin yang kaya-borjuis</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 115%; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify;">Zakat
fitrah</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 115%; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify;">Sedekah
seperti korban dan korban dan Kaffarat- denda atas kesalahan yang
dilakukan kaum muslimin pada acara ke agamaan seperti berburu pada musim
haji<span lang="IN">.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="color: #333333;">Secara umum kita bisa membaginya</span><span lang="IN" style="color: #333333;"> sejarah perkembangan ekonomi </span><span style="color: #333333;">I</span><span lang="IN" style="color: #333333;">slam</span><span style="color: #333333;"> sebagai berikut</span><span lang="IN" style="color: #333333;">:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 32.2pt; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">a)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: #333333;">Periode Pertama/Fondasi
(Masa awal Islam-450 H/1058 M)</span></b><span style="color: #333333;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span style="color: #333333;">Pada periode ini banyak
sarjana muslim yang pernah hidup bersama para sahabat Rasulullah dan para
tabi’in sehingga dapat memperoleh referensi ajaran Islam yang akurat.
Seperti Zayd bin Ali (120 H/798 M), Abu Yusuf (182/798), Muhammad Bin
Hasan al Shaybani (189/804), Abu Ubayd (224/838) Al Kindi (260/873), Junayd
Baghdadi (297/910), Ibnu Miskwayh (421/1030), dan lain-lain.</span><span lang="IN" style="color: #333333;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 32.2pt; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">b)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: #333333;">Periode Kedua
(450-850 H/1058-1446 M)</span></b><span style="color: #333333;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span style="color: #333333;">Pemikiran ekonomi pada
masa ini banyak dilatarbelakangi oleh menjamurnya korupsi dan dekadensi
moral, serta melebarnya kesenjangan antara golongan miskin dan kaya, meskipun
secara umum kondisi perekonomian masyarakat Islam berada dalam taraf
kemakmuran. Terdapat pemikir-pemikir besar yang karyanya banyak dijadikan
rujukan hingga kini, misalnya Al Ghazali (451-505 H/1055-1111 M), Nasiruddin
Tutsi (485 H/1093 M), Ibnu Taimyah (661-728 H/1263-1328 M), Ibnu Khaldun
(732-808 H/1332-1404 M), Al Maghrizi (767-846 H/1364-1442 M), Abu Ishaq Al Shatibi
(1388 M), Abdul Qadir Jaelani (1169 M), Ibnul Qayyim (1350 M), dan
lain-lain</span><span lang="IN" style="color: #333333;">.</span><span style="color: #333333;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 32.2pt; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">c)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: #333333;">Periode
Ketiga (850-1350 H/1446-1932 M)</span></b><span style="color: #333333;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span style="color: #333333;">Dalam periode ketiga
ini kejayaan pemikiran, dan juga dalam bidang lainnya, dari umat Islam
sebenarnya telah mengalami penurunan. Namun demikian, terdapat beberapa
pemikiran ekonomi yang berbobot selama dua ratus tahun terakhir, Seperti Shah
Waliullah (1114-1176 M/1703-1762 M), Muhammad bin Abdul Wahab (1206 H/1787 M), Jamaluddin
al Afghani (1294 M/1897 M), Muhammad Abduh (1320 H/1905 M), Ibnu Nujaym (1562
M), dan lain-lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 32.2pt; mso-list: l8 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">d)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: #333333;">Periode
Kontemporer (1930 –sekarang)</span></b><span style="color: #333333;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span style="color: #333333;">Era tahun 1930-an
merupakan masa kebangkitan kembali intelektualitas di dunia Islam. Kemerdekaan
negara-negara muslim dari kolonialisme Barat turut mendorong semangat para sarjana
muslim dalam mengembangkan pemikirannya Ahmad, Khurshid (1985 h. 9-11) membagi
perkembangan pemikiran ekonomi Islam kontemporer menjadi 4 fase sebagaimana
berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; mso-list: l8 level2 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: #333333;">Fase Pertama </span></b><span style="color: #333333;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #333333;">Pada pertengahan 1930-an
banyak muncul analisis–analisis masalah ekonomi sosial dari sudut syariah
Islam sebagai wujud kepedulian teradap dunia Islam yang secara umum
dikuasai oleh negara-negara Barat. Meskipun kebanyakan analisis ini
berasal dari para ulama yang tidak memiliki pendidikan formal
bidang ekonomi, namun langkah mereka telah membuka kesadaran baru tentang
perlunya perhatian yang serius terhadap masalah sosial ekonomi. Berbeda dengan
para modernis dan apologist yang umum berupaya untuk menginterpretasikan ajaran
Islam sedemikian rupa sehingga sesuai dengan praktek ekonomi modern, para ulama
ini secara berani justru menegaskan kembali posisi Islam
sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">comperehensive way of life</i>,
dan mendorong untuk suatu perombakan tatanan ekonomi dunia yang ada
menuju tatatan yang lebih Islami. Meskipun pemikiran-pemikiran ini masih
banyak membahas hal-hal elementer dan dalam lingkup yang terbatas,
namun telah menandai sebuah kebangkitan pemikiran Islam modern.</span><span lang="IN" style="color: #333333;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; mso-list: l8 level2 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: #333333;">Fase Kedua</span></b><span style="color: #333333;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #333333;">Pada sekitar tahun
1970-an banyak ekonom muslim yang berjuang keras mengembangkan aspek tertentu
dari ilmu ekonomi Islam, terutama dari sisi moneter. Mereka banyak
mengetengahkan pembahasan tentang bunga dan riba dan mulai menawarkan
alternatif pengganti bunga. Kerangka kerja suatu perbankan yang
bebas bunga mendapat bahasan yang komperehensif. Berbagai pertemuan
internasional untuk pembahasan ekonomi Islam diselenggarakan untuk mempercepat
akselerasi pengembangan dan memperdalam cakupan bahasan ekonomi Islam.
Konferensi internasional pertama diadakan di Mekkah, Saudi Arabia pada tahun
1976, disusul Konferensi Internasional tentang Islam dan Tata Ekonomi
Internasional Baru di London, Inggris pada tahun 1977, dua seminar Ilmu Ekonomi
Fiskal dan Moneter Islam di Mekkah (1978) dan di Islamabad, Pakistan (1981),
Konferensi tentang Perbankan Islam dan Strategi Kerjasama Ekonomi di
Baden-baden Jerman Barat (1982), serta Konferensi Internasional Kedua
tentang Ekonomi Islam di Islamabad (1983). Pertemuan yang
terakhir ini secara rutin tetap berlangsung (2001) dengan tuan rumah
negara-negara Islam. Sejak itu banyak karya tulis yang dihasilkan
dalam wujud makalah, jurnal ilmiah hingga buku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; mso-list: l8 level2 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: #333333;">Fase Ketiga</span></b><span style="color: #333333;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #333333;">Perkembangan pemikiran
ekonomi Islam selama satu setengah dekade terakhir menandai fase ketiga di mana
banyak berisi upaya-upaya praktikal-operasional bagi
realisasi perbankan tanpa bunga, baik di sektor publik maupun
swasta. Bank-bank tanpa bunga banyak didirikan, baik di negara-negara
muslim maupun di negara-negara non muslim, misalnya di Eropa dan Amerika.
Dengan berbagai kelemahan dan kekurangan atas konsep bank tanpa bunga
yang digagas oleh para ekonom muslim dan karenanya terus disempurnakan langkah
ini menunjukkan kekuatan riil dan keniscayaan dari sebuah teori keuangan tanpa
bunga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; mso-list: l8 level2 lfo7; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: #333333;">Fase Keempat</span></b><span style="color: #333333;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span style="color: #333333;">Pada saat ini perkembangan
ekonomi Islam sedang menuju kepada sebuah pembahasan yang lebih integral dan
komperehensif terhadap teori dan praktek ekonomi Islam. Adanya berbagai
keguncangan dalam sistem ekonomi konvensional, yaitu kapitalisme dan
sosialisme, menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang bagi implementasi
ekonomi Islam. Dari sisi teori dan konsep yang terpenting adalah
membangun sebuah kerangka ilmu ekonomi yang menyeluruh dan menyatu, baik dari
aspek mikro maupun makro ekonomi. Berbagai metode ilmiah yang baku banyak
diaplikasikan di sini. Dari sisi praktikal adalah bagaimana kinerja
lembaga ekonomi yang telah ada (misalnya bank tanpa bunga) dapat berjalan baik
dengan menunjukkan segala keunggulannya, serta perlunya upaya yang
berkesinambungan untuk mengaplikasikan teori ekonomi Islam. Hal-hal
inilah yang banyak menjadi perhatian dari para ekonom muslim saat ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .25in; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;">
<span style="color: #333333;">Sedangkan menurut sumber
yang lain, <span class="apple-style-span">sejarah perkembangan ekonomi Islam
dapat dibagi pada empat fase:</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; mso-list: l1 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b></span><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">Masa
Pertumbuhan</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="color: #333333;"> Masa pertumbuhan terjadi pada awal masa
berdirinya negara Islam di Madinah. Meskipun belum dikatakan sempurna sebagai
sebuah studi ekonomi, tapi masa itu merupakan benih timbulnya dasar ekonomi
Islam. Segala dasar dan praktek ekonomi Islam sebagai sebuah sistem telah
dipraktekkan pada masa itu, tentunya dengan kondisi yang sangat sederhana
sesuai dengan masanya. Lembaga keuangan seperti bank dan perusahan besar
tentunya belum ditemukan. Namun demikian lembaga moneter di tingkat
pemerintahan telah ada, yaitu berupa baitul mal. Perusahaanpun telah dipraktekkan
dalam skala kecil dalam bentuk musyarakah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; mso-list: l1 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b></span><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">Masa Keemasan</span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Setelah terjadi beberapa perkembangan
dalam kegiatan ekonomi, pada abad ke-2 Hijriyah para ulama mulai meletakkan
kaidah-kaidah bagi dibangunnya sistem ekonomi Islam di sebuah negara atau
pemerintahan. Kaidah-kaidah ini mencakup cara-cara bertransaksi (akad),
pengharaman riba, penentuan harga, hukum syarikah, pengaturan pasar, dan lain
sebagainya. Namun kaidah-kaidah yang telah disusun ini masih berupa pasal-pasal
yang tercecer dalam buku-buku fiqih dan belum menjadi sebuah buku dengan judul
ekonomi Islam.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; mso-list: l1 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b></span><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">Masa Kemunduran</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;"> </span></b><span style="color: #333333;">Dengan ditutupnya pintu ijtihad, maka dalam menghadapi
perubahan sosial, prinsip-prinsip Islam pada umumnya dan prinsip ekonomi
khususnya, tidak berfungsi secara optimal, karena para ulama seakan tidak siap
dan berani untuk langsung menelaah kembali sumber asli tasyri’ dalam menjawab
perubahan tersebut. Mereka lebih suka merujuk pada pendapat para imam mazdhab
terdahulu dalam mengistimbat suatu hukum, sehingga ilmu-ilmu keislaman lebih
bersifat pengulangan dari pada bersifat penemuan. Tradisi taklid ini
menimbulkan stagnasi dalam mendiscover ilmu-ilmu baru, khususnya dalam menjawab
hajat manusia di bidang ekonomi. Padahal ijtihad adalah sumber kedua Islam
setelah Al-Quran dan Sunnah. Dan pukulan telak terhadap Islam adalah ketika
ditutupnya pintu ijtihad tersebut.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; mso-list: l1 level1 lfo10; text-indent: -.25in;">
<span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b></span><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;">Masa Kesadaran</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #333333;"> </span></b><span style="color: #333333;">Sejak ditutupnya pintu ijtihad pada abad ke-15 H,
hubungan antara sebagian masyarakat dengan penerapan syariat Islam menjadi
renggang. Sebagaimana juga telah terhentinya studi tentang ekonomi Islam,
hingga sebagian orang telah lupa sama sekali bahkan ada sebagian pihak yang
mengingkari istilah “ekonomi Islam”. Ajaran Islam akhirnya terpojok pada
hal-hal ibadah mahdloh dan persoalan perdata saja. Lebih ironisnya lagi
sebagian hal itu pun masih jauh dari ajaran Islam yang benar.</span></span><span style="color: #333333;"><br />
<span class="apple-style-span">Namun demikian, meskipun studi ilmiah modern dalam
bidang ekonomi masih sangat terbatas, namun usaha-usaha telah dilakukan, antara
lain:</span><br />
<span class="apple-style-span"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pertama</i>,
studi ekonomi mikro. Dalam hal ini studi terfokus pada masalah-masalah yang
terpisah, seperti pembahasan tentang riba, monopoli, penentuan harga,
perbankan, asuransi kebebasan dan intervensi pemerintah pada kegiatan ekonomi
dan lain-lain.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="color: #333333;"> Buah dari semaraknya studi-studi ekonomi
Islam ini membuahkan berdirinya bank-bank Islam, baik dalam skala nasional
maupun internasional. Dalam skala internasional misalnya, telah berdiri <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Islamic Development Bank </i>(IDB/Bank
Pembangunan Islam). <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dalam agreement
establishing the islamic Development Bank</i> (anggaran dasar IDB) pada article
2 disebutkan bahwa salah satu fungsi dan kekuatan IDB pada ayat (xi) adalah
melaksanakan penelitian untuk kegiatan ekonomi, keuangan dan perbankan di
negara-negara muslim dapat sejalan dengan syari’ah. IDB juga telah memberikan
bantuan teknis, baik dalam bentuk mensponsori penyelenggaraan seminar-seminar
ekonomi dan perbankan Islam di seluruh dunia maupun dalam bentuk pembiayaan
untuk tenaga perbankan yang belajar di bank Islam serta tenaga ahli bank yang
ditempatkan di bank Islam yang baru berdiri.</span></span><span style="color: #333333;"><br />
<span class="apple-style-span"> Bukti
lain maraknya pelaksanaan ekonomi Islam adalah laporan dari data yang diambil
dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Directory Of Islamic Financial
Institutions</i> tahun 1988 terbitan IRTI/IDB bahwa sedikitnya telah 32 bank
Islam berdiri di seluruh dunia, termasuk di Eropa. Bila di Indoneisa banyak
bank konvensional beralih bentuk ke bank syari’ah, berarti pertumbuhan bank
syari’ah semakin cepat dan diminati oleh kalangan usahawan, belum lagi
pertumbuhan bank syariah di negara lain dalam dekade ini, seperti di Malaysia dan
negara-negara Islam lainnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 49.5pt; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: #333333;">Pengaruh Islam dalam
Perkembangan Akuntansi (Pra-Pemerintahan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: #333333;">
</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: #333333;">Islam)</span></b><span lang="IN">
</span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l7 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Pada
masa penyebaran Islam, peradaban manusia didominasi oleh Bangsa Persia dan
Bangsa Romawi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l7 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Sebagian
besar daerah di Timur Tengah berada dalam jajahan Romawi dan menggunakan bahasa
negara jajahan seperti Sham (meliputi Siria, Lebanon, Jordania, Palestina,
Israel), sedang Iraq dijajah oleh Persia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .75in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l7 level1 lfo1; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Perdagangan
</span><span style="color: black;">B</span><span lang="IN" style="color: black;">angsa Arab
Mekkah terbatas ke Yaman pada musim dingin dan ke Sham pada musim panas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 32.2pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%; margin-left: 40.5pt; mso-list: l0 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">D.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: #333333;"> Pengaruh Islam dalam Perkembangan Akuntansi (Pasca-Pemerintahan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: #333333;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="color: #333333;">Islam)</span></b><span lang="IN"> </span><span lang="IN"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 58.5pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Penyebaran
Islam menyebabkan penggunaan angka </span><span style="color: black;">a</span><span lang="IN" style="color: black;">rab (adanya angka nol) meluas ke berbagai wilayah di dunia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 58.5pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Kewajiban
mencatat transaksi tidak tunai mendorong umat Islam peduli terhadap pencatatan dan
menimbulkan tradisi pencatatan transaksi di kalangan umat. Hal ini mendorong berkembangnya
kerjasama <i style="mso-bidi-font-style: normal;">(partnership).</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 58.5pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Kewajiban</span><span lang="IN" style="color: black;"> </span><span lang="IN" style="color: black;">membayar</span><span lang="IN" style="color: black;"> </span><span lang="IN" style="color: black;">zakat</span><span lang="IN" style="color: black;"> </span><span lang="IN" style="color: black;">telah</span><span lang="IN" style="color: black;"> </span><span lang="IN" style="color: black;">mendorong: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 76.5pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l6 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN" style="color: black;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Pemerintah
Islam membuat laporan keuangan periodik Baitul Maal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 1.0in; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l6 level1 lfo3; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -13.5pt;">
<span lang="IN" style="color: black;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Pedagang
</span><span style="color: black;">m</span><span lang="IN" style="color: black;">uslim mengklasifikasikan hartanya sesuai ketentuan zakat
dan membayarkan zakatnya jika telah memenuhi nishab dan haul.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 58.5pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l5 level1 lfo2; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<span lang="IN">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="IN" style="color: black;">Peran
akuntan penting dalam pengambilan keputusan terkait dengan kekayaan pemerintah
dan pedagang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 32.2pt; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<ol start="5" style="margin-top: 0in;" type="A">
<li class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 115%; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo8; text-autospace: none;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia</b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .25in; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none; text-indent: 31.5pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black;"> </span></b><span style="color: black;">Di Indonesia, perkembangan pembelajaran dan pelaksanaan
ekonomi Islam juga telah mengalami kemajuan yang pesat. Pembelajaran tentang
ekonomi Islam telah diajarkan di beberapa perguruan tinggi negeri maupun
swasta. Perkembangan ekonomi Islam telah mulai mendapatkan momentum sejak
didirikannya Bank Muamalat pada tahun 1992. Berbagai Undang-Undangnya yang
mendukung tentang sistem ekonomi tersebutpun mulai dibuat, seperti UU Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana yang telah diubah dalam Undang-undang
Nomor 10 Tahun 1998 dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: 58.5pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l8 level3 lfo7; text-autospace: none; text-indent: -22.5pt;">
<span style="color: black;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><u><span style="color: black;">Sejarah Berdirinya </span><span style="color: black;"></span></u></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 22.5pt;">
<span style="color: black;">Sebenarnya aksi maupun pemikiran tentang ekonomi
berdasarkan Islam memiliki sejarah yang amat panjang. Pada sekitar tahun 1911
telah berdiri organisasi Syarikat Dagang Islam yang beranggotakan tokoh-tokoh
atau intelektual muslim saat itu. Perkembangan ekonomi Islam yang semakin marak
ini merupakan cerminan dan kerinduan umat Islam di Indonesia ini khususnya
seorang pedagang, berinvestasi, bahkan berbisnis yang secara Islami dan diridhai
oleh Allah swt. Dukungan serta komitmen dari Bank Indonesia dalam
keikutsertaanya dalam perkembangan ekonomi Islam dalam negeripun merupakan
jawaban atas gairah dan kerinduan dan telah menjadi awalan bergeraknya
pemikiran dan praktek ekonomi Islam di Indonesia, juga sebagai pembaharuan
ekonomi dalam negeri yang masih penuh kerusakan ini, serta awal kebangkitan
ekonomi Islam di Indonesia maupun di seluruh dunia, misalnya di Indonesia
berdiri Bank Muamalat tahun 1992. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 22.5pt;">
<span style="color: black;">Pada awal tahun 1997, terjadi krisis ekonomi di Indonesia
yang berdampak besar terhadap goncangan lembaga perbankan yang berakhir
likuidasi pada sejumlah bank, Bank Islam atau Bank Syariah justru bertambah
semakin pesat. Pada tahun 1998, sistem perbankan Islam dan gerakan ekonomi Islam
di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 58.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 19.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l8 level3 lfo7; text-autospace: none; text-indent: -.25in;">
<span style="color: black;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><u><span style="color: black;">Tantangan yang Harus dihadapi </span><span style="color: black;"></span></u></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 22.5pt;">
<span style="color: black;">Ekonomi Islam mendapat tantangan yang sangat besar pula.
Setidaknya ada tiga tantangan yang harus dihadapi, yaitu: <i>Pertama, </i>ujian
atas kredibilitas sistem ekonomi dan keuanganya. <i>Kedua, </i>bagaimana sistem
ekonomi Islam dapat meningkatkan dan menjamin atas kelangsungan hidup dan
kesejahteraan seluruh umat, dapat menghapus kemiskinan dan pengangguran di
Indonesia ini yang semakin marak, serta dapat memajukan ekonomi dalam negeri
yang masih terpuruk dan dinilai rendah oleh negara lain. Dan yang <i>ketiga, </i>mengenai
perangkat peraturan; hukum dan kebijakan baik dalam skala nasional maupun dalam
skala internasional. Untuk menjawab pertanyaan itu, telah dibentuk sebuah organisasi
yang bergerak dalam bidang tersebut yaitu organisasi IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi
Islam Indonesia). </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 22.5pt;">
<span style="color: black;">Organisasi tersebut didirikan dimaksudkan untuk membangun
jaringan kerja sama dalam mengembangkan ekonomi Islam di Indonesia baik secara
akademis maupun secara praktek. Dengan berdirinya organisasi tersebut,
diharapkan agar para ahli ekonomi Islam yang terdiri dari akademisi dan
praktisi dapat bekerja sama untuk menjalankan pendapat dan aksinya secara
bersama-sama, baik dalam penyelenggaraan kajian melalui forum-forum ilmiah
ataupun riset, maupun dalam melaksanakan pengenalan tentang sistem ekonomi Islam
kepada masyarakat luas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 22.5pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 22.5pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="Default" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;"><br /></span></b></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%; text-align: left;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">KESIMPULAN</span></b></div>
<div align="center" class="Default" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="color: #333333;">Secara umum kita bisa membagi </span><span lang="IN" style="color: #333333;">sejarah perkembangan ekonomi </span><span style="color: #333333;">I</span><span lang="IN" style="color: #333333;">slam</span><span style="color: #333333;"> sebagai berikut</span><span lang="IN" style="color: #333333;">:</span><span style="color: #333333;"></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="color: #333333; line-height: 115%; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify;">Periode
Pertama/Fondasi (Masa awal Islam-450 H/1058 M)</li>
<li class="MsoNormal" style="color: #333333; line-height: 115%; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify;">Periode
Kedua (450-850 H/1058-1446 M)</li>
<li class="MsoNormal" style="color: #333333; line-height: 115%; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify;">Periode
Ketiga (850-1350 H/1446-1932 M)</li>
<li class="MsoNormal" style="color: #333333; line-height: 115%; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify;">Periode
Kontemporer (1930-sekarang)</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333;">Ada empat fase di dalam
perkembangan ekonomi kontemporer:</span><span style="color: #333333;"></span></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0in;" type="1"><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal" style="color: #333333; line-height: 115%; mso-list: l9 level2 lfo9; text-align: justify;">Fase
Pertama (pertengahan tahun 1930-an)</li>
<li class="MsoNormal" style="color: #333333; line-height: 115%; mso-list: l9 level2 lfo9; text-align: justify;">Fase
Kedua (sekitar tahun 1970-an)</li>
<li class="MsoNormal" style="color: #333333; line-height: 115%; mso-list: l9 level2 lfo9; text-align: justify;">Fase
Ketiga</li>
<li class="MsoNormal" style="color: #333333; line-height: 115%; mso-list: l9 level2 lfo9; text-align: justify;">Fase
Keempat</li>
</ol>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<span style="color: #333333;"> </span><span style="color: black;">Di Indonesia, perkembangan pembelajaran dan pelaksanaan
ekonomi Islam juga telah mengalami kemajuan yang pesat. Berbagai
Undang-Undangnya yang mendukung tentang sistem ekonomi, antara lain Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana yang telah diubah dalam
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia. </span><span style="color: #333333;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%; margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%; margin-left: .5in;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%; margin-left: 0.5in; text-align: left;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 115%;">DAFTAR
PUSTAKA</span></b></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; text-indent: -.5in;">
Nasution, Mustafa Edwin,
dkk.2006.<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pengenalan Ekslusif Ekonomi
Islam</i>.Jakarta: Kencana.</div>
<div class="Default" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; text-indent: -.5in;">
<br /></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%;">
<a href="http://agustianto.niriah.com/2008/04/11/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam-1/">http://agustianto.niriah.com/2008/04/11/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam-1/</a></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%;">
<a href="http://pengantarekonomiis.multiply.com/journal/item/4/BAHAN">http://pengantarekonomiis.multiply.com/journal/item/4/BAHAN</a>
</div>
<div class="Default" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; text-indent: -.5in;">
<a href="http://tarbiyahweekly.wordpress.com/2007/10/25/sejarah-perkembangan-ilmu-ekonomi-islam/">http://tarbiyahweekly.wordpress.com/2007/10/25/sejarah-perkembangan-ilmu-ekonomi-islam/</a></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%; margin-left: .5in; text-indent: -.5in;">
<a href="http://www.uinsuska.info/pasca/index.php?view=article&catid=3:menu-utama&id=118:program-studi-ekonomi-islam-&format=pdf&option=com_content&Itemid=107">http://www.uinsuska.info/pasca/index.php?view=article&catid=3:menu-utama&id=118:program-studi-ekonomi-islam-&format=pdf&option=com_content&Itemid=107</a></div>
<div class="Default" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div style="mso-element: footnote-list;">
<br />
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div id="ftn1" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref1" name="_ftn1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[1]</span></span></span></a><span style="font-size: 9pt;"> Salah satu bukunya dalam bidang kedokteran, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Al-qanun fi al Thib</i>, dipelajari selama
enam ratus tahun (dari abad XII sampai abad XVII) sebagai pelajaran dasar di
kedokteran di universitas-universitas tua di Eropa</span></div>
</div>
<div id="ftn2" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[2]</span></span></span></a>
<span style="font-size: 9pt;">Karya-karya al-ghazali, jumlahnya hampir 100 buah
dan pengaruhnya tidak terbatas hanya pada kalangan islami saja, tetapi juga
dipelajari oleh tokoh-tokoh agama Kristen. Salah satu kitabnya yang berjudul<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Maqashidul-falasifah</i> yang berisi
ringkasan dari bermacam-macam ilmu filsafat, logika, metafisika, dan fisika,
telah diterjemahkan ke dalam babhasa latin oleh Dominicus Gundisalvus di akhir
abad XIIM.Lihat IsmailYakub, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sejarah
Ringkas Al-Ghazali </i>dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ihya’ al-Ghazali.</i>(Jakartaa:CV
Faizan,1983).jilid 1</span></div>
</div>
<div id="ftn3" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[3]</span></span></span></a>
<span style="font-size: 9pt;">fenomena yang menyedihkan ini telah banyak
dikemukakan oleh tokoh-tokoh islami kontemporer, seperti Shah Waliyullah,
Sayyid Ahmad Khan, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Sir
Muhammad bin Nabi, Hassan Al-Bana, Isma’il Raji al-Faruqi, Naquib alattas, dan
lain-lain.</span></div>
</div>
<div id="ftn4" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref4" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[4]</span></span></span></a><span style="font-size: 9pt;"> Josheph Schumpeter, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">A History of Economic Analysis</i>, (New York: Oxford University
Press,1954)</span></div>
</div>
<div id="ftn5" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref5" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt;">[5]</span></span></span></a><span style="font-size: 9pt;"> Mukammad Anis Matta ,<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, </i>Dalam Mustafa kemal(ed.),<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> Wawasan Islami dan Ekonomi : sebuah Bung
Rampai</i>, (Jakarta: LP-FEUI,1997),hlm91-92.</span></div>
</div>
</div>
siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com1Banda Aceh, Indonesia5.546182 95.3190545.4197475 95.1611255 5.6726165 95.476982499999991tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-76971963575645300202012-05-29T09:22:00.001-07:002013-03-11T11:00:54.817-07:00KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN<o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 32.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pengertian Kepemimpinan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktifitas yang harus dilakukan. </span><span lang="FI" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan yang diinginkan pihak lainnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada tiga implikasi penting, pertama, kepemimpinan melibatkan orang lain( bawahan atau pengikut), kwalitas seorang pemimpin ditentukan oleh bawahan dalam menerima pengarahan dari pemimpin. Kedua, kepemimpinan merupakan pembagian yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa dari kegiatan anggota kelompok dan sebaliknya anggota kelompok atau bawahan secara tidak langsung mengarahkan kegiatan pimpinan. Ketiga kepemimpinan disamping dapat mempengaruhi</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> bawahan juga mempunyai pengaruh. Dengan kata lain seorang pimpinan tidak dapat mengatakan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan tapi juga mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintah pemimpin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 32.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan Mengenai Kepemimpinan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ada tiga pendekatan mengenai kepemimpinan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l8 level1 lfo2; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan Personal (<i>Personal Traits of Leadership Approach</i>)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemimpin dan bukan pemimpin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Ambisi dan energy<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hasrat untuk memimpin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kejujuran dan keutuhan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Percaya diri dan tegas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kecerdasan dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo3; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemimpin efektif dan Pemimpin tidak efektif<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Yang efektif:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gaya terpadu menjadi gaya eksekutif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gaya yeng mendahulukan hubungan menjadi gaya yang lebih mencintai pengembangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gaya dedikatif menjadi gaya otokrat baik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gaya meandiri menjadi gaya birokrat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Yang tidak Efektif<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo6; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gaya yang terpadu menjadi gaya kompromi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo6; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gaya yang mendahulukan hubungan menjadi gaya misionariss<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo6; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gaya dedikatif menjadi gaya otokratik<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo6; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gaya mandiri menjadi gaya yang lari dari tugas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo2; text-indent: -16.9pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan Perilaku</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<span style="background: white; mso-shading-themecolor: background1;">Fokus dari Pendekatan Perilaku:</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="background: white; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-shading-themecolor: background1;">Fungsi-fungsi Kepemimpinan (leadership functions):</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo8; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">fungsi yang terkait dengan tugas atau pekerjaan (task-related functions)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo8; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">fungsi yang terkait dengan hubungan sosial atau pemeliharaan kelompok(group-maintanance functions)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gaya Kepemimpinan (leadership styles)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan (task-oriented or job-style)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo9; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">–<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai atau orang-orang (employee-oriented style)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 3.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pendekatan Kontingensi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">P<span style="letter-spacing: -.75pt;">endekatan kontingensi terhadap kepemimpinan berupaya:</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.75pt; line-height: 150%;">a.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.75pt; line-height: 150%;">Mengidentifikasi yang mana dari faktor-</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">faktor ini paling penting dalam suatu<span style="letter-spacing: -.75pt;">rangkaian keadaan tertentu<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.75pt; line-height: 150%;">b.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.75pt; line-height: 150%;"> Meramalkan gaya kepemimpinan yangakan paling efektif dalam keadaan tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 32.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Fungsi-Fungsi Kepemimpinan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 32.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; mso-background-themecolor: background1;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 72.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-add-space: auto;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-top: 12.0pt; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<span class="fullpost"> </span>siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-82037005540444597202011-11-19T09:31:00.000-08:002011-10-22T01:31:21.422-07:00membuat teks yang berputar mengelilingi kursorSetelah dulu kita telah belajar bersama bagaiamana mengganti cursor yang ada di blog kita dengan gambar, sekarang bagaimana kalau kita belajar yang masih terkait dengan cursor? Setuju <img id="new" src="http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/4.gif" style="border: 0pt none; margin: 0pt; padding: 0pt;" /> <br />
<br />
Ya kita kali ini akan belajar<b> membuat teks yang berputar-putar mengelilingi cursor</b> kita di blog. Tulisan yang yang mengikuti cursor yang kita gerak-gerakan kemana saja atau bahkan cursor itu diam. Dengan membuat teks yang berputar mengelilingi cursor <a href="http://kurniasepta.blogspot.com/2009/06/membuat-gambar-melayang-float-image-di.html">membuat blog kita semakin indah dan cantik</a> <img id="new" src="http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/71.gif" style="border: 0pt none; margin: 0pt; padding: 0pt;" /> <br />
<br />
Cara Membuat Teks yang Berputar Mengelilingi Cursor<br />
<span id="fullpost">1. <b>Login</b> ke blogger<br />
2. Pilih <b>tata letak</b> kemudian <b>Tambah Gadget</b><br />
3. Pilih <b>HTML/JavaScript</b><br />
4. Masukan kode HTML berikut ini:</span><br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<br />
<div class="alert"><script><br />
//mouse<br />
//Circling text trail- Tim Tilton<br />
//Website: <a class="smarterwiki-linkify" href="http://www.tempermedia.com/">http://www.tempermedia.com/</a><br />
//Visit <a class="smarterwiki-linkify" href="http://www.dynamicdrive.com/">http://www.dynamicdrive.com</a> for this script and more<br />
function cursor_text_circle(){<br />
// your message here<br />
var msg='<i><span style="color: #3333ff;">Membuat Teks yang Berputar Mengelilingi Cursor</span></i>'.split('').reverse().join('');<br />
<br />
var font='Verdana,Arial';<br />
var size=3; // up to seven<br />
var color='#ff0000';<br />
<br />
// This is not the rotation speed, its the reaction speed, keep low!<br />
// Set this to 1 for just plain rotation w/out drag<br />
var speed=.3;<br />
<br />
// This is the rotation speed, set it negative if you want<br />
// it to spin clockwise<br />
var rotation=-.2;<br />
<br />
// Alter no variables past here!, unless you are good<br />
//---------------------------------------------------<br />
<br />
<br />
var ns=(document.layers);<br />
var ie=(document.all);<br />
var dom=document.getElementById;<br />
msg=msg.split('');<br />
var n=msg.length;<br />
var a=size*13;<br />
var currStep=0;<br />
var ymouse=0;<br />
var xmouse=0;<br />
var props="<font face="+font+" size="+size+" color="+color+">";<br />
<br />
if (ie)<br />
window.pageYOffset=0<br />
<br />
// writes the message<br />
if (ns){<br />
for (i=0; i < n; i++)<br />
document.write('<layer name="nsmsg'+i+'" top=0 left=0 height='+a+' width='+a+'><center>'+props+msg[i]+'</font></center></layer>');<br />
}<br />
else if (ie||dom){<br />
document.write('<div id="outer" style="position:absolute;top:0px;left:0px;z-index:30000;"><div style="position:relative">');<br />
for (i=0; i < n; i++)<br />
document.write('<div id="iemsg'+(dom&&!ie? i:'')+'" style="position:absolute;top:0px;left:0;height:'+a+'px;width:'+a+'px;text-align:center;font-weight:normal;cursor:default">'+props+msg[i]+'</font></div>');<br />
document.write('</div></div>');<br />
}<br />
(ns)?window.captureEvents(Event.MOUSEMOVE):0;<br />
<br />
function Mouse(evnt){<br />
ymouse = (ns||(dom&&!ie))?evnt.pageY+20-(window.pageYOffset):event.y; // y-position<br />
xmouse = (ns||(dom&&!ie))?evnt.pageX+20:event.x-20; // x-position<br />
}<br />
<br />
if (ns||ie||dom)<br />
(ns)?window.onMouseMove=Mouse:document.onmousemove=Mouse;<br />
var y=new Array();<br />
var x=new Array();<br />
var Y=new Array();<br />
var X=new Array();<br />
for (i=0; i < n; i++){<br />
y[i]=0;<br />
x[i]=0;<br />
Y[i]=0;<br />
X[i]=0;<br />
}<br />
<br />
var iecompattest=function(){<br />
return (document.compatMode && document.compatMode!="BackCompat")? document.documentElement : document.body;<br />
}<br />
<br />
var makecircle=function(){ // rotation properties<br />
if (ie) outer.style.top=iecompattest().scrollTop+'px';<br />
currStep-=rotation;<br />
for (i=0; i < n; i++){ // makes the circle<br />
var d=(ns)?document.layers['nsmsg'+i]:ie? iemsg[i].style:document.getElementById('iemsg'+i).style;<br />
d.top=y[i]+a*Math.sin((currStep+i*1)/3.8)+window.pageYOffset-15+(ie||dom? 'px' : '');<br />
d.left=x[i]+a*Math.cos((currStep+i*1)/3.8)*2+(ie||dom? 'px' : ''); // remove *2 for just a plain circle, not oval<br />
}<br />
}<br />
<br />
var drag=function(){ // makes the resistance<br />
y[0]=Math.round(Y[0]+=((ymouse)-Y[0])*speed);<br />
x[0]=Math.round(X[0]+=((xmouse)-X[0])*speed);<br />
for (var i=1; i < n; i++){<br />
y[i]=Math.round(Y[i]+=(y[i-1]-Y[i])*speed);<br />
x[i]=Math.round(X[i]+=(x[i-1]-X[i])*speed);<br />
<br />
}<br />
makecircle();<br />
// not rotation speed, leave at zero<br />
setTimeout(function(){drag();},10);<br />
}<br />
if (ns||ie||dom)<br />
if ( typeof window.addEventListener != "undefined" )<br />
window.addEventListener( "load", drag, false );<br />
else if ( typeof window.attachEvent != "undefined" )<br />
window.attachEvent( "onload", drag );<br />
else {<br />
if ( window.onload != null ) {<br />
var oldOnload = window.onload;<br />
window.onload = function ( e ) {<br />
oldOnload( e );<br />
drag();<br />
};<br />
}<br />
else<br />
window.onload = drag;<br />
}<br />
<br />
}<br />
cursor_text_circle();<br />
<br />
</script></div><br />
5. Sebelum <b>disimpan</b>, ganti tulisan <i><span style="color: #3333ff;">Membuat Teks yang Berputar Mengelilingi Cursor</span></i> dengan teks/tulisan yang kita inginkan.siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-92049312148633756772011-08-06T10:34:00.001-07:002011-10-22T00:33:49.324-07:00sejauh mugkin<div class="chord" style="margin-top: 10px;">Intro : <a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">D</a> <br />
<br />
<a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">D</a> <a class="showTip Bm" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">Bm</a> <br />
Lelah hati yang tak kau lihat andai saja <br />
<a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">G</a> <a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">A</a> <br />
Dapat kau rasa kan letihnya jiwaku karna sifatmu <br />
<a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">D</a> <a class="showTip Bm" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">Bm</a><br />
<a name='more'></a> <br />
Indah cinta yang kau berikan kini tiada <br />
<a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">G</a> <a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">A</a> <br />
Lagi kudapatkan teduhnya jiwa <br />
<br />
Reff <br />
<a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">D</a> <br />
Baiknya kupergi <br />
<a class="showTip Bm" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">Bm</a> <br />
Tinggalkan dirimu <br />
<a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">G</a> <br />
Sejauh mungkin <br />
<a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">A</a> <br />
Untuk melupakan <br />
<br />
<a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">D</a> <br />
Baiknya kupergi <br />
<a class="showTip Bm" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">Bm</a> <br />
Tinggalkan dirimu <br />
<a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">G</a> <br />
Sejauh mungkin <br />
<a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">A</a> <br />
Untuk melupakan <br />
<br />
<a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">D</a> <br />
Dirimu yang slalu <br />
<a class="showTip Bm" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">Bm</a> <br />
Tak pedulikan ku <br />
<a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">G</a> <br />
Yang mencintaimu <br />
<a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">A</a> <br />
Yang menyayangimu <br />
<br />
<a class="showTip F#m" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">F#m</a> <a class="showTip Bm" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">Bm</a> <br />
Bila saat nanti aku jauh <br />
<a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">G</a> <br />
Kuharap kau mengerti <br />
<a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">A</a> <a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/172/#">D</a> <br />
Kuharap kau sadari </div>siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-24841499538946324302011-08-06T10:24:00.000-07:002011-10-22T00:51:39.864-07:00jika itu yang terbaik[intro] <a class="showTip Em" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">Em</a> <a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">G</a> <a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">D</a> <a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">A</a> <br />
<br />
<a class="showTip Em" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">Em</a> <a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">G</a> <br />
Tiada bisa ku lupa, <br />
<a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">D</a> <br />
saat yang indah, yang terindah <br />
<a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">A</a> <br />
yang kita lewati bercinta <br />
<br />
<a class="showTip Em" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">Em</a> <a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">G</a> <br />
Semua kebiasaan, <br />
<a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">D</a> <br />
yang kita lalui berdua, <br />
<a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">A</a> <br />
kini jadi puing kenangan <br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<a class="showTip Em" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">Em</a> <a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">G</a> <a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">D</a> <a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">A</a> <br />
<br />
<a class="showTip Em" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">Em</a> <a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">G</a> <br />
Sebab engkau t’lah pergi, <br />
<a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">D</a> <br />
sambil menangis kau katakan, <br />
<a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">A</a> <br />
kau tak akan pernah kembali <br />
<br />
<a class="showTip Em" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">Em</a> <br />
Dan dapat ku pahami, <br />
<a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">G</a> <br />
satu alasan yang kau beri <br />
<a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">D</a> <br />
Apa yang mereka ingini, <br />
<a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">A</a> <br />
s’gala yang terbaik untukmu <br />
<br />
[Reff] <br />
<a class="showTip Em" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">Em</a> <br />
Sendiri aku <br />
<a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">G</a> <br />
dalam gelapku <br />
<a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">D</a> <br />
tiada satupun <br />
<a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">A</a> <br />
menemani ku <br />
<br />
[Reff:] <br />
<a class="showTip Em" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">Em</a> <a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">G</a> <a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">D</a> <br />
Jika itu memang terbaik, untuk dirimu <br />
<a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">A</a> <a class="showTip Em" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">Em</a> <br />
Walau berat untukku, pisah denganmu <br />
<a class="showTip G" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">G</a> <a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">D</a> <br />
Hapus sudah air matamu, aku mengerti <br />
<a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">A</a> <br />
Ini bukan maumu, ini bukan inginmu <br />
<br />
[int] <a class="showTip C" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">C</a> <a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">D</a> <a class="showTip Em" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">Em</a> <a class="showTip A" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">A</a> <a class="showTip D" href="http://www.chordfrenzy.com/chord/606/#">D</a> Emsiputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-72407136868563734032011-06-13T06:32:00.000-07:002011-10-22T00:54:37.651-07:00TASAWUF AKHLAKI HASAN AL-BASHRI,AL-MUHASIBI,ALQUSAIRI,ALGHAZALI<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> <br />
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tasawuf akhlaqi ialah ajaran akhlak dalam kehidupan sehari-hari guna memperoleh kebahagiaan yang optimal. Dengan kata lain tasawuf akhlaqi adalah tasawuf yang berkonstrasi pada teori-teori perilaku, akhlaq atau budi pekerti atau perbaikan akhlaq. Dengan metode-metode tertentu yang telah dirumuskan, tasawuf seperti ini berupaya untuk menghindari akhlaq <i>mazmunah </i>dan mewujudkan akhlaq <i>mahmudah. </i>Tasawuf seperi ini dikembangkan oleh ulama ’ulama sufi.<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=7788879312240990896&postID=7240713686856373403" name="_ftnref1"></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tasawuf merupakan alternatif untuk memenuhi dahaga rohani dan mengatasi krisis kerohanian manusia modern, sehingga tidak mengenal jati diri, arti dan tujuan </span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kehidupan. Maka, “mata air” tasawuf yang sejuk mampu menyegarkan dan menyelamatkan manusia yang (merasa) terasing. Ada yang bilang tasawuf adalah salah satu cara untuk melarikan diri (eskapisme) dari kesulitan menghadapi kehidupan. Tasawuf merupakan keniscayaan seorang hamba Allah SWT. Sesungguhnyalah, kehidupan di dunia tidaklah mungkin terelakkan sebagai rumah sekaligus kuburan manusia. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">TASAWUF AKHLAKI</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-indent: -18pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">HASAN AL-BASHRI</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">AL-MUHASIBI</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">AL-QUSYAIRI</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">AL-GHAZALI</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">HASAN AL-BASHRI</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riwayat Hidup</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hasan Al-Bashri yang nama lengkapnya Abu Said Al-hasan bin Yasar, adalah seorang zahid yang sangat masyhur dikalangan tabi’in. Ia dilahirkan di Madinah pada tahun 21 H. (632 M) dan wafat pada hari kamis bulan rajab tanggal 10 tahun 110 H (728 H). Ia dilahirkan dua malam sebelum Khalifah Umar bin Khaththab wafat. Ia dikabarkan bertemu dengan 70 sahabat yang menyaksikan peperangan badar dan 300 sahabat lainnya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dialah yang mula-mula menyediakan waktunya untuk memperbincangkan ilmu-ilmu kebathinan, kemurnian akhlak, dan usaha mensucikan jiwa di Masjid Bashrah. Ajaran-ajarannya tentang kerohaniawan senantiasa didasarkan pada sunnah Nabi. Karir kependidikan hasan Al-Bashri dumulai dari Hijaz. Ia berguru hampir kepada seluruh ulama disana. Bersama ayahnya, ia kemudian pindah ke Bashrah, tempat yang membuatnya masyhur dengan nama Hasan Al-Bashri. Puncak keilmuannya ia peroleh disana.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn2" name="_ftnref2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hasan Al-Bashri terkenal dengan keilmuannya yang sangat dalam. Tak heran kalau ia menjadi imam di bashrah khususnya dan daerah-daerah lainnya. Di samping dikenal sebagai zahid, ia pun dikenal sebagai seorang tang wara’ dan berani dalam memperjuangkan kebenaran. Diantara karya tulisnya, ada yang berisi kecaman terhadapa aliran kalam Qadariyah dan tafsir-tafsir Al-Qur’an.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn3" name="_ftnref3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran-ajaran Tasawufnya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Abu Na’im Al-Ashbahani menyimpulkan pandangan tasawuf Hasan Al-Bashri sebagai berikut, “Takut (khauf) dan pengharapan (raja’) tidak akan dirundung kemuraman dan keluhan; tidak pernah tidur senang karena mengingat Allah”. Pandangan tasawufnya yang lain adalah anjuran kepada setiap orang untuk senantiasa bersedih hati dan takut kalau tidak mampu melaksanakan seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Lebih jauh Hamkah mengemukakan sebagian ajaran tasawuf Hasan Al-Bashri seperti ini:<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn4" name="_ftnref4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perasaan takut yang menyebabkan hatimu tentram lebih baik dari pada rasa tentram yang menimbulkan perasaan takut .</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dunia adalah negeri tempat beramal. Barang siapa bertemu dunia dengan perasaan benci dan zuhud, ia akan berbahagia dan memperoleh faedah darinya. Namun, barang siapa bertemu dunia dengan perasaan rindu dan hatinya tertambat dengan dunia, ia akan sengsara dan akan berhadapan dengan penderitaan yang tidak dapat ditanggungnya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tafakkur membawa kita kepada kebaikan dan selalu berusaha untuk mengerjakannya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dunia ini adalah seorang janda tua yang telah bungkuak dan beberapa kali ditinggalkan matyi suaminya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang yang beriman akan senantiasa berduka cita pada pagi dan sore hari karena berada diantara dua perasaan takut: takut mengenang dosa yang telah lampau dan takut memikirkan ajal yang masih tinggal serta bahaya yang akan mengancam.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hendaklah setiap orang sadar akan kematian yang senantiasa mengancamnya, dan juga takut akan kiamat yang hendak menagih janjinya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Banyak duka cita di dunia memperteguh seemangat amal sholeh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkaitan dengan ajaran tasawuf Hasan Al-Bashri, Muhammad Mustafa, guru besar Filsafat Islam, menyataka kemungkinan bahwa tasawuf Hasan Al-Bashri didasari oleh rasa takut siksa Tuhan di dalam neraka. Namun, lanjutnya, setelah kami teliti ternyata bukan perasaan takut terhadap siksaanlah yang mendasari tasawufnya, tetapi kebesaran jiwanya akan berkuran dan kelalaian dirinya mendasari tasawufnya itu. Sikapnya itusenada dengan sabda Nabi yang berbunyui, “Orang beriman yang selalu mengingat dosa-dosa yang pernah dilakukannya adalah laksana orang duduk dibawah sebuah gunung besar yang senatiasa takut gunung itu akan menimpa dirinya”.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn5" name="_ftnref5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">AL-MUHASIBI</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Biografi Singkat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah al-Harits Bin Asad Al-Muhasibi,tokoh sufi ini lebih dikenal dengan sebutan Al-Muhasibi. Ia dilahirkan di Basrah, Irak tahun 165 H atau 781 M dan meninggal di Negara yang sama pada tahun 243 H atau 857 M. Ia adalah sufi dan ulama besar yang menguasai tasawuf, hadis dan fiqh. Al-Muhasibi menulis sejumlah buku. Menurut Abd. Al Mun’im Al-Hifni seorang ahli tasawuf dari Mesir Al-Muhasibi menulis kurang lebih 200 buku. Diantar buku-bukunya adalah Ar-<i>Ri’ayah Li Hukuqillah</i> (pemeliharaan terhadap hak-hak Allah) <i>Al-Washaya</i> (wasia-wasiat) dan <i>Al-Masa’il fie Amal Al-qulub Wa Al-Jawahir</i> (berbagai masalah mengenai perbuatan hati dan anggota badan).<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn6" name="_ftnref6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></a> Beliau menempuh jalan tasawuf karena hendak keluar dari keraguan yang dihadapinya. Tatkala mengamati madzhab-mazdhab yang dianut umat Islam, Al-Muhasibi menemukan kelompok didalamnya. Di antara mereka ada sekelompok orang yang tahu benar tentang keakhiratan, namun jumlah mereka sangat sedikit. Sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang mencari ilmu karena kesombongan dan motivasi keduniawian.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Muhasibi memandang bahwa jalan keselamatan hanya dapat ditempuh melalui ketakwaan kepada Allah, melaksanakan kewajiban-kewajiban, wara’, dan meneladani Rasulullah. Menurut Al-Muhasibi, tatkala sudah melaksanakan hal-hal diatas, maka seseorang akan diberi petunjuk oleh Allah berupa penyatuan antara fiqih dan tasawuf. Ia akan meneladani Rasulullah dan lebih mementingkan akhirat daripada dunia.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn7" name="_ftnref7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pandangan Al-Muhasibi Tentang Ma’rifat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Muhasibi mengatakan ma’rifat harus ditempuh melalui jalan tasawuf yang berdasarkan pada kitab dan sunnah. Selaras dengan hadis Rasulullah yang berbunyi, “Pikirkanlah makhluk-makhluk Allah dan jangan coba-coba memikirkan tentang dzat Allah sebab kalian akan tersesat karenanya”. Al-Muhasibi menjelaskan tahapan-tahapan ma’rifat sebagai berikut :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Taat : awal kecintaan kepada Allah adalah taat, yaitu wujud konkret ketaatan hamba kepada Allah. Kecintaan kepada Allah hanya dapat dibuktikan dengan jalan ketaatan, bukan sekedar pengungkapan keciitaan semata sebagaimana dilakukan oleh sebaguian orang. Mengekpresikan kecintaan kepada Allah hanya dengan ungkapan-ungkapan, tanpa pengamalan merupakan kepalsuan semata.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aktivitas anggota tubuh yang telah disinari oleh cahaya yang memenuhi hati merupakan tahap ma’rifat selanjutnya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada tahap ketiga ini Allah menyingkapkan khazanah-khazanah keilmuan dan kegaiban kepada setiap orang yang telah menempuh kedua tahap diatas. Ia akan menyaksikan berbagai rahasia yang selama ini disimpan Allah.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tahap keempat adalah apa yang dikatakan oleh sementara sufi dengan fana’ yang menyebabkan baqa’.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pandangan Al-Muhasibi tentang Khauf dan Raja’</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pandangan Al-Muhasibi, khauf (rasa takut) dan raja’ (pengharapan) menempati posisi penting dalam perjalanan seseorang membersihkan jiwa. Ia memasukkan kedua sifat itu dengan etika-etika, keagamaan lainnya, yakni, ketika disifati dengan khauf dan raja’, seseorang secara bersamaan disifati pula oleh sifat-sifat lainnya. Pangkal wara’, menurutnya adalah ketakwaan; pangkal ketakwaan adalah introspeksi diri (musabat Al-nafs); pangkal introspekasi diri adalah khauf dan raja’; pangkal khauf dan raja’ adalah pengetahuan tentang janji dan ancaman Allah; pangkal pengetahuan tentang keduanya adalah perenungan.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn8" name="_ftnref8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Khauf dan raja’. Menurut Al-Muhasibi, dapat dilakukan dengan sempurna bila berpegang pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dalam hal ini, ia mengaitkan kedua sifat itu dengan ibadah dan janji serta ancaman Allah. Al-Muhasibi lebih lanjut mengatakan bahwa Al-Qur’an jelasa berbicara tentang pembalasan (pahala) dan siksaan. Al-Qur’an jelas pula berbicara tentang surga dan neraka. Ia kemudian mengutip ayat-ayat yang berikut yang artinya:<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn9" name="_ftnref9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Q.S. Adz-Dzariyyat, :5).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Raja’dalam pandangan Al-Muhasibi, seharusnya melahirkan amal shaleh. Seseorang yang telah melakukan amal shaleh, berhak mengharap pahala dari Allah. Dan inilah yang dilakukan oleh mukmin sejati dan para sahabat nabi sebagaimana digambarkan oleh ayat yang artinya:<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn10" name="_ftnref10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.s. Al-Baqarah, : 218)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">AL-QUSYAIRI</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riwayat Hidup Al-Qusyairi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama lengkap Al-Qusyairi adalah ‘Abdul Karim bin hawazin lahir pada tahun 376 H di Istiwa, kawasan Nishafur yang merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan pada masanya. Disinilah ia bertemu dengan gurunya, Abu ‘Ali Ad-Daqqaq, seorang sufi terkenal. Al-Qusyairi selalu menghadiri mejelis gurunya dan dari gurunyalah Al-Qusyairi menempuh jalan tasawuf. Sang guru menyarankan untuk mengawasinya dengan mempelajari syari’at. Karena itu, Al-Qusyairi lalu mempelajari fiqih pada seorang faqih, Abu Bakr Muhammad bin Abu Bakr Ath-Thusi (wafat tahun 405 H), da mempelajari ilmu kalam serta ushul fiqh pada Abu Bakr bin Farouq (wafat tahun 406 H). selain ityu ia pun menjadi murid Abu Ishaq Al-Isfarayani (wafat tahun 418 H) dan menelaah karya-karya Al-Baqillani. Al-Qusyairi wafat tahun 465 H.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn11" name="_ftnref11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 32.2pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran-ajaran Tasawuf Al-Qusyairi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seandainya karya Al-Qusyairi, Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah, dikaji secara mendalam, akan tampak jelas bagaimana Al-Qusyairi cenderung mengembalilkan tasawuf keatas landasan doktrin ahlus sunnah, sebagaimana pernyataannya :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Ketahuilah! Para tokoh aliran ini (maksudnya para sufi) membina prinsip-prinsip trasawuf atas landasan tauhid yang benar, sehingga doktrin mereka terpelihara dari penyimpangan. Selain itu, mereka lebih dekat dengan tauhid kaum salaf maupun ahlus-sunnah, yang tak tertandingi dan tak mengenal macet. Mereka pun tahu hak yang lama, dan bisa mewujudkan sifat ssuatu yang diadakan dari ketiadaannya. Karena itu tokoh aliran ini, Al-Junaid mengatkan bahwa tauhid adalah pemisah hal yang lama dengan hal yang baru. Landasan doktrin-doktrin mereka pun didasarkan pada dalil-dalil dan bukti yang kuat serta gamblang. Abu Muhammad Al-Jariri mengatakan bahwa barang siapa tidak mendasarkan ilmu tauhid pada salah satu pengokohnya, niscaya kakinya tergelincir kedalam jurang kehancurannya”.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn12" name="_ftnref12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[12]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain itu, Al-Qusyairi pun mengecam keras para sufi pada masanya yang gemar mempergunakan pakaian orang-orang miskin, sedangkan tindakan mereka bertentangan dengan pakaian mereka. Ia menekankan bahwa kesehatan bathin, dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-sunnah, lebih penting dibandingkan dengan pakaian lahiriyah. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena itu pula, Al-Qusyairi menyatakan bahwa ia menulis risalahnya karena dorongan perasaan sedihnya ketika ia melihat hal-hal yang menimpa jalan tasawuf. Ia tidak bermaksud menjelek-jelekkan salah seorang dari kelompok tersebut dengan mendasarkan diri pada penyimpangan sebagian penyerunya. Risalahnya itu menurutnya, hanya sekedar “pengobat keluhan” atas apa yang menimpa tasawuf pada masanya. Dari uraian ini tampak jelasbahwa pengembalian arah tasawuf, menurut Al-Qusyairi, dapat dilakukan dengan merujuknya pada doktrin ahlus sunnah wal jamaah, yaitu dengan mengikuti para sufi sunni abad ketiga dan keempat hijriyah sebagaimana diriwayatkannya dalam Ar-Risalah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">AL-GHAZALI</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Biografi Singkat Al-Ghazali</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ta’us Ath-Thusi Asy Syafi’i Al-Ghazali atau Abu Hamid Al-Ghazali.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn13" name="_ftnref13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[13]</span></span></span></a> Ia dipanggil Al-Ghazali karena dilahirkan di Ghazlah, sutu kota di Khurasan, Iran. Pada tahun 450 H / 1058 M, tiga tahun setelah kaum saljuk mengambil alih kekuasaan di Baghdad. Ayah Al-Ghazali adalah seorang pemintal kain wol miskin yang taat, menyenangi ulama, dan aktif menghadiri majelis-majelis pengajian. Ketika menjelang wafatnya, ayahnya menitipkan Al-Ghazali dan adiknya yang bernama Ahmad kepada seorang sufi. Ia menitipkan sedikit harta kepada sufi itu, seraya berkata dalam wasiatnya :<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn14" name="_ftnref14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[14]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Aku menyesal sekali karena aku tidak belajar menulis, aku berharap untuk mendapatkan apa yang tidak kuperoleh itu melalui kedua putraku ini”.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sufi tersebut mendidik dan mengajar keduanya sampai suatu hari harta titipannya habis dan sufi itu tidak mampu lagi memberi makan keduanya. Selanjutnya sufi itu menyarankan kedua anaknya untuk belajar pada pengelola sebuah madrasah sekaligus untuk menyambung hidup mereka. Di madrasah inilah Al-Ghazali mempelajari ilmu fiqih kepada Ahmad bin Muhammad Ar-Rizkani. Kemudian Al-Ghazali memasuki sekolah tinggi Nizhamiyah di Naisabur, dan disinilah ia belajar kepada Imam Haramain hingga menguasai ilmu mantiq, ilmu kalam, fiqih-ushul fiqih, tasawuf, dan retorika perdebatan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah Imam Haramain wafat (478 H / 1086 M), Al-Ghazali pergi ke Baghdad, yaitu kota tempat berkuasanya Nizham Al-Muluk. Kota ini merupakan tempat berkumpul sekaligus tempak diselenggarakannya perdebatan antar ulama-ulama terkenal. Sebagai seorang yang menguasai retorika perdebatan, ia terpancing untuk melibatkan diri dalam perdebatan-perdeeebatan itu dan sering mengalahkan ulama-ulama ternama, sehingga mereka pun tidak segan-segan mengakui keunggulan Al-Ghazali.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kegiatan perdebatan dan penyelaman berbagai aliran menimbulkan pergolakan dalam diri Al-Ghazali karena tidak ada yang memberikan kepuasan bathinnya. Ia pun memutuskan melepaskan jabatannya dan meninggalkan Baghdad menuju Syiria, Palestina, dan kemudian ke Mekkah untuk mencari kebenaran . Setelah menemukan kebenaran hakiki pada akhir hidupnya, maka tidak lama kemudian ia menghembuskan nafasnya yang terakhir di Thus pada tanggal 19 Desember 1111 Masehi<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn15" name="_ftnref15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[15]</span></span></span></a> atau pada hari senin 14 Jumadil Akhir tahun 505 Hijriyah dengan banyak meninggalkan karya tulisnya</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ajaran Tasawuf Al-Ghazali<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn16" name="_ftnref16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[16]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di dalam tasawufnya, Al-Ghazali memilih tasawuf sunni yang berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi ditambah dengan doktrin ahlus sunnah wal jamaah. Dari faham tasawufnya itu, ia menjauhkan semua kecenderungan gnostis yang mempengaruhi para filosof Islam, sekte Ismailiyah, aliran syiah, Ikhwan As-Shafa, dan lain-lain. Ia menjauhkan tasawufnya dari faham ketuhanan Aristoteles, seperti emanasi dan penyatuan. Itulah sebabnya, dapat dikatakan bahwa tasawuf Al-Ghazali benar-benar bercorak Islam.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn17" name="_ftnref17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[17]</span></span></span></a> Corak tasawufnya adalah psiko-moral yang mengutamakan pendidikan moral. Hal ini dapat dilihat dalam kerya-karyanya, seperti Ihya’ Ulum Al-Din, Minhaj Al-‘Abidin, Mizan Al-Amal, Bidayah Al-Hidayah, Mi’raj Al-Salikin a, Ayyuhal Walad.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Al-Ghazali, jalan menuju tasawuf dapat dicapai dengan cara mematahkan hambatan-hambatan jiwa, serta membersihkan diri dari moral yang tercela, sehingga kalbu lepas dari segalasesuatu selain Allah dan selalu mengingat Allah. Al-Ghazali menilai negatif terhadap syathahat. Ia menganggap bahwa syathahat mempunyai dua kelemahan. Pertama, kurang memperhatikan amal lahiriyah, hanya mengungkapkan kata-kata yang sulit dipahami, mengemukakan kesatuan dengan Tuhan, dan menyatakan bahwa Allah dapat disaksikan. Kedua, syathahat merupakan hasil pemikiran yang kacau dan hasil imajinasi sendiri.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Ghazali sangat menolak paham hulul dan itihad. Untuk itu, ia menyodorkan paham baru tentang ma’rifat, yakni pendekatan diri kepada Allah (taqarrub ila Allah) tanpa diikuti penyatuan dengan-Nya. Ma’rifat menurut versi Al-Ghazali diawali dalam bentuk latihan jiwa, lalu diteruskan dengan menempuh fase-fase pencapaian rohani dalam tingkatan-tingkatan (maqamat) dan keadaan (ahwal). Oleh karena itu, Al-Ghazali mempunyai jasa besar dalam dunia Islam. Dialah yang mampu memadukan antara ketiga kubu keilmuan Islam, yakni tasawuf, fiqih dan ilmu kalam, ytang sebelumnya banyak menimbulkan terjadinya ketegangan.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pandangan Al-Ghazali tentang Ma’rifat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Al-Ghazali, sebagaimana dijelaskan oleh Harun Nasution, ma’rifat adalah mengetahui rahasia Allah dan mengetahui peraturan-peraturan Tuhan tentang segala yang ada. Alat memperoleh ma’rifat bersandar pada sir, qalb, dan roh. Di dalam kitab Ihya’ Ulum Ad-Din, Al-Ghazali membedakan jalan pengetahuan untuk sampai kepada Tuhan bagi orang awam, ulama, dan orang arif (sufi). Ia membuat perumpamaan tentang keyakinan bahwa si Fulan adan di dalam rumah. Keyakinan orang awam di bangun atas dasar taklid, yaitu hanya mengikuti perkataan orang bahwa si Fulan ada di dalam rumah, tanpa menyelidikinya lagi. Bagi ulama, keyakinan adanya si Fulan di rumah di bangun atas dasar adanya tanda-tanda, seperti suaranya yang terdengar walaupun tidak kelihatan orangnya. Sementara orang arif tidak hanya melihat tanda-tandanya melalui suara di balik dinding. Lebih jauh dari itu, ia pun memasuki rumah dan menyaksikan dengan mata kepalanya bahwa si Fulan benar-benar berada di dalam rumah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ma’rifat seorang sufi tidak dihalangi oleh hijab, sebagaimana ia melihat si Fulan ada dalam rumah dengan mata kepalanya sendiri. Ringkasnya, ma’rifat menurut Al-Ghazali tidak seperti ma’rifat menurut orang awam maupun ma’rifat ulama/mutakallim, tetapi ma’rifat sufi yang dibangun atas dasar dzaug rohani dan kasyf Illahi. Ma’rifat semacam ini dapat dicapai oleh para khawas auliya’ tanpa melalui perantara atau langsung dari Allah sebagaimana ilmu kenabian yang diperoleh langsung dari Tuhan walaupun dari segi perolehan ilmu ini, berbeda antara nabi dan wali. Nabi mendapat ilmu Allah melalui perantara malaikat, sdangkan wali mendapat ilmu melalui ilham. Namun keduanya sama-sama memperoleh ilmu melalui Allah.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Pandangan Al-Ghazali tentang As-sa’adah </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Al-Ghazali, kelezatan dan kebahagiaan yang paling tinggi dan melihat Allah. Di dalam kitab kimiya nya ‘As’adah, ia menjelaskan bahwa As-Sa’adah atau (kebahagian) itu sesuai dengan watak (tabiat). Sedangkan watak sesuatu itu sesuai dengan ciptaan-Nya; nikmatnya mata terletak ketika melihat gambar yang bagus dan indah; nikmatnya telinga terlatak pada mendengar suara yang merdu. Demikian juga seluruh anggota tubuh, mempunyai kenikmatan tersendiri.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn18" name="_ftnref18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[18]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kenikmatan qalb sebagai alat memperoleh ma’rifat terletak ketika melihat Allah. Melihat Allah merupakan kenikmatan agung yang tiada taranya karena ma’rifat itu sendiri agung dan mulia. Oleh karena itu, kenikmatannya melebihi kenikmatan lainnya. Kelezatan dan kenikmatan dunia bergantung pada nafsu dan akan hilang setelah manusia mati, sedangkan kelezatan dan kenikmatan melihat Tuhan bergantung pada qalb dan tidak akan hilang walaupun manusia sudah mati. Hal ini karena, qalb tidak ikut mati, malah kenikmatannya bertambah, karena dapat keluar dari kegelapan menuju cahaya yang terang.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn19" name="_ftnref19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[19]</span></span></span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENUTUP</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tasawuf akhlaqi ialah ajaran akhlak dalam kehidupan sehari-hari guna memperoleh kebahagiaan yang optimal. Dengan kata lain tasawuf akhlaqi adalah tasawuf yang berkonstrasi pada teori-teori perilaku, akhlaq atau budi pekerti atau perbaikan akhlaq.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hasan Al-Bashri yang nama lengkapnya Abu Said Al-hasan bin Yasar, adalah seorang zahid yang sangat masyhur dikalangan tabi’in. Ia dilahirkan di Madinah pada tahun 21 H. (632 M) dan wafat pada hari kamis bulan rajab tanggal 10 tahun 110 H (728 H).</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Muhasibi </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">nama lengkapnya adalah Abu Abdillah al-Harits Bin Asad Al-Muhasibi,tokoh sufi ini lebih dikenal dengan sebutan Al-Muhasibi. Ia dilahirkan di Basrah, Irak tahun 165 H atau 781 M dan meninggal di Negara yang sama pada tahun 243 H atau 857 M.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Qusyairi nama lengkap</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ny</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> adalah ‘Abdul Karim bin hawazin lahir pada tahun 376 H di Istiwa, kawasan Nishafur yang merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan pada masanya. Disinilah ia bertemu dengan gurunya, Abu ‘Ali Ad-Daqqaq, seorang sufi terkenal.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ta’us Ath-Thusi Asy Syafi’i Al-Ghazali atau Abu Hamid Al-Ghazali.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn20" name="_ftnref20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[20]</span></span></span></a> Ia dipanggil Al-Ghazali karena dilahirkan di Ghazlah, sutu kota di Khurasan, Iran. Pada tahun 450 H / 1058 M, tiga tahun setelah kaum saljuk mengambil alih kekuasaan di Baghdad</span> <br />
<div><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /><div id="ftn1"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref1" name="_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Hamka, tasawuf perkembangan dan pemurniannya, pustaka panjimas, Jakarta, 1986, hlm 76</span></div></div><div id="ftn2"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref2" name="_ftn2" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> ‘Umar Farukh, tarikh Al-Fikr Al-‘Arabi, Dar Al-‘lmi li Al-malayin, Bairut, 1983, hlm. 26</span></div></div><div id="ftn3"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref3" name="_ftn3" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid</i></span></div></div><div id="ftn4"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref4" name="_ftn4" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid.,</i> hlm.77-78</span></div></div><div id="ftn5"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref5" name="_ftn5" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid.,</i> hlm.79</span></div></div><div id="ftn6"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref6" name="_ftn6" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> M. Sholihin, <i>Tokoh-tokoh sufi lintas zaman.</i> Pustaka Setia. Bandung, 2003 hlm. 48</span></div></div><div id="ftn7"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref7" name="_ftn7" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid.</i></span></div></div><div id="ftn8"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref8" name="_ftn8" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid.,</i> hlm.60</span></div></div><div id="ftn9"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref9" name="_ftn9" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Ungkapan ibnu sina yang dimaksud adalah zuhud dalam pandangan orang yang tidak arif adalah menukar keduniaan dengan keakhiratan; ibadah menurut pandangan yang tidak arif adalah melakukan sesuatu kebaikan karena pahala yang akan diperolehnya di akhirat kelak. Adapun yang diungkapkan rabiah “aku tidak beribadah kepada Allah karena masuk takut neraka tidak pula karena ingain masuk surga, namun aku beribadah kepada-Nya karena rasa cinta dan rindu kepada-Nya.</span></div></div><div id="ftn10"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref10" name="_ftn10" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid.,</i> hlm.63</span></div></div><div id="ftn11"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref11" name="_ftn11" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[11]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Taftazani, <i>Sufi… </i>hlm 141</span></div></div><div id="ftn12"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref12" name="_ftn12" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[12]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid.,</i> hlm.142</span></div></div><div id="ftn13"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref13" name="_ftn13" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[13]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Ia dipanggil abu hamid karena ia mempunyaianak laki laki bernama abu hamid,anak ini meninggal dunia semenjak kecilsebelum wafat nya al ghazali,Karena anak inilah al Ghazali di gelar abu hamid,</span></div></div><div id="ftn14"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref14" name="_ftn14" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[14]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Al-Subki, Thabaqat Asyifi’iyyat Al-Kubra, Mustafa Babi Al-Halabi, Juz IV, t.t., Mesir.</span></div></div><div id="ftn15"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref15" name="_ftn15" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[15]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Lihat Mustafa Abd,Raziq,Tahmid li At –Tarikh al-Falsafah Al-Islamiyah,Mathba’ah lajnah,Kairo,1379 h,hlm.42;Husein Mu’annas,’alim Al-Islam,Dar Al-ma’arif,Mesir,1119 H.,hlm.225</span></div></div><div id="ftn16"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref16" name="_ftn16" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[16]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Disarikan Dari DiskusiMata Kuliah Sejarah Pemikiran Dalam Islam di Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1995.</span></div></div><div id="ftn17"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref17" name="_ftn17" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[17]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Taftazani,Sufi…..,hlm.156.</span></div></div><div id="ftn18"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref18" name="_ftn18" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[18]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Al-Ghazali, kimiya’ As-Sa’dah, Al-Maktabah Asy-Syi’biyah, Beirut, t.t,. hlm 130-132</span></div></div><div id="ftn19"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref19" name="_ftn19" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[19]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> <i>Ibid.,</i> hlm.79</span></div><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><br />
</div></div><div id="ftn20"><div class="MsoFootnoteText" style="margin-bottom: 6pt; text-align: justify;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref20" name="_ftn20" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span class="MsoFootnoteReference"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[20]</span></span></span></span></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"> Ia dipanggil abu hamid karena ia mempunyaianak laki laki bernama abu hamid,anak ini meninggal dunia semenjak kecilsebelum wafat nya al ghazali,Karena anak inilah al Ghazali di gelar abu hamid,</span></div></div></div>siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-51648096630671792912011-06-13T06:28:00.001-07:002011-10-22T00:55:25.657-07:00KERANGKA BERFIKIR IRFANI: DASAR-DASAR FALSAFI AHWAL DAN MAQAMAT<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: -27.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo4; text-indent: 45.0pt;"><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b></span><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendahuluan</span></b></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;"><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b></span><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Latar Belakang</span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejarah tentang perkembangan pemikiran keislaman memiliki mata rantai yang cukup panjang dan kajian atas persoalan ini pasti akan melibatkan kompleksitas, namun sejalan dengan itu upaya penggalian informasi mengenai perkembangan pemikiran keislaman melalui naskah-naskah yang dihasilkan oleh para ulama terdahulu) menjadi sesuatu yang mutlak harus terus dilakukan, mengingat tema yang terkandung dalam naskah-naskah tesebut pun sangat beragam dan diantara tema yang banyak menarik perhatian para peneliti naskah adalah tentang tasawuf.</span></span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <span class="apple-style-span"></span></span><br />
<a name='more'></a><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="apple-style-span">Tasawuf atau sufisme adalah istilah yang khusus dipakai untuk menggambarkan mistisesme dalam Islam. Adapun tujuan tasawuf ialah memperoleh hubungan langsung dan dekat dengan Tuhan. Dalam islam kita mengenal beberapa aliran tasawuf, diantaranya aliran tasawuf Akhlaqi, Tasawuf Irfani dan Tasawuf Falsafi.</span><span class="apple-converted-space"></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tinjauan terhadap tasawuf menunjukkan bagaimana para sufi memiliki suatu konsepsi tentang jalan menuju Allah (thariqat). Jalan ini dimulai dengn latihan-latihan rohaniah (riyadhah), lalu secara bertahap menempuh berbagai fase yang dikenal dengan maqam (tingkatan) dan hal (keadaan), yang berakhir dengan ma’rifat kepada Allah.</span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b></span><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Rumusan Masalah</span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam maklah ini, penulis merumuskan beberapa persoalan, yaitu:</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;"><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apa saja maqamat yang dijalani kaum sufi ?</span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;"><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ahwal apa saja yang dijumpai dalam perjalanan sufi ?</span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dasar-Dasar Falsafi Ahwal dan Maqamat</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian Ahwal dan Mahqamat.</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Yang dimaksud dengan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> hal </i>(jamak<i style="mso-bidi-font-style: normal;">: ahwal</i>) adalah keadaan atau kondisi psikologis ketika seorang sufi mencapai tingkatan tertentu. Al-Qusyairi dalam kitabnya Ar-Risalah Al-Qusyairiyah, berkata, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“hal adalah makna yang datang pada qalbu tanpa disengaja”</i>. Hal diperoleh tanpa daya dan upaya, baik dengan menari, bersedih hati, bersenang-senang, rasa tercekam, rasa rindu, rasa gelisah, atau rasa harap. Dengan kata lain hal sama dengan bakat.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">maqam </i>(jamak; <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Maqamat</i>)<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>adalah tingkatan, artinya tingkatan seorang hamba di hadapan-Nya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a> Dalam hal ibadah dan latihan-latihan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">riyadhah</i>) jiwa yang dilakukannya. Dalam kalangan sufi, urutan maqam ini berbeda-beda.sebagian mereka merumuskan maqam dengan sederhana seperti, tanpa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">qanaah, tawakal</i> tidak akan tercapai;tanpa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tawakal </i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">taslim </i>tidak akan tercapai; sebagaimana tanpa tobat, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">inabah </i>tidak akan ada; tanpa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wara’</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud </i>tidak akan ada. Sementara itu Al-Ghazali merumuskan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> maqam</i> seperti berikut ini: tobat, sabar, syukur, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">khauf </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">raja’,</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tawakkal</i>,<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> mahabbah, rida, ikhlas, muhasabah, </i>dan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> muraqabah.</i> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-kaladzi menyebutkan adanya 10 maqam yang harus dilewati oleh para pejalan spiritual, yaitu al-taubah, al zuhd, al-shabr, al-faqr, al-tawadhu’, al-taqwa, al-tawakkul, al-ridha, al-mahabbah, dan al-ma’rifah.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maqam-Maqam Dalam Tasawuf</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seperti disinggung diatas bahwa maqam (jamaknya maqamat) yang dijalani kaum sufi umumnya terdiri dari tobat, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud, faqr, sabar, syukur, rela, </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tawakal.</i> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tobat</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tobat adalah rasa penyesalan yang sungguh-sungguh dalam hati disertai permohonan ampun serta meninggalkan segala perbuatan yang menimbulkan dosa. Kebanyakan sufi menjadikan tobat sebagai perhentian awal di jalan menuju Allah. Pada tingkat terendah , tobat menyangkut dosa yang dilakukan anggota-anggota badan. Pada tingkat menengah, selain menyangkut dosa yang dilakukan jasad juga menyangkut pula pangkal dosa-dosa, seperti iri, dengki, dan riya. Pada tingkat yang lebih tinggi, tobat menyangkut usaha menjauhkan bujukan setan dan menyadarkan jiwa akan rasa bersalah. Pada tingkat terakhir, tobat berarti penyesalan atas kelengahan pikiran dalam mengingat Allah. Tobat pada tingkat ini adalah penolakan terhadap segala sesuatu selain yang dapat memalingkan dari jalan Allah.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zuhud</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zuhud</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dapat diartikan sebagai suatu sikap melepaskan diri dari rasa ketergantungan terhadap ketergantungan kehidupan duniawi dengan mengutamakan kehidupan akhirat. Sampai dimana batas pelepasan diri dari rasa ketergantungan itu ? Al-ghazali mengartikan zuhud sebagai sikap mengurangi keterikatan pada dunia untuk kemudian menjauhinya dengan penuh kesadaran. Al-Qusyairi mengartikan zuhud sebagai suatu sikap menerima rezeki yang diterimanya. Hasan al-Bashri mengatakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud</i> adalah meninggalkan kehidupan dunia, karena dunia ini tidak ubahnya seperti ular , licin apabila dipegang, tetapi racunnya dapat membunuh.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dilihat dari maksudnya, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud</i> terbagi atas tiga tingkatan. Pertama, menjauhkan dunia ini agar terhindar dari hukuman akhirat. Kedua, menjauhkan dunia dengan menimbang imbalan di akhirat. Ketiga, mengucilkan dunia bukan karena takut atau berharap, tetapi karena cinta kepada Allah. Orang yang berada pada tingkat ketiga ini akan memandang segala sesuatu tidak ada arti apa-apa kecuali Allah.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faqr (Fakir)</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-faqr</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> adalah tidak menuntut lebih banyak dari apa yang telah dipunyai dan merasa puas dengan apa yang sudah dimiliki, sehingga tidak meminta sesuatu yang lain. Pada prinsipnya, sikap mental <i style="mso-bidi-font-style: normal;">faqr</i> merupakan rentetan sikap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud.</i> Hanya saja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud</i> lebih keras menghadapi kehidupan duniawi, sedangkan fakir hanya pendisiplinan diri dalam mencari dan memanfaatkan fasilitas hidup.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sikap fakir selanjutnya akan memunculkan sikap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wara’</i>. Menrut para sufi, wara’ adalah sikap berhati-hati ddalam menghadapi sesuatu yang kurang jelas masalahnya. Apabila bertemu dengan satu persoalan yang tidak jelas hukumnya atau tidak jelas asal-usulnya lebih baik untuk meninggalkannya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sabar</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sabar ialah tahan menderita, berhati-hati atau selectiva dalam bertindak.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn6" name="_ftnref6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></a> Sabar jika dipandang sebagai pengekangan tuntutan nafsu dan amarah, dinamakan Al-Ghazali sebagai kesabaran jiwa (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">ash-shabr an-nafs</i>), sedangkan menahan terhadap penyakit fisik disebut sebagai sabar badani (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">ash-shabr al-badani</i>). Kesabaran sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek. Misalnya untuk menahan nafsu makan dan seks yang berlebihan. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut syekh ‘Abdul Qadir al-Jalani, sabar ada tiga macam, yaitu:<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn7" name="_ftnref7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bersabar kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bersabar bersama Allah, yaitu bersabar terhadap ketetapan Allah dan perbuatan-Nya terhadapmu, dari berbagai macam kesulitan dan musibah.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bersabar atas Allah, yaitu bersabar terhadap rezeki, jalan keluar, kkecukupan, pertolongan, dan pahala yang dijanjikan Allah di hari akhirat.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Syukur</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Syukur adalah menerima nikmat dengan membesarkan Allah SWT<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn8" name="_ftnref8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></a>. Syukur diperlukkan karena semua yang kita lakukan dan miliki di dunia adalah berkat karunia Allah. Menurut Syeikh ‘Abdul Qadir Al-Jailani, hakikat syukur adalah mengakui nikmat Allah karena Dialah Pemilik karunia dan pemberian sehingga hati mengakui bahwa segala nikmat berasal dari Allah, juga patuh kepada syariat-Nya. Syeikh ‘Abdul Qadir Al-Jailani membagi syukur menjadi tiga macam, pertama dengan lisan, yaitu dengan mengakui adanya nikmat dan merasa tenang. Kedua, syukur dengan badan dan anggota badan, yaitu dengan cara melaksanakan ibadah sesuai dengan perintah-Nya. Ketiga,syukur dengan hati.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rela (Rida)</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rida’</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> berarti menerima dengan rasa puas terhadap apa yang dianugerahkan Allah SWT. Orang yang rela mampu melihat hikmah dan kebaikan di balik cobaan yang diberikan Allah dan tidak berburuk sangka terhadap ketentuan-Nya. Hanyalah para ahl<i style="mso-bidi-font-style: normal;">i ma’rifat</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mahabbah</i> yang mampu bersikap seperti ini. Mereka bahkan merasakan musibah dan ujian sebagai suatu nikmat, lantaran jiwanya bertemu dengan yang dicintainya. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Abdul Halim Mahmud, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">rida </i>mendorong manusia untuk berusaha sekuat tenaga mencapai apa yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Namun, sebelum mencapainya, ia harus menerima dan merelakan akibatnya dengan cara apapun yang disukai Allah.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tawakal</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hakikat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tawakal </i>adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT, membersihkannya dari ikhtiar yang keliru, dan tetap menapaki kawasan-kawasan hukum dan ketentuan. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tawakal</i> merupakan gambaran keteguhan hati dalam menggantungkan diri hanya kepada Allah. Dalam hal ini, Al-Ghazali mengaitkan tawakal dengan tauhid, dengan penekanan bahwa tauhid sangat berfungsi sebagai landasan tawakal.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn9" name="_ftnref9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tawakal terbagi pada tiga derajat; tawakal, taslim, dan tafwidh. Orang yang bertawakal merasa tentram dengan janji Rabb-nya. Orang yang taslim merasa cukup dengan ilmu-Nya. Adapun pemilik tafwidh rida dengan hukum-Nya. Pendapat lainnya tawakal adalah sifat orang-orang yang beriman, taslim adalah sifat para wali, sedangkan tafwidh dalah sifat orang-orang mengesakan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ahwal Yang Dijumpai dalam Perjalanan Sufi</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Waspada dan Mawas Diri (Muhasabah dan Muraqabah)</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Waspada dan Mawas Diri merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Oleh karena itu, ada sufi yang mengusapnya secara bersamaan.waspada dan mawas diri mmerupakan dua sisi dari tugas yang sama dalam menundukkan perasaan jasmaniyang berupa kombinasi dari pembawaan nafsu dan amarah.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn10" name="_ftnref10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Waspada dapat diartikan meyakini Allah mengetahui segala pikiran, perbuatan, dan rahasia dalam hati, yang membuat seseorang menjadi hormat, takut, dan tunduk kepada Allah. Adapun Mawas diri adalah meneliti dengan cermat apakah segala perbuatan sehari-hari telah sesuai atau malah menyimpang dari yyang di kehendaki-Nya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cinta (hubb)</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cinta adalah aktifitas hati yang memunculkan pengaruh pada anggota tubuh dalam mengikuti dan melaksanakan perintah orang yang dicinta, serta menjauhi dan menolak larangan orang yang dicinta.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn11" name="_ftnref11" style="mso-footnote-id: ftn11;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pandangan tasawuf, mahabbah (cinta) merupakan pijakan bagai segenap kemuliaan hal, seperti halnya tobat yang merupakan dasar bagi kemuliaan maqam. Karena mahabbah pada dasarnya adalah anugerah yang menjadi dasar pijakan bagi segenap hal, kaum sufi menyebutnya sebagai anugerah-anugerah (muwahib). Mahabbah adalah kecenderungan hati untuk memerhatikan keindahan atau kecantikan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkenaan dengan mahabbah, suhrawardi pernah mengatakan, “sesungguhnya, mahabbah adalah suatu mata rantai keselarasan yang mengikat sang pecinta kepada kekasihnya; suatu ketertarikan kepada kekasih, yang menarik sang pecinta kepadanya, dan melenyapkan sesuatu dari wujudnya, sehingga pertama-tama ia menguasai seluruh sifat dalam dirinya, kemudian menangkap zatnya dalam genggaman Qudrah (Allah).</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berharap dan takut ( Raja’ ddan Khauf)</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Raja’ atau optimisme adalah perasaan hati yang senang karena menanti sesuatu yang diinginkan dan disenangi.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Raja’ menuntuttiga perkara, yaitu:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cinta kepada apa yang diharapkannya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Takut harapannya itu hilang.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berusaha untuk mencapainya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ahmad faridh menegaskan bahwa khauf merupakan cambuk yang digunakan Allah untuk menggiring hamba-hambanya menuju ilmu dan amal, supaya dengan keduanya itu mereka dapat dekat kepada Allah. Khauf adalah kesakitan hati karena membayangkan sesuatu yang ditakuti, yang akan menimpa diri pada masa ynag akan dating. Khauf dapat mencegah hambba dari perbuatan maksiat dan mendorongnya untuk senantiasa berada dalam keataatan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kekurangan khauf akan menyebabkan seseorang lalai dan berani berbuat maksiat, sedangkan khauf yang berlebihan akan menjadikannya pesimis dan putus asa. Begitu juga sebaliknya, terlalu besar sikap raja’ akan membuat seseorang sombong dan meremehkan amalan-amalannya, karena optimisnya berlebihan.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rindu (syauq)</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selama masih ada cinta, syauq tetap diperlukan. Dalam lubuk jiwa, rasa rindu hidup dengan subur, yakni rindu ingin segera bertemu dengan tuhan. Bagi sufi yang rindu kepada tuhan, kematian dapat berarti bertemu dengan Tuhan, sebab hidup merintangi pertemuan ‘abid dan ma’bud-Nya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn12" name="_ftnref12" style="mso-footnote-id: ftn12;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[12]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Al-Ghazali, kerinduan kepada Allah dapat dijelaskan melalui penjelasan tentang keberadaan cinta kepada-Nya. Pada saat tidak ada, setiap yang dicintai pasti dirindukan orang yang mencintainya. Kerinduan berarti menanti sesuatu yang tidak ada.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Intim (Uns)</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pandangan kaum sufi, sifat Uns adalah sifat merasa selalu berteman, tak pernah merasa sepi. Ungkapan berikut ini melukiskan sifat uns.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ada orang yang merasa sepi dalam keramaian. Ia adalah orang yang selalu memikirkan kekasihnya sebab sedang dimabuk cinta, seperti halnya sepasang muda-mudi. Adapula orang yang merasa bising dalam kesepian. Ia adalah orang yang selalu memikirkan atau merencanakan tugas pekerjaannya semata-mata. Adapun engkau selalu berteman dimanapun berada. Alangkah mulianya engkau berteman dengan Allah, artinya engkau selalu berada dalam pemeliharaan Allah.”</span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ungkapan di atas melukiskan keakraban seorang sufi dengan Tuhannya. Siikap keintiman ini banyak dialami oleh kaum sufi.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">METODE IRFANI</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam dunia Tasawuf qalb merupakan pengetahuan tentang hakikat-hakikat, termasuk di dalamnya hakikat ma’rifat. Qalb yang dapat memperoleh ma’rifat adalah yang telah tersucikan dari berbagai noda atau akhlak yang jelek yang sering dilakukan manusia. Qalb yang tersucikan akan mampu menembus alam malakut (misalnya alam malaikat). Sebab, Al_Ghazali dalam kimiya’ As-Sa’adah-nya memasukkan qalb sebagai sesuatu yang sejenis dengan malaikat. Ketika berada di alam malakut inilah qalb mampu memperoleh ilmu pengetahuan dari Tuhan. Tampaknya, kaum sufi memandang kesucian qalb sebagai prasyaratuntuk berdialog secara batini dengan Tuhan, karena Tuhan hanya dapat didekati dengan jiwa yang suci. Ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari kondisi inilah yang mereka sebut sebagai Ilmu Ma’rifat, dan bahkan secara spesifik dapat memperoleh ilmu laduni, yakni ilmu yang dating lewat ilham yang dibisikkan ke dalam hati manusia.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn13" name="_ftnref13" style="mso-footnote-id: ftn13;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[13]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan demikian, qalb berpotensi untuk berdialog dengan Tuhan. Iniilah yang dimaksud Al-Ghazali dengan ungkapan diluar akal dan jiwa, terdapat alat yang dapat menyingkap pengetahuan yang gaib dan hal-hal yang akan terjadi pada masa mendatang. Penyingkapan pengetahuan seperti ini merupakan wacana ‘irfaniyah. Hanya dengan saran qalb itulah, ilmu ma’rifat dapat diperoleh manusia.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disamping melalui tahapan-tahapan maqamat dan ahwal, untuk memperoleh ma’rifat, seseorang harus melalui upaya-upaya tertentu. Upaya yang dimaksud antara lain sebagai berikut.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riyadhah</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riyadhah adalah latihan kejiwaan melalui upaya membiasakan diri agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mengotori jiwanya. Riadhah dapat pula berarti proses internalisasi kejiwaan dengan sifat-sifat terpuji dan melatih membiasakan meninggalkan sifat-sifat jelek.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riyadhah harus disertai dengan mujahadah. Mujahadah yang dimaksudkan disini adalah kesunnguhan dalam perjuangan meninggalkan sifat-sifat jelek. Perbedaan riyadhah dengan mujahadah adalah kalau Riyadhah berupa tahapan-tahapan real, sedangkan mujahadah berjuang menekan pada masin-masing riyadhah.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riyadhah perlu dilakukan karena imu ma’rifat dapat diperoleh melalui upaya melakukan perbuatan kesalehan atau kebaikan yang terus-menerus. Dalam hal ini, riyadhah berguna untuk menempa tubuh jasmani dan akal budiorang yang melakukan latihan-latihan itu sehingga mmampu menangkap dan menerima komunikasi dari alam ghaib (malakut) yang transcendental. Hal terpenting dalam riyadhah adalah melatih jiwa melepaskkan keterrgantungan terhadap kelezatan duniawi yang fatamorgana, lalu menghubungkan diri dengan realitas rohani dan Ilahi. Dengan demikian, riyadhah akan mengantarkan seseorang selalu berada di bawah bayangan Yang Kudus.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tafakur</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tafakur penting dilakukan oleh manusia yang menginginkan ma’rifat. Sebab, tatkala jiwa telah belajar dan mengolah ilmu, lalu memikirkan (bertafakur) dan menganalisanya, pintu kegaiban akan dibukakan untuknya. Menuurut Al-Ghazali orang yang brfikir dengan benar akan menjadi dzawi al-albab (ilmuwan) yang terbuka pintu kalbunya sehingga akan mendapat ilham.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tafakur belansung secara internal dengan proses pembelajaran dari dalam dari manusia melalui aktivitas berpikir yang menggunakan perangkat batiniah (jiwa). Selanjutnya tafakur dilakukan dengan memotensiikan nafs kulli (jiwa universal). Validitas yang diperoleh melalui metode tafakur sangat tinggi kualitasnya.sebab tafakur memotensikan nafs kulli (jiwa universal), sebagaimana yang diungkapkan Al-Ghazali: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“nafs kulli lebih besar dan lebih kuat hasilnya dan lebih besar kemampuan perolehannya dalam proses pembelajaran.”</i></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tazkiyat An-Nafs</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tazkiyat An-Nafs adalah proses penyucian jiwa manusia. Proses penyucian jiwa dalam kerangka tasawuf in dapat dilakukan melalui tahapan <u>takhalli dan tahalli</u>. Tazkiyat An-Nafs merupakan inti kegiatan bertasawuf.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Upaya melakukan penyempuranaan jiwa perlu dilakukan oleh setiap orang yang menginginkan ilmu ma’rifat. Ada lima hal yang menjadi penghalang bagi jiwa dalan nnenangkap hakikat, yaitu: pertama, jiwa yang belum sempurna. Kedua, jiw yang dikotori perbuatan-perbuatan maksiat. Ketiga, menururti keinginan badan. Keempat, penutup yang menghalangi masuknya hakikat kedalam jiwa (taqlid). Kelima, tidak dapat berpikir logis. Dibutuhkan pengembalian jiwa kepada kesempurnaannya untuk menghilangkan penghalang itu.dalam konteks inilah, penyempurnaan jiwa dapat dilakukan dengan tazkiyat an-nafs.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tazkiyat an-nafs dalam konsepsi tasawuf berdasar pada asumsi bahwa jiak manusia ibarat cermin, sedangkan ilmu ibarat gambar-gambar objek material. Kegiatan mengetahui sesungguhnya ibarat cermin yang menangkap gambar-ganbar. Banyaknya gambar yang tertangkap dan jelasnya tangkapan bergantung pada kadar kebersihan cermin bersangkutan. Dengan demikian, kesucian jiwa adalah syarat bagi masuknya hakikat-hakikat atau ilmu ma’rifat ke dalam jiwa.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dzikrullah</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara etimologi, dzikir adalah mengingat, sedangkan secara istilahadalah mambasahi lidahb dengan ucapan-ucapan pujian kepada Allah. Dzikir merupakan metode lain yang palin utama untuk memperoleh ilmu laduni.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pentingnya dzikir untuk mendapatkan ilmu ma’rifat didasarkan atas argumentasi tentang peranan dzikir itu sendiri bagi hati. Al-Ghazali dalam Ihya’ menjelaskan bahwa hati manusia tak ubahnya seperti kolam yang mengalir kedalamnya bermacam-macam air. Pengaruh yang dating ke dalam hati adakalanya berasal dari luar, yaitu pancaindra, dan adakalanya dari dalam, yaitu khayal, syahwat, amarah, dan akhlak atau tabiat manusia.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pandangan sufi, dzikir akan membuka tabir alam malakut, yakni denggan datangnya malaikat. Sudah menjadi kesepakatan umum bahwa dzikir merupakan kesepakata alam ghaib, penarik kebaikan, penjinak was-was, dan pembuka kewalian. Dzikir juga bermamfaat untuk membersihkan hati. Dalam Ihya’, Al-Ghazali menjelaskan bahwa hati yang terang merupakan hasil dzikir kepada Allah. Takwa merupakan pintu gerbang dzikir, sedangkan dzikir merupakan pintu gerbang kasyaf (terbukanya hijab). Sedangkan kasyaf adalah pintu gerbang kemenangan besar. Dzikir juga berfungsi untuk menghalangi setan dari hati manusia. Pada saat itulah malaikat akan memberikan ilham ke dalam hati.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo4; tab-stops: 180.0pt; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seorang sufi tidak begitu saja dekat dengan Tuhannya melainkan ia harus menempuh beberapa maqam (tingkatan), diantaranya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tobat</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud, faqr, sabar, syukur, rela, </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tawakal.</i> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ahwal yang sering dijumpai dalam perjalanan kaum sufi antara lain adalah waspada dan mawas diri, cinta, berharap dan takut, rindu, dan intim.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hati menjadi sarana untuk memperoleh ma’rifat, dan qalbulah yang akan mengetahui hakikat pengetahuan, karena qalb telah dibbekali potensi untuk berdialog dengan Tuhan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div style="mso-element: footnote-list;"><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /><div id="ftn1" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref1" name="_ftn1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> M.solihin dan Rosihon Anwar<u>, Ilmu tasawuf</u>, (pustaka setia, bandung, 2008) hlm 77</span></div></div><div id="ftn2" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid. </i>hlm. 76</span></div></div><div id="ftn3" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Bagir haidar, <u>buku saku tasawuf</u> (arasy mizan, bandung, 2003) hlm 134</span></div></div><div id="ftn4" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref4" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> M.solihin dan Rosihon Anwar. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu tasawuf</i>…..,hlm. 79</span></div><div class="MsoFootnoteText"><br />
</div></div><div id="ftn5" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref5" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid.., </i>hlm. 80</span></div></div><div id="ftn6" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref6" name="_ftn6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US">Syahrizal dan taslim, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ilmu tasawuf</i> ( PeNA, Banda Aceh 2005) hlm 141</span></div></div><div id="ftn7" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref7" name="_ftn7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> M.solihin dan Rosihon Anwar. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu tasawuf</i>…..,hlm. 81</span></div></div><div id="ftn8" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref8" name="_ftn8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Syahrizal dan taslim,,,, hlm. 143</span></div></div><div id="ftn9" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref9" name="_ftn9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> M.solihin dan Rosihon Anwar, hlm. 82.</span></div></div><div id="ftn10" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref10" name="_ftn10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid. </i>hlm. 81</span></div></div><div id="ftn11" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref11" name="_ftn11" style="mso-footnote-id: ftn11;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[11]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Muhammad as-sayyid<i style="mso-bidi-font-style: normal;">, tasawuf dalam pandangan al-quran dan as-sunnah</i> (cendekia, jakarta, 2003) hlm 76</span></div><div class="MsoFootnoteText"><br />
</div></div><div id="ftn12" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref12" name="_ftn12" style="mso-footnote-id: ftn12;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[12]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Rosihan Anwar dan Mukhtar Solihin. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu Tasawuf. </i>Pustaka Setia. Bandung. Hlm. 78</span></div></div><div id="ftn13" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref13" name="_ftn13" style="mso-footnote-id: ftn13;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[13]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid. </i>hlm. 79</span></div></div></div>siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-79575215877428982372011-06-13T06:25:00.000-07:002011-10-22T00:56:18.881-07:00DASAR-DASAR QUR’ANI DAN SEJARAH TIMBULNYA TASAWUF (KONTAK KEBUDAYAAN HINDU, PERSIA, YUNANI, DAN ARAB)<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
</span></b></div><div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo1; tab-stops: list 27.0pt; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendahuluan</span></b></div><div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tasawuf adalah kehidupan rohani dan lebih tegas lagi bahwa bertasawuf itu adalah fitrah manusia. Melihat pengertian tasawuf dimulai dari pembersihan diri yang bertujuan untuk mencapai hakikat yang tinggi oleh karena Allah SWT itu adalah Nur dan Maha Suci, maka hamba yang ingin berhubungan dengan Allah harus berusaha melepaskan rohnya dari kungkungan jasadnya. Untuk dapat melepaskan roh itu ditempuh jalan riadah (latihan) yang memakan waktu cukup lama. Riadah ini juga bertujuan untuk mengasah roh itu supaya tetap suci. Naluri manusia tetap ingin mencapai yang baik dan sempurna dalam mengarungi kehidupannya. Untuk mencapai kebaikan dan kesempurnaan itu tidak dilalui dengan mempergunakan ilmu pengetahuan saja. Karena ilmu adalah produk manusia dan hanya merupakan alat yang pendek. Manusia akan merasa kehilangan dan kekosongan kalau hanya mengandalkan ilmu materi saja. Jalan menuju hidayah dan kebahagiaan itu tidak lain hanya dengan iman yang kokoh, perasaan hidup yang aman tenteram yang berdiri di atas rasa cinta.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a></span><br />
<a name='more'></a></div><div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sesungguhnya tujuan akhir manusia adalah mengikat lingkaran rohaninya dengan Allah SWT sebagai hubungan yang selamanya benar. Apabila orang hanya merasa bahwa akalnyalah satu-satunya yang menjadi imam dan pemberi petunjuk, dia jauh dari pembicaraan kegiatan kehidupan rohani, merasa bangga karena sudah merasa memiliki kemewahan dunia, maka orang tersebut kata Huxley setingkat dengan binatang. Justru karena itu dibutuhkan suatu kehidupan rohani yang mendekatkan seseorang kepada Allah dan ini hanya bisa diatur dalam kehidupan tasawuf.</span></div><div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo2; text-indent: -17.85pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dasar-dasar Qur’ani dan Sejarah Timbulnya Tasawuf (Kontak Kebudayaan Hindu, Persi, Yunani, dan Arab)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 12.0pt; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 26.9pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-line-height-rule: exactly; mso-list: l3 level4 lfo2; text-indent: -17.85pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengertian Tasawuf</span></b></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tasawuf secara lughawi (bahasa)</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara bahasa tasawuf diartikan sebagai Sufisme (bahasa arab: تصوف ) adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memporoleh kebahagian yang abadi. Tasawuf pada awalnya merupakan gerakan zuhud (menjauhi hal duniawi) dalam Islam, dan dalam perkembangannya melahirkan trad</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">isi mistisme Islam. Tarekat (per</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">bagai aliran dalam Sufi) sering dihubungkan dengan Syiah, Sunni, cabang Islam yang lain, atau kombinasi</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dari beberapa tradisi</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Pemikiran Sufi muncul di Timur Tengah pada abad ke-8, sekarang tradisi ini sudah tersebar ke seluruh belahan dunia.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> beberapa sumber perihal etimologi dari kata "Sufi". Pandangan yang umum adalah kata itu berasal dari Suf (صوف), bahasa Arab untuk wol, merujuk kepada jubah sederhana yang dikenakan oleh para asetik Muslim. Namun tidak semua Sufi mengenakan jubah atau pakaian dari wol. Teori etimologis yang lain menyatakan bahwa akar kata dari Sufi adalah Safa (صفا), yang berarti kemurnian. Hal ini menaruh penekanan pada Sufisme pada kemurnian hati dan jiwa. Teori lain mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata Yunani theosofie artinya ilmu ketuhanan. Yang lain menyarankan bahwa etimologi dari Sufi berasal dari "Ashab al-Suffa" ("Sahabat Beranda") atau "Ahl al-Suffa" ("Orang orang beranda"), yang mana adalah sekelompok muslim pada waktu Nabi Muhammad yang menghabiskan waktu mereka di beranda masjid Nabi, mendedikasikan waktunya untuk berdoa.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tasawuf secara istilah</span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 9.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara istilah banyak pendapat diantara para ahli. Ada yang mengatakan Tasawuf itu adalah:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk membersihkan Hawas (Indra)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk membersihkan Qalbu (Hati)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk membersihkan Fuad (Nurani)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk membersihkan Nafs (Emosi)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk membersihkan Akal</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk mendapatkan ilham</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7)<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk membersihkan Insting (Naluri)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 9.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tetapi pada prinsipnya tasawuf itu adalah usaha manusia untuk membersihkan diri agar dekat kepada Allah SWT.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 27.0pt; mso-list: l0 level4 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dasar-dasar Tasawuf dalam Al-Quran dan Hadits</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-Quran dan Hadits merupakan kerangka acuan pokok yang selalu dipegangi oleh umat Islam. Sering didegar pertanyaan dalam kerangka landasan naqli ini, “Apa dasar Al-Quran-Haditsnya sehingga anda berkata demikian?” atau “Bagaimana Al-Quran dan Haditsnya?”. Pertanyaan-pertanyaan ini sering terlontar dalam benak pikiran kaum muslimin ketika hendak menerima atau menemukan persoalan-persoalan baru atau persoalan-persoalan unik, termasuk persoalan-persoalan tasawuf.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 9.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tasawuf pada awal pembentukannya adalah manifestasi akhlak dan keagamaan. Moral keagamaan ini banyak disinggung dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan demikian, sumber utama tasawuf adalah ajaran-ajaran Islam, sebab tasawuf ditimba dari Al-Quran, As-Sunnah, dan amalan-amalan serta ucapan sahabat. Amalan serta ucapan sahabat tentu saja tidak keluar dari ruang lingkup Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan begitu, justru dua sumber utama tasawuf adalah Al-Quran dan As-Sunnah itu sendiri.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn6" name="_ftnref6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></a></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Para</span><span lang="EN-US"> pengkaji tentang tasawuf sepakat bahwasanya tasawuf berazaskan kezuhudan sebagaimana yang diperaktekkan oleh Nabi Saw, dan sebahagian besar dari kalangan sahabat dan tabi’in. Kezuhudan ini merupakan implementasi dari nash-nash al-Qur’an dan Hadis-hadis Nabi Saw yang berorientasi akhirat dan berusaha untuk menjuhkan diri dari kesenangan duniawi yang berlebihan yang bertujuan untuk mensucikan diri, bertawakkal kepada Allah Swt, takut terhadap ancaman-Nya, mengharap rahmat dan ampunan dari-Nya dan lain-lain.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Meskipun terjadi perbedaan makna dari kata sufi akan tetapi jalan yang ditempuh kaum sufi berlandasakan Islam. Diantara ayat-ayat Allah yang dijadikan landasan akan urgensi kezuhudan dalam kehidupan dunia adalah firman Allah dalam al-Qur’an yang artinya :</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;"><i><span lang="EN-US">“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia kamiberikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat</span></i><span lang="EN-US">”.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn7" name="_ftnref7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></a><i><span style="font-style: normal;"></span></i></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 27.0pt;"><span lang="EN-US">Diantara nash-nash al-Qur’an yang mememerintahkan orang-orang beriman agar senantiasa berbekal untuk akhirat adalah firman Allah dalam Q.S al-Hadid [57] ayat 20 yang Artinya :<span class="apple-converted-space"> </span><i>“Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”.</i></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 9.05pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 26.95pt;"><span lang="EN-US">Ayat ini menandaskan bahwa kebanyakan manusia melaksanakan amalan-amalan yang menjauhkannya dari amalan-amalan yang bermanfaat untuk diri dan keluarganya, sehingga mereka dapat kita temukan menjajakan diri dalam kubangan hitamnya kesenangan dan gelapnya hawa nafsu mulai dari kesenangan dalam berpakaian yang indah, tempat tinggal yang megah dan segala hal yang dapat menyenangkan hawa nafsu, berbangga-bangga dengan nasab dan banyaknya harta serta keturunan (anak dan cucu). Akan tetapi semua hal tesebut bersifat sementar dan dapat menjadi penyebab utama terseretnya seseorang kedalam azab yang sangat pedih pada hari ditegakkannya keadilan di sisi Allah, karena semua hal tersebut hanyalah kesenangan yang melalaikan, sementara rahmat Allah hanya terarah kepada mereka yang menjauhkan diri dari hal-hal yang melallaikan tersebut.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn8" name="_ftnref8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></a></span></div><div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 27.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level4 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Sejarah Tasawuf: Kontak Kebudayaan Hindu, Persi, Yunani, dan Arab</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 9.0pt;"><span lang="EN-US">Tasawuf yang kita temui dalam khazanah dunia Islam, dari sumber-sumber perkembangannya, ternyata memunculkan pro dan kontra, baik dikalangan muslim maupun dikalangan non-muslim. Mereka yang menganggap bahwa tasawuf Islam merupakan sebuah paham yang bersumber dari agama-agama lain.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn9" name="_ftnref9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></a></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 9.0pt;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 9.0pt;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 9.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 9.0pt;"><span lang="EN-US">Selanjutnya, ada beberapa pandangan tentang asal-usul tasawuf dalam konteks kebudayaan-kebudayaan luar Islam tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah tasawuf yang ada didunia Islam benar-benar terpengaruh oleh konteks kebudayaan tersebut atau tidak.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn10" name="_ftnref10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></a></span></div><div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l2 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Unsur-unsur Nasrani (Kristen)</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Pertama, adanya interaksi antara orang Arab dan kaum Nasrani pada masa Jahiliah maupun zaman Islam. Kedua, adanya segi-segi kesamaan antara kehidupan para asketis atau sufi dalam hal ajaran cara mereka melatih jiwa (riyadhah) dan mengasingkan diri (khalwat) dengan kehidupan Al-Masih dan ajaran-ajarannya, serta dengan para rahib ketika sembahyang dan berpakaian.<br />
Von Kromyer berpendapat bahwa tasawuf merupakan buah kenasranian pada zaman jahiliah. Sementara itu, Goldziher berpendapat bahwa sikap fakir dalam Islam merupakan pengaruh dari agama Nasrani. Goldziher membagi tasawuf menjadi dua: Pertama, asketisme. Menurutnya, sekalipun telah terpengaruh oleh kependetaan Kristen, aliran ini, lebih mengakar pada semangat Islam dan para Ahli Sunnah. Kedua, tasawuf dalam arti lebih jauh lagi, seperti pengenalan kepada Tuhan (Ma’rifat), pendakian batin (hal), intuisi (wijdah), dan rasa (dzauq), yang terpengaruh oleh agama Hindu disamping Neo-Platonisme.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Abu Bakar Aceh, sebagaimana dikutip Abdul Qadir Zaelani, pernah menulis bahwa agama Yahudi dan agama Kristen mempengaruhi pula cara berfikir dalam Islam.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Pokok-pokok ajaran tasawuf yang diklaim berasal dari agama Nasrani antara lain adalah:</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Sikap fakir. Al-Masih adalah fakir. Injil disampaikan kepada orang fakir sebagaimana kata Isa dalam Injil Matius, “Berntunglah kamu orang-orang miskin karena bagi kamulah kerajaan Allah… Beruntunglah kamu orang yang lapar karena kamu akan kenyang.”</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Tawakal kepada Allah dalam soal penghidupan. Para pendeta telah mengamalkan dalam sejarah hidupnya, sebagaimana dikatan dalam Injil, “Perhatikan burung-burung dilangit, dia tidak menanam, dia tidak mengetam dan tidak duka cita pada waktu susah. Bapak kamu dari langit memberi kekutan kepadanya. Bukankah kamu lebih mulia daripada burung?”</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Peranan Syeikh yang menyerupai pendeta. Perbedaanya pendeta dapat menghapuskan dosa.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Selibasi, yaitu menahan diri tidak menikah karena menikah dianggap dapat mengalihkan diri dari Tuhan.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-US">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Penyaksian, bahwa syufi menyaksikan hakikat Allah dan mengadakan hubungan dengan Allah. Injil pun telah menerangkan terjadinya hubungan langsung dengan Tuhan.</span></div><div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l4 level2 lfo6; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Unsur Hindu Buddha</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Tasawuf dan kepercayaan agama Hindu memiliki persamaan, seperti sikap fakir. Pada paham reinkarnasi (perpindahan roh dari satu badan kebadan lain), cara pelepasan dari dunia versi Hindu-Budha dengan persatuan diri dengan jalan mengingat Allah.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Salah satu maqamat syufiyah, yaitu al-Fana memiliki persamaan dengan ajaran tentang nirwana dalam agama Hindu. Menurut Harun Nasution, ajaran nirwana agama Budha mengajarkan umatnya untuk meninggalkan dunia dan memasuki hidup kontemplatif. Paham fana’ yang terdapat dalam sufisme hamper serupa dengan paham nirwana.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn11" name="_ftnref11" style="mso-footnote-id: ftn11;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></span></span></a></span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Goldziher mengatakan bahwa ada hubungan persamaan antara tokoh Budha Sidharta Gautama dengan Ibrahim bin Adham, tokoh syufi yang muncul dalam sejarah umat Islam sebagai seorang putra mahkota dari Balkh yang kemudian mencampakkan mahkotanya dan hidup sebagai darwish.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Qamar Kailani dalam ulasannya tentang asal-usul tasawuf menolak pendapat mereka yang mengatakan tasawuf berasal dari agama Hindu-Budha. Menurutnya, pendapat ini terlalu ekstrim. Kalau diterima bahwa ajaran tasawuf itu berasal dari Hindu-Budha, berarti pada zaman Nabi Muhammad telah berkembang ajaran Hindu-Budha ke Mekkah. Padahal, sepanjang sejarah belum ada kesimpulan seperti itu.</span></div><div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Unsur Yunani</span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Kebudayaan Yunani, seperti filsafat, telah masuk kedunia Islam pada akhir Daulah Umayyah dan puncaknya pada masa Daulah Abbasyiah ketika berlangsung zaman penerjemahan filsafat Yunani. Metode-metode berfikir filsafat ini juga turut mempengaruhi pola pikir sebagian orang Islam yang ingin berhubungan dengan Tuhan. Pada persoalan ini, boleh jadi tasawuf yang terkena pengaruh Yunani adalah tasawuf yang kemudian diklasifikasikan sebagai tasawuf yang bercorak filsafat.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Mungkin saja ajaran tasawuf itu dimasuki oleh paham pemikiran Yunani. Misalnya, perkataan, “Apabila sudah baik, seseorang hanya memerlukan sedikit makan. Dan apabila sudah baik, hati manusia hanya memerlukan sedikit hikmat.” Ahli-ahli sejarah, seperti Syaufan menerangkan bahwa banyak bagian dari cerita “Seribu Satu Malam” berasal dari Yahudi.<br />
Selain itu, ada yang mengatakan bahwa masuknya filsafat kedunia Islam melalui mazhab peripatetic dan Neo-Platonisme. Mazhab yang pertama (peripatetic) kelihatannya lebih banyak masuk kedalam bentuk skolastisisme ortodoks (kalam), sedangkan untuk Neo-Platonisme lebih masuk kepada dunia tasawuf.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Filsafat emanasinya plotinus yang mengatakan bahwa wujud ini memancarkan dari Dzat Tuhan Yang Maha Esa menjadi salah satu dasar argumentasi para orientalis dalam menyikapi asal-mula tasawuf di dunia Islam. Ketika ajaran Neo-Platonisme ini berhasil menyusup kedalam tasawuf, hal yang pertama terjadi adalah penolakan terhadap “keberbedaan” benda-benda (ghairiyat) dari Allah.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Al-Ghazali menegaskan bahwa cahaya kenabian mustahil di dapat oleh sufi yang terkenal dengan keganjilan atau keekstriman konsep-konsepnya. Ia mengambil contoh ungkapan keganjilan yang dibawakan oleh Al-Hallaj, “Aku Yang Maha besar”, atau ungkapan Abu Yazid Al-Busthami, “Maha Suci Aku.” Karena mengaku “Mahasuci”, mereka merasa tidak perlu lagi syari’at Islam. Ini pulalah yang dikatakan “nihilisme syari’at.”<br />
Neo-Platonisme, menurut mir Valiudin, adalah benda yang bukan merupakan satu-satunya objek mulai di anggap sebagai satu-satunya objek yang sebenarnya justru diabaikan.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Ungkapan Neo-Platonisme, “Kenalilah dirimu dengan dirimu”, diambil oleh para sufi menjadi ungkapan, “siapa yang mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya.” Hal ini bias jadi mengerah munculnya teori Hulul, Wahdat Asy-Syuhud, dan Wahdat Al-Wujud. Tidak dapat disangsikan lagi bahwa cara berfikir kelompok Neo-Shopi (Sufi berketuhanan dan filosof), seperti Al-Farabi, Ibnu Arabi, dan Al-Hallaj, banyak dipengaruhi oleh filsafat.</span></div><div style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Unsur Persia</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sebenarnya Arab dan Persia memiliki hubungan sejak lama, yaitu pada bidang politik, pemikiran, kemasyarakatan dan sastra. Namun, belum ditemukan argumentasi kuat yang menyatakan bahwa kehidupan rohani Persia telah masuk ke tanah Arab. Yang jelas adalah kehidupan kerohanian Arab masuk ke Persia hingga orang-orang Persia itu terkenal dengan ahli-ahli tasawuf. Barangkali ada persamaan antara istilah zuhud di Arab dengan zuhud menurut agama Manu dan Mazdaq; antara istilah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hakikat Muhammad</i> dengan paham Hormuz (Tuhan Kebaikan) dalam agama Zarathustra.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn12" name="_ftnref12" style="mso-footnote-id: ftn12;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[12]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejak zaman klasik, bahkan hingga saat ini, terkenal sebagai wilayah yang melahirkan sufi-sufi ternama. Dalam konsep ke-fana-an diri dalam universalitas, misalnya, salah seorang penganjurnya adalah seorang ahli mistik dari Persia, yakni Bayazid dari Bistam, yang telah menerima dari gurunya, Abu Ali (dari Sind).<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn13" name="_ftnref13" style="mso-footnote-id: ftn13;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[13]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kebanyakan ahli tasawuf muslim yang berpikiran moderat mengatakan bahwa faktor pertama timbulnya tasawuf hanyalah Al-Quran dan As-Sunnah, bukan dari luar Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulannya bahwa sebenarnya tasawuf itu bersumber dari ajaran Islam itu sendiri, mengingat Nabi Muhammad dan para sahabatnyapun telah mempraktikkannya. Hal ini dapat dilihat dari azas-azasnya yang banyak berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri juga bahwa setelah berkembang menjadi aliran pemikiran (misalnya, tasawuf filsafat), tasawuf mendapat pengaruh dari budaya filsafat yunani, hindu, Persia, dan sebagainya.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn14" name="_ftnref14" style="mso-footnote-id: ftn14;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[14]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.7pt; margin-right: 0cm; margin-top: 12.0pt; mso-list: l5 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Unsur Arab</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 17.7pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melacak sejarah perkembangan tasawuf tidak dapat dimulai hanya ketika tasawuf mulai dikaji sebagai sebuah ilmu. Tentunya, perlu diteliti sejak zaman Rasulullah. Memang pada masa Rasulullah dan masa sebelum datangnya agama Islam, istilah ‘tasawuf’ itu belum ada.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 17.7pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selama Rasulullah hidup hingga kekhalifahan Abu Bakar sampai Ali (599-661 M), selalu diadakan berbagai pertemuan yang menghasilkan sumpah atau janji setia dan praktik ibadah tasawuf. Sikap zuhud misalnya, telah banyak ditanamkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Kalau dilihat sejarahnya, hidup zuhud ternyata memang telah ada sebelum munculnya agama Islam ditanah Arab.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 17.6pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh sebab itu, untuk meihat sejarah tasawuf, perlu dilihat perkembangan peradaban Islam sejak zaman Rasulullah. Sebab pada hakikatnya kehidupan rohani itu telah ada pada dirinya sebagai panutan umat. Kesederhanaan hidup dan menghindari segala kemewahan sudah tumbuh sejak Islam datang, saat Rasulullah dan sahabat-sahabatnya hidup dalam suasana kesederhanaan. Banyak hadits dan atsar yang menerangkan tentang kehidupan Rasul sebagai sumber pertama bagi kehidupan rohani.<a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftn15" name="_ftnref15" style="mso-footnote-id: ftn15;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[15]</span></span></span></a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Penutup</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tasawuf adalah fenomena yang melekat dan tidak dapat dipisahkan dari Islam. Menurut kalangan orientalis, tanpa tasawuf maka Islam tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa sisi batin dalam ajaran Islam memiliki peran yang sangat substansial sebagai aspek batiniyah dalam penyokong kegiatan lahiriyah Islam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Istilah tasawuf sendiri pada dasarnya telah dipergunakan pada abad ke 2 hijriah. Sedangkan orisinalitas ajaranya banyak diperdebatkan. Hal ini disebabkan oleh pertemuan umat Islam dengan berbagai budaya sehingga unsur-unsur mistis dan paham-paham filsafat berbaur kedalam ajarannya. Sehingga ajaran tasawuf yang awalnya sederhana, terbagai menjadi berbagai pokok, seperti ilmu jiwa, ilmu akhlak, dan metaphisik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tasawuf sempat terseret dalam arus perebutan kekuasaan sehingga nuansa perebutan politik sempat mengancam keberadaan dan kelangsungan ajarannya. Begitu pula pertempuran antara fiqih dan filsafat menjadikan tasawuf semakin tidak menentu. Tokoh yang berupaya mendamaikan ketiganya adalah Al-Ghazali, walaupun paska beliau, tasawuf yang bernuansa filsafat kembali marak dengan tokohnya, Ibnu Arabi. Akan tetapi, masa gelap tasawuf masih berlangsung sehingga mengkhawatirkan kalangan ulama lain sehingga ada upaya pembersihan tasawuf dari dunia Arab dengan gerakan wahabinya.</span></div><div style="mso-element: footnote-list;"><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /><div id="ftn1" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref1" name="_ftn1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Blog Thaha Abdul Bakri, dalam pengantar Ilmu Tasawuf (Usman Said dkk)</span></div></div><div id="ftn2" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Wikipedia bahasa Indonesia (online)</span></div></div><div id="ftn3" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid.</i></span></div></div><div id="ftn4" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref4" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Jamhir. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pengertian tasawuf.</i> Dikutip pada kuliah di fakultas syariah pada tanggal 14 maret 2011</span></div></div><div id="ftn5" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref5" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Solihin, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu Tasawuf</i> (Bandung: Setia Pustaka, 2008) hal. 17</span></div></div><div id="ftn6" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref6" name="_ftn6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid</i> hal. 18</span></div></div><div id="ftn7" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref7" name="_ftn7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Quran Surat Asy-Syuura (42) ayat 20</span></div></div><div id="ftn8" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoNormal" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref8" name="_ftn8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US" style="font-size: 10pt; line-height: 115%;"> http://Konten.detikpertama.com/artikel/dasar-dasar-tasawuf</span></div></div><div id="ftn9" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref9" name="_ftn9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Solihin, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ilmu tasawuf</i>......hal. 39</span></div></div><div id="ftn10" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref10" name="_ftn10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid</i> hal. 40</span></div></div><div id="ftn11" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref11" name="_ftn11" style="mso-footnote-id: ftn11;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[11]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Harun Nasution, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">filsafat dan mistisisme dalam Islam</i> (Jakarta: bulan bintang, 1992) hal. 58</span></div></div><div id="ftn12" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref12" name="_ftn12" style="mso-footnote-id: ftn12;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[12]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Solihin, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ilmu tasawuf</i>…… hal. 50</span></div></div><div id="ftn13" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref13" name="_ftn13" style="mso-footnote-id: ftn13;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[13]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid</i>. hal. 51</span></div></div><div id="ftn14" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref14" name="_ftn14" style="mso-footnote-id: ftn14;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[14]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid</i>. hal. 54</span></div></div><div id="ftn15" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText" style="text-indent: 36.0pt;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7788879312240990896#_ftnref15" name="_ftn15" style="mso-footnote-id: ftn15;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[15]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid. </i>hal. 56</span></div></div></div>siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-55363963753815112972011-06-12T10:07:00.000-07:002011-10-22T01:35:06.531-07:00Ragam Bahasa Surat<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB I<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 71.45pt; mso-list: l1 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Latar Belakang<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang berfungsi sebagai bahasa pemersatu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dituntut untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam kaedah bahasa Indonesia, khususnya dalam penulisan atau karangan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salah satu keterampilan mengarang yang sangat perlu kita kuasai adalah menulis surat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti memerlukan surat. Surat merupakan produk komunikasi tulis yang paling banyak dibuat dan dipakai. Dari segi pemakaiannya, surat dibedakan atas empat macam, yaitu surat pribadi, surat dinas, surat bisnis, dan surat sosial kemasyarakatan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Di dalam makalah ini, penulis akan membahas secara ringkas teknis penulisan surat secara umum. Akan tetapi lebih diarahkan pada teknis penulisan surat dinas.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 71.45pt; mso-list: l1 level1 lfo18; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rumusan Masalah<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Agar lebih mudah dalam memahami makalah ini, kami menyusun rumusan yang akan kami bahas yaitu sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 71.45pt; mso-list: l17 level1 lfo19; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah yang dimaksud dengan surat dinas ?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 71.45pt; mso-list: l17 level1 lfo19; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apa saja bagian-bagian surat ?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">RAGAM BAHASA SURAT<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 57.3pt; mso-list: l11 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 57.3pt; text-align: justify; text-indent: 27.75pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pergaulan antarmasyarakat kita tidak terlepas dari saling memberikan informasi atau saling berkomunikasi antara satu dan yang lain. Informasi itu dapat berupa pemberitahuan, pertanyaan, laporan dan permintaan. Informasi itu dapat disampaikan kepada pihak lain melalui bahasa lisan atau bahasa tulis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 27.75pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Informasi dapat disampaikan melalui bahasa lisan jika si pemberi informasi berhadap-hadapan atau bersemuka dengan si penerima informasi. Penyampaian informasi lewat telepon, radio, dan televisi dapat digolongkan kedalam penyampaian informasi melalui bahasa lisan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 27.75pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penyampaian informasi kepada calon penerima dapat juga dilakukan melalui bahasa tulis. Sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi kepada orang lain itu, antara lain adalah surat.</span><br />
<a name='more'></a><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 27.75pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Surat sebagai sarana komunikasi tertulis mempunyai kelebihan-kelebihan jika dibandingkan dengan alat-alat komunikasi lisan karena merupakan bukti nyata “hitam diatas putih”. Kelebihan lainnya adalah surat dapat mengurangi kesalahpahaman dalam berkomunikasi dengan sejelas-jelasnya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Di samping itu pembaca juga dapat membaca surat secara berulang-ulang apabila belum memahami betul informasi yang tertulis di dalam surat. Selain itu, penggunaan biaya dalam surat-menyurat relative lebih murah daripada biaya telepon atau telegram.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam makalah ini, penulis lebih mengarahkan kepada surat dinas. Surat dinas adalah sekalian surat yang berisi masalah kedinasan atau pemerintahan (Sudaryanto dalam Sabariyanto, 1998/1999:38). Atau dengan kata lain,<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 3.0cm; mso-list: l13 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Surat dinas ialah surat yang berisi permasalahan kedinasan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 3.0cm; mso-list: l13 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Surat dinas sama dengan surat resmi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 3.0cm; mso-list: l13 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembuatan atau penerbit surat dinas dapat instansi pemerintah dan dapat pula perseorangan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembuatan surat dinas tidak hanya instansi pemerintah. Dalam urusan kedinasan biasa ditemukan surat izin untuk tidak masuk kerja. Surat semacam itu tidak semata-mata mengutarakan masalah pribadi, tetapi berisi masalah kedinasan karena pembuat surat itu adalah seorang pegawai, masalah yang diungkapkan dalam surat itu berkaitan dengan pekerjaan, dan pengajuan izin semacam itu didasari undang-undang. Oleh sebab itu, surat semacam itu dapat disebut surat dinas karena isinya tentang kedinasan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ciri kedinasan sebuah surat tidak semata-mata ditentukan oleh isinya, tetapi juga bentuk surat dengan segala formalitasnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 57.3pt; mso-list: l11 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian-Bagian Surat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Surat dinas terdiri atas beberapa bagian,yaitu:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l16 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kepala Surat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kepala surat disebut juga kop surat. Isinya ialah lambang (departemen, universitas, perguruan tinggi, akademi, sekolah, atau instansi), nama unit organisasi, alamat, nomor telepon (jika ada), nomor kotak pos (jika ada), nomor faksimile (jika ada), dan alamat kawat (jika ada). Untuk perusahaan, dapat ditambahkan nama cabangnya dan nama bankir.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kepala surat<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 3.0cm; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kepala surat sebaiknya disusun secara lengkap (lambang, nama instansi, alamat, nomor telepon, nomor kotak pos, nomor faksimile, alamat kawat jika ada).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 3.0cm; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama instansi ditulis dengan huruf capital.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 3.0cm; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Huruf awal alamat, kotak pos, alamat kawat, faksimile, dan telepon ditulis dengan huruf capital kecuali kata tugas, misalnya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dan </i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dalam.</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 3.0cm; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama instansi, kata jalan, telepon, faksimile, dan kota pos jangan disingkat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 3.0cm; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jangan digunakan bentuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">p.o,box </i>atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">post office </i>untuk menuliskan kotak pos dan jangan digunakan bentuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">cable address </i>untuk menuliskan alamat kawat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 3.0cm; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata telepon dan kotak pos (dan yang lain) diikuti nomor tanpa diikuti tanda titik dua (:), karena angka yang mengikutinya bukan rincian.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 3.0cm; mso-list: l5 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">7)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam alamat jangan disisipkan sarana yang dimiliki kantor, misalnya telepon, karena berdasarkan konvensi, unsur alamat adalah nama jalan, nomor bangunan, nama kota, dan kode pos. jika sebuah kantor mempunyai sarana telepon, nomor telepon ditulis di belakang nomor kode pos dan dipisahkan dengan koma.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian kepala surat dengan bagian pembukaan khusus tanggal surat dan nomor surat dipisahkan dengan garis horizontal. Garis fungsi sebagai pangkal pijakan perhitungan spasi sewaktu pengetikan surat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">jalan, nomor, telepon, </i>tidak boleh disingkat menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">jl. No. </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">telp.,</i> tetapi harus ditulis lengkap (jalan, nomor, dan telepon).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l16 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembukaan Surat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l12 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tanggal surat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam penulisan tanggal surat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian tanggal surat berjarak empat spasi dari garis pemisah kepala surat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tanggal </i>tidak perlu ditulis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama tempat instansi tidak perlu ditulis karena sudah tercantum pada kepala surat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Angka tahun ditulis lengkap.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama bulan ditulis dengan huruf.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penulisan nama bulan tidak disingkat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada akhir baris tidak dbubuhkan tanda titik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak perlu dibubuhkan garis bawah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">i)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Spasinya tidak dijarang-jarangkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">j)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Huruf awal nama bulan dituulis dengan huruf capital.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l12 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nomor surat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian nomor surat berisi nomor urut surat yang terbit, kode surat, dan angka tahun termasuk kedalam ke dalam sistem penomoran. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan seperti berikut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata yang harus digunakan ialah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nomor</i> karena merupakan bentuk baku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Huruf awal kata nomor ditulis dengan huruf capital.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l2 level1 lfo7; tab-stops: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Singkattan nomor adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">no. </i>(dalam penggunaannya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">No.</i>)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level1 lfo7; tab-stops: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Angka tahun ditulis lengkap jika angka tahun itu merupakan bagian sistem penomoran.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level1 lfo7; tab-stops: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nomor </i>diikuti tanda titik dua (:) tanpa disela spasi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level1 lfo7; tab-stops: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penulisan tanda titik dua dengan bentuk yang mengikutinya bersela satu spasi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level1 lfo7; tab-stops: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l2 level1 lfo7; tab-stops: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Spasinya tidak perlu dijarang-jarangkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l12 level1 lfo6; tab-stops: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Lampiran surat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; tab-stops: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata lampiran bermakna tambahan. Tambahan itu dapat berupa surat, kertas surat, salinan-salinan surat berharga, dan kuitansi. Lampiran adalah sesuatu yang ditambahkan pada surat yang dikirimkan. Kata lampiran harus dicantumkan jika surat yang diterbitkan dilampiri berkas atau surat yang lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal-hal yang perlu yang diperhatikan dalam penulisan lampiran adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l14 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Huruf awl kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">lampiran </i>ditulis dengan huruf capital.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l14 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Singkatan adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Lamp.</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l14 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jumlah yang dilampirkan ditulis dengan huruf<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l14 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika surat yang dikirimkan tidak dengan lampiran, kata lampiran tidak ditulis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l14 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l14 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Spasinya tidak dijarang-jarangkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l14 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penulisan kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">lampiran </i>diikuti tanda titik dua.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 74.75pt; mso-list: l12 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal surat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal surat disebut juga perihal surat atau pokok surat, maknanya, yaitu perkara, soal, urusan, peristiwa, dan tentang hal.hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan hal surat adalah:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Huruf awal<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> hal </i>atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">perihal</i> ditulis dengan huruf capital.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diksi yang digunakan untuk menyatakan hal surat singkat, tetapi jelas.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Diksi yang digunakan berkategori nominal.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Panjangnya jangan sampai melebihi separuh kertas.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Huruf awal kata awal ditulis dengan huruf capital.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l9 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik dan tidak digaris bawah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 74.75pt; mso-list: l12 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alamat tujuan<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alamat dibedakan menjadi dua, yaitu alamat luar dan alamat dalam. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan alamat luar surat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l10 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata <i style="mso-bidi-font-style: normal;">yang terhormat </i>disiingkat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Yth.</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l10 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Huruf aHuruf awal singkatan Yth. Ditulis dengan huruf capital.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l10 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata kepada tidak perlu dicantumkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l10 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sapaan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibu,Bapak, Saudara, </i>dapat digunakan jika diikuti nama orang dan huruf awal sapaan-sapaan itu ditulis dengan huruf kapital.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l10 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Gelar dan pangkat dapat dicantumkan jika diikuti nama orang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l10 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika jabatan seseorang dicantumkan, kata sapaan tidak digunakan agar tidak ada kerancuan penulisan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l10 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata jalan jangan disingkat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l10 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">h)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata nomor tidak perlu ditulis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 121.05pt; mso-list: l0 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kode pos ditulis setelah penulisan nama kota.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 121.05pt; mso-list: l0 level1 lfo14; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhir baris alamat tujuan tidak diikuti tanda titik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 74.75pt; mso-list: l12 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">6.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salam pembuka<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam pembuka.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l8 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bentuk yang lazim digunakan sebagai salam pembuka adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dengan hormat.</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l8 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Huruf awal kata dengan ditulis dengan huruf capital.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l8 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penulisan bentuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dengan hormat </i>diikut tanda koma.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l8 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bentuk salam pembuka ditulis pada sebelah kiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 78.0pt; mso-list: l8 level1 lfo11; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penulisan bentul salam pembuka tidak menjorok kedalam sebagai alinea baru.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 67.65pt; mso-list: l16 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Isi surat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 74.75pt; mso-list: l7 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alinea pembuka<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam alinea pembuka dikemukakan permasalahan yang merupakan pengantar atau pendahuluan terhadap permasalahan pokok. Alinea ini berfungsi mengarahkan persoalan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu, alinea pembuka harus ditulis sedemikian rupa sehingga mampu menarik minat penerima surat untuk membacanya. Daya tarik itu muncul bilamana kalimatnya tersusun benar, pemilihan kata tepat, ejaannya benar, dan perwajahanna indah.<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 74.75pt; mso-list: l7 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alinea isi<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alinea isi merupakan wadah untuk menampung semua isi surat. Untuk surat yang beralinia pembuka, alinea ini harus disajikan dengan cermat agar isinya dapat dimengerti dengan mudahdan komunikasinya tidak gagal. Kecermatan itu antara lain dalam hal pilihan kata, penyusunan kalimat, dan penulisan ejaan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 74.75pt; mso-list: l7 level1 lfo12; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alinea penutup<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alinea penutup ddapat berisi simpulan, ucapan terima kasih, harapan, dan ucapan selamat. Kalimat-kalimat dalam alinea ini biasanya bentuknya lebih sederhana daripada kalimat-kalimat dalam alinea isi dan alinea pembuka. namun pilihan kata-katana juga harus tepat dan strukturnya harus benar. Tidak jarang alinea penutup hanya terdiri dari sebuah kalimat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 67.65pt; mso-list: l16 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penutup surat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 74.75pt; mso-list: l3 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Salam penutup<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata-kata yang biasa digunakan sebagai salam penutup adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hormat kami, hormat saya, salam saya, salam kami, salam takzim, </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wassalam.</i> Dilingkungan Depag biasa digunakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wassalamualaikum-warahmatullahiwabarakatuh</i>.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 74.75pt; mso-list: l3 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengirim surat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Keresmian surat dinas lebih kuat dan kesahihan suratt meningkatjika surat itu telah ditandatangani. Orang yang menandatangani surat itu adalah subyek surat dan orang bertanggung jawab atas surat tersebut. Hal-hal yang peru diperhatikan dalam penulisan pengirim surat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l6 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengirim surat sebaiknya melengkapi jati diri kedinasan seperti jabatan, Nip, dan cap dinas/cap jabatan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l6 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Huruf awal setiap unsur nama ditulis dengan huruf capital.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l6 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nama pengirim tidak digarisbawahi dan tidak dalam kurung.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l6 level1 lfo15; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 74.75pt; mso-list: l3 level1 lfo13; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tembusan surat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; text-align: justify; text-indent: 1.0cm;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian tembusan surat digunakan untuk menuliskan instansiyang mendapatkan tembusan surat. Letak bagian ini dibagian sebelah kiri, lurus vertical dengan bagian isi surat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bagian ini adalah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l15 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Huruf awal kata tembusan ditulis dengan huruf capital.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l15 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tanda titik dua digunakan jika tembusannya lebih dari satu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l15 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bentuk kepada Yth. Tidak perlu dicantumkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l15 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang ditembusi adalah pejabat atau orangnya, bukan kantornya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l15 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kata arsip atau pertinggal tidak perlu dicantumkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-list: l15 level1 lfo16; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f)<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jika yang ditembusi lebih dari satu, pengurutannya dimulai dari pejabat yang eselonnya lebih tinggi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BAB III<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Kesimpulan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-list: l18 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Surat sebagai sarana komunikasi tertulis mempunyai kelebihan-kelebihan jika dibandingkan dengan alat-alat komunikasi lisan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-list: l18 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alinea pembuka merupakan alinea tempat dikemukakan permasalahan yang merupakan pengantar atau pendahuluan terhadap permasalahan pokok.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-list: l18 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Surat dinas tidak mesti surat yang dibuat oleh pemerintah saja.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-list: l18 level1 lfo17; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt 'Times New Roman';"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: 'Times New Roman',serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bagian-bagian surat terdiri dari, kepala surat, pembukaan surat, isi surat, dan penutup surat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-23272341290604338682011-06-12T10:03:00.000-07:002011-10-22T01:36:32.443-07:00kerangka berfikir irfani: Dasar-Dasar Falsafi Ahwal dan Maqamat<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: center; text-indent: 31.5pt;"><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">KERANGKA BERFIKIR IRFANI:<o:p></o:p></span></b></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: center; text-indent: 31.5pt;"><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">DASAR-DASAR FALSAFI AHWAL DAN MAQAMAT<o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: -27.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo4; text-indent: 45.0pt;"><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b></span><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;"><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b></span><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Latar Belakang<o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sejarah tentang perkembangan pemikiran keislaman memiliki mata rantai yang cukup panjang dan kajian atas persoalan ini pasti akan melibatkan kompleksitas, namun sejalan dengan itu upaya penggalian informasi mengenai perkembangan pemikiran keislaman melalui naskah-naskah yang dihasilkan oleh para ulama terdahulu) menjadi sesuatu yang mutlak harus terus dilakukan, mengingat tema yang terkandung dalam naskah-naskah tesebut pun sangat beragam dan diantara tema yang banyak menarik perhatian para peneliti naskah adalah tentang tasawuf.</span></span><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <span class="apple-style-span">Tasawuf atau sufisme adalah istilah yang khusus dipakai untuk menggambarkan mistisesme dalam Islam. Adapun tujuan tasawuf ialah memperoleh hubungan langsung dan dekat dengan Tuhan. Dalam islam kita mengenal beberapa aliran tasawuf, diantaranya aliran tasawuf Akhlaqi, Tasawuf Irfani dan Tasawuf Falsafi.</span></span><br />
<a name='more'></a><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="apple-converted-space"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span class="apple-converted-space"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tinjauan terhadap tasawuf menunjukkan bagaimana para sufi memiliki suatu konsepsi tentang jalan menuju Allah (thariqat). Jalan ini dimulai dengn latihan-latihan rohaniah (riyadhah), lalu secara bertahap menempuh berbagai fase yang dikenal dengan maqam (tingkatan) dan hal (keadaan), yang berakhir dengan ma’rifat kepada Allah.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b></span><span class="apple-style-span"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Rumusan Masalah<o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt;"><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam maklah ini, penulis merumuskan beberapa persoalan, yaitu:<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;"><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apa saja maqamat yang dijalani kaum sufi ?<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -13.5pt;"><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span class="apple-style-span"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ahwal apa saja yang dijumpai dalam perjalanan sufi ?<o:p></o:p></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dasar-Dasar Falsafi Ahwal dan Maqamat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pengertian Ahwal dan Mahqamat.<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Yang dimaksud dengan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> hal </i>(jamak<i style="mso-bidi-font-style: normal;">: ahwal</i>) adalah keadaan atau kondisi psikologis ketika seorang sufi mencapai tingkatan tertentu. Al-Qusyairi dalam kitabnya Ar-Risalah Al-Qusyairiyah, berkata, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“hal adalah makna yang datang pada qalbu tanpa disengaja”</i>. Hal diperoleh tanpa daya dan upaya, baik dengan menari, bersedih hati, bersenang-senang, rasa tercekam, rasa rindu, rasa gelisah, atau rasa harap. Dengan kata lain hal sama dengan bakat.<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">maqam </i>(jamak; <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Maqamat</i>)<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>adalah tingkatan, artinya tingkatan seorang hamba di hadapan-Nya.<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></a> Dalam hal ibadah dan latihan-latihan (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">riyadhah</i>) jiwa yang dilakukannya. Dalam kalangan sufi, urutan maqam ini berbeda-beda.sebagian mereka merumuskan maqam dengan sederhana seperti, tanpa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">qanaah, tawakal</i> tidak akan tercapai;tanpa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tawakal </i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">taslim </i>tidak akan tercapai; sebagaimana tanpa tobat, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">inabah </i>tidak akan ada; tanpa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wara’</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud </i>tidak akan ada. Sementara itu Al-Ghazali merumuskan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> maqam</i> seperti berikut ini: tobat, sabar, syukur, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">khauf </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">raja’,</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tawakkal</i>,<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> mahabbah, rida, ikhlas, muhasabah, </i>dan<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> muraqabah.</i> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-kaladzi menyebutkan adanya 10 maqam yang harus dilewati oleh para pejalan spiritual, yaitu al-taubah, al zuhd, al-shabr, al-faqr, al-tawadhu’, al-taqwa, al-tawakkul, al-ridha, al-mahabbah, dan al-ma’rifah.<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Maqam-Maqam Dalam Tasawuf<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seperti disinggung diatas bahwa maqam (jamaknya maqamat) yang dijalani kaum sufi umumnya terdiri dari tobat, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud, faqr, sabar, syukur, rela, </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tawakal.</i> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tobat<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tobat adalah rasa penyesalan yang sungguh-sungguh dalam hati disertai permohonan ampun serta meninggalkan segala perbuatan yang menimbulkan dosa. Kebanyakan sufi menjadikan tobat sebagai perhentian awal di jalan menuju Allah. Pada tingkat terendah , tobat menyangkut dosa yang dilakukan anggota-anggota badan. Pada tingkat menengah, selain menyangkut dosa yang dilakukan jasad juga menyangkut pula pangkal dosa-dosa, seperti iri, dengki, dan riya. Pada tingkat yang lebih tinggi, tobat menyangkut usaha menjauhkan bujukan setan dan menyadarkan jiwa akan rasa bersalah. Pada tingkat terakhir, tobat berarti penyesalan atas kelengahan pikiran dalam mengingat Allah. Tobat pada tingkat ini adalah penolakan terhadap segala sesuatu selain yang dapat memalingkan dari jalan Allah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zuhud<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Zuhud</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dapat diartikan sebagai suatu sikap melepaskan diri dari rasa ketergantungan terhadap ketergantungan kehidupan duniawi dengan mengutamakan kehidupan akhirat. Sampai dimana batas pelepasan diri dari rasa ketergantungan itu ? Al-ghazali mengartikan zuhud sebagai sikap mengurangi keterikatan pada dunia untuk kemudian menjauhinya dengan penuh kesadaran. Al-Qusyairi mengartikan zuhud sebagai suatu sikap menerima rezeki yang diterimanya. Hasan al-Bashri mengatakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud</i> adalah meninggalkan kehidupan dunia, karena dunia ini tidak ubahnya seperti ular , licin apabila dipegang, tetapi racunnya dapat membunuh.<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dilihat dari maksudnya, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud</i> terbagi atas tiga tingkatan. Pertama, menjauhkan dunia ini agar terhindar dari hukuman akhirat. Kedua, menjauhkan dunia dengan menimbang imbalan di akhirat. Ketiga, mengucilkan dunia bukan karena takut atau berharap, tetapi karena cinta kepada Allah. Orang yang berada pada tingkat ketiga ini akan memandang segala sesuatu tidak ada arti apa-apa kecuali Allah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Faqr (Fakir)<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Al-faqr</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> adalah tidak menuntut lebih banyak dari apa yang telah dipunyai dan merasa puas dengan apa yang sudah dimiliki, sehingga tidak meminta sesuatu yang lain. Pada prinsipnya, sikap mental <i style="mso-bidi-font-style: normal;">faqr</i> merupakan rentetan sikap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud.</i> Hanya saja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud</i> lebih keras menghadapi kehidupan duniawi, sedangkan fakir hanya pendisiplinan diri dalam mencari dan memanfaatkan fasilitas hidup.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sikap fakir selanjutnya akan memunculkan sikap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wara’</i>. Menrut para sufi, wara’ adalah sikap berhati-hati ddalam menghadapi sesuatu yang kurang jelas masalahnya. Apabila bertemu dengan satu persoalan yang tidak jelas hukumnya atau tidak jelas asal-usulnya lebih baik untuk meninggalkannya.<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sabar<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sabar ialah tahan menderita, berhati-hati atau selectiva dalam bertindak.<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn6" name="_ftnref6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></a> Sabar jika dipandang sebagai pengekangan tuntutan nafsu dan amarah, dinamakan Al-Ghazali sebagai kesabaran jiwa (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">ash-shabr an-nafs</i>), sedangkan menahan terhadap penyakit fisik disebut sebagai sabar badani (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">ash-shabr al-badani</i>). Kesabaran sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek. Misalnya untuk menahan nafsu makan dan seks yang berlebihan. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut syekh ‘Abdul Qadir al-Jalani, sabar ada tiga macam, yaitu:<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn7" name="_ftnref7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bersabar kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bersabar bersama Allah, yaitu bersabar terhadap ketetapan Allah dan perbuatan-Nya terhadapmu, dari berbagai macam kesulitan dan musibah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bersabar atas Allah, yaitu bersabar terhadap rezeki, jalan keluar, kkecukupan, pertolongan, dan pahala yang dijanjikan Allah di hari akhirat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Syukur<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Syukur adalah menerima nikmat dengan membesarkan Allah SWT<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn8" name="_ftnref8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></a>. Syukur diperlukkan karena semua yang kita lakukan dan miliki di dunia adalah berkat karunia Allah. Menurut Syeikh ‘Abdul Qadir Al-Jailani, hakikat syukur adalah mengakui nikmat Allah karena Dialah Pemilik karunia dan pemberian sehingga hati mengakui bahwa segala nikmat berasal dari Allah, juga patuh kepada syariat-Nya. Syeikh ‘Abdul Qadir Al-Jailani membagi syukur menjadi tiga macam, pertama dengan lisan, yaitu dengan mengakui adanya nikmat dan merasa tenang. Kedua, syukur dengan badan dan anggota badan, yaitu dengan cara melaksanakan ibadah sesuai dengan perintah-Nya. Ketiga,syukur dengan hati.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rela (Rida)<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rida’</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> berarti menerima dengan rasa puas terhadap apa yang dianugerahkan Allah SWT. Orang yang rela mampu melihat hikmah dan kebaikan di balik cobaan yang diberikan Allah dan tidak berburuk sangka terhadap ketentuan-Nya. Hanyalah para ahl<i style="mso-bidi-font-style: normal;">i ma’rifat</i> dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mahabbah</i> yang mampu bersikap seperti ini. Mereka bahkan merasakan musibah dan ujian sebagai suatu nikmat, lantaran jiwanya bertemu dengan yang dicintainya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Abdul Halim Mahmud, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">rida </i>mendorong manusia untuk berusaha sekuat tenaga mencapai apa yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Namun, sebelum mencapainya, ia harus menerima dan merelakan akibatnya dengan cara apapun yang disukai Allah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tawakal<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hakikat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tawakal </i>adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT, membersihkannya dari ikhtiar yang keliru, dan tetap menapaki kawasan-kawasan hukum dan ketentuan. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tawakal</i> merupakan gambaran keteguhan hati dalam menggantungkan diri hanya kepada Allah. Dalam hal ini, Al-Ghazali mengaitkan tawakal dengan tauhid, dengan penekanan bahwa tauhid sangat berfungsi sebagai landasan tawakal.<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn9" name="_ftnref9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tawakal terbagi pada tiga derajat; tawakal, taslim, dan tafwidh. Orang yang bertawakal merasa tentram dengan janji Rabb-nya. Orang yang taslim merasa cukup dengan ilmu-Nya. Adapun pemilik tafwidh rida dengan hukum-Nya. Pendapat lainnya tawakal adalah sifat orang-orang yang beriman, taslim adalah sifat para wali, sedangkan tafwidh dalah sifat orang-orang mengesakan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ahwal Yang Dijumpai dalam Perjalanan Sufi<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Waspada dan Mawas Diri (Muhasabah dan Muraqabah)<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Waspada dan Mawas Diri merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Oleh karena itu, ada sufi yang mengusapnya secara bersamaan.waspada dan mawas diri mmerupakan dua sisi dari tugas yang sama dalam menundukkan perasaan jasmaniyang berupa kombinasi dari pembawaan nafsu dan amarah.<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn10" name="_ftnref10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Waspada dapat diartikan meyakini Allah mengetahui segala pikiran, perbuatan, dan rahasia dalam hati, yang membuat seseorang menjadi hormat, takut, dan tunduk kepada Allah. Adapun Mawas diri adalah meneliti dengan cermat apakah segala perbuatan sehari-hari telah sesuai atau malah menyimpang dari yyang di kehendaki-Nya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cinta (hubb)<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cinta adalah aktifitas hati yang memunculkan pengaruh pada anggota tubuh dalam mengikuti dan melaksanakan perintah orang yang dicinta, serta menjauhi dan menolak larangan orang yang dicinta.<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn11" name="_ftnref11" style="mso-footnote-id: ftn11;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[11]</span></span></span></a><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pandangan tasawuf, mahabbah (cinta) merupakan pijakan bagai segenap kemuliaan hal, seperti halnya tobat yang merupakan dasar bagi kemuliaan maqam. Karena mahabbah pada dasarnya adalah anugerah yang menjadi dasar pijakan bagi segenap hal, kaum sufi menyebutnya sebagai anugerah-anugerah (muwahib). Mahabbah adalah kecenderungan hati untuk memerhatikan keindahan atau kecantikan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berkenaan dengan mahabbah, suhrawardi pernah mengatakan, “sesungguhnya, mahabbah adalah suatu mata rantai keselarasan yang mengikat sang pecinta kepada kekasihnya; suatu ketertarikan kepada kekasih, yang menarik sang pecinta kepadanya, dan melenyapkan sesuatu dari wujudnya, sehingga pertama-tama ia menguasai seluruh sifat dalam dirinya, kemudian menangkap zatnya dalam genggaman Qudrah (Allah).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo8; text-align: justify; text-indent: -22.5pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berharap dan takut ( Raja’ ddan Khauf)<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Raja’ atau optimisme adalah perasaan hati yang senang karena menanti sesuatu yang diinginkan dan disenangi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Raja’ menuntuttiga perkara, yaitu:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cinta kepada apa yang diharapkannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Takut harapannya itu hilang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berusaha untuk mencapainya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ahmad faridh menegaskan bahwa khauf merupakan cambuk yang digunakan Allah untuk menggiring hamba-hambanya menuju ilmu dan amal, supaya dengan keduanya itu mereka dapat dekat kepada Allah. Khauf adalah kesakitan hati karena membayangkan sesuatu yang ditakuti, yang akan menimpa diri pada masa ynag akan dating. Khauf dapat mencegah hambba dari perbuatan maksiat dan mendorongnya untuk senantiasa berada dalam keataatan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kekurangan khauf akan menyebabkan seseorang lalai dan berani berbuat maksiat, sedangkan khauf yang berlebihan akan menjadikannya pesimis dan putus asa. Begitu juga sebaliknya, terlalu besar sikap raja’ akan membuat seseorang sombong dan meremehkan amalan-amalannya, karena optimisnya berlebihan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rindu (syauq)<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selama masih ada cinta, syauq tetap diperlukan. Dalam lubuk jiwa, rasa rindu hidup dengan subur, yakni rindu ingin segera bertemu dengan tuhan. Bagi sufi yang rindu kepada tuhan, kematian dapat berarti bertemu dengan Tuhan, sebab hidup merintangi pertemuan ‘abid dan ma’bud-Nya.<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn12" name="_ftnref12" style="mso-footnote-id: ftn12;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[12]</span></span></span></a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menurut Al-Ghazali, kerinduan kepada Allah dapat dijelaskan melalui penjelasan tentang keberadaan cinta kepada-Nya. Pada saat tidak ada, setiap yang dicintai pasti dirindukan orang yang mencintainya. Kerinduan berarti menanti sesuatu yang tidak ada.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Intim (Uns)<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pandangan kaum sufi, sifat Uns adalah sifat merasa selalu berteman, tak pernah merasa sepi. Ungkapan berikut ini melukiskan sifat uns.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">“ada orang yang merasa sepi dalam keramaian. Ia adalah orang yang selalu memikirkan kekasihnya sebab sedang dimabuk cinta, seperti halnya sepasang muda-mudi. Adapula orang yang merasa bising dalam kesepian. Ia adalah orang yang selalu memikirkan atau merencanakan tugas pekerjaannya semata-mata. Adapun engkau selalu berteman dimanapun berada. Alangkah mulianya engkau berteman dengan Allah, artinya engkau selalu berada dalam pemeliharaan Allah.”<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ungkapan di atas melukiskan keakraban seorang sufi dengan Tuhannya. Siikap keintiman ini banyak dialami oleh kaum sufi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">METODE IRFANI<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam dunia Tasawuf qalb merupakan pengetahuan tentang hakikat-hakikat, termasuk di dalamnya hakikat ma’rifat. Qalb yang dapat memperoleh ma’rifat adalah yang telah tersucikan dari berbagai noda atau akhlak yang jelek yang sering dilakukan manusia. Qalb yang tersucikan akan mampu menembus alam malakut (misalnya alam malaikat). Sebab, Al_Ghazali dalam kimiya’ As-Sa’adah-nya memasukkan qalb sebagai sesuatu yang sejenis dengan malaikat. Ketika berada di alam malakut inilah qalb mampu memperoleh ilmu pengetahuan dari Tuhan. Tampaknya, kaum sufi memandang kesucian qalb sebagai prasyaratuntuk berdialog secara batini dengan Tuhan, karena Tuhan hanya dapat didekati dengan jiwa yang suci. Ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari kondisi inilah yang mereka sebut sebagai Ilmu Ma’rifat, dan bahkan secara spesifik dapat memperoleh ilmu laduni, yakni ilmu yang dating lewat ilham yang dibisikkan ke dalam hati manusia.<a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftn13" name="_ftnref13" style="mso-footnote-id: ftn13;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">[13]</span></span></span></a><o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan demikian, qalb berpotensi untuk berdialog dengan Tuhan. Iniilah yang dimaksud Al-Ghazali dengan ungkapan diluar akal dan jiwa, terdapat alat yang dapat menyingkap pengetahuan yang gaib dan hal-hal yang akan terjadi pada masa mendatang. Penyingkapan pengetahuan seperti ini merupakan wacana ‘irfaniyah. Hanya dengan saran qalb itulah, ilmu ma’rifat dapat diperoleh manusia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disamping melalui tahapan-tahapan maqamat dan ahwal, untuk memperoleh ma’rifat, seseorang harus melalui upaya-upaya tertentu. Upaya yang dimaksud antara lain sebagai berikut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riyadhah<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riyadhah adalah latihan kejiwaan melalui upaya membiasakan diri agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mengotori jiwanya. Riadhah dapat pula berarti proses internalisasi kejiwaan dengan sifat-sifat terpuji dan melatih membiasakan meninggalkan sifat-sifat jelek.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riyadhah harus disertai dengan mujahadah. Mujahadah yang dimaksudkan disini adalah kesunnguhan dalam perjuangan meninggalkan sifat-sifat jelek. Perbedaan riyadhah dengan mujahadah adalah kalau Riyadhah berupa tahapan-tahapan real, sedangkan mujahadah berjuang menekan pada masin-masing riyadhah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Riyadhah perlu dilakukan karena imu ma’rifat dapat diperoleh melalui upaya melakukan perbuatan kesalehan atau kebaikan yang terus-menerus. Dalam hal ini, riyadhah berguna untuk menempa tubuh jasmani dan akal budiorang yang melakukan latihan-latihan itu sehingga mmampu menangkap dan menerima komunikasi dari alam ghaib (malakut) yang transcendental. Hal terpenting dalam riyadhah adalah melatih jiwa melepaskkan keterrgantungan terhadap kelezatan duniawi yang fatamorgana, lalu menghubungkan diri dengan realitas rohani dan Ilahi. Dengan demikian, riyadhah akan mengantarkan seseorang selalu berada di bawah bayangan Yang Kudus.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tafakur<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tafakur penting dilakukan oleh manusia yang menginginkan ma’rifat. Sebab, tatkala jiwa telah belajar dan mengolah ilmu, lalu memikirkan (bertafakur) dan menganalisanya, pintu kegaiban akan dibukakan untuknya. Menuurut Al-Ghazali orang yang brfikir dengan benar akan menjadi dzawi al-albab (ilmuwan) yang terbuka pintu kalbunya sehingga akan mendapat ilham.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tafakur belansung secara internal dengan proses pembelajaran dari dalam dari manusia melalui aktivitas berpikir yang menggunakan perangkat batiniah (jiwa). Selanjutnya tafakur dilakukan dengan memotensiikan nafs kulli (jiwa universal). Validitas yang diperoleh melalui metode tafakur sangat tinggi kualitasnya.sebab tafakur memotensikan nafs kulli (jiwa universal), sebagaimana yang diungkapkan Al-Ghazali: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“nafs kulli lebih besar dan lebih kuat hasilnya dan lebih besar kemampuan perolehannya dalam proses pembelajaran.”<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tazkiyat An-Nafs<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tazkiyat An-Nafs adalah proses penyucian jiwa manusia. Proses penyucian jiwa dalam kerangka tasawuf in dapat dilakukan melalui tahapan <u>takhalli dan tahalli</u>. Tazkiyat An-Nafs merupakan inti kegiatan bertasawuf.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Upaya melakukan penyempuranaan jiwa perlu dilakukan oleh setiap orang yang menginginkan ilmu ma’rifat. Ada lima hal yang menjadi penghalang bagi jiwa dalan nnenangkap hakikat, yaitu: pertama, jiwa yang belum sempurna. Kedua, jiw yang dikotori perbuatan-perbuatan maksiat. Ketiga, menururti keinginan badan. Keempat, penutup yang menghalangi masuknya hakikat kedalam jiwa (taqlid). Kelima, tidak dapat berpikir logis. Dibutuhkan pengembalian jiwa kepada kesempurnaannya untuk menghilangkan penghalang itu.dalam konteks inilah, penyempurnaan jiwa dapat dilakukan dengan tazkiyat an-nafs.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tazkiyat an-nafs dalam konsepsi tasawuf berdasar pada asumsi bahwa jiak manusia ibarat cermin, sedangkan ilmu ibarat gambar-gambar objek material. Kegiatan mengetahui sesungguhnya ibarat cermin yang menangkap gambar-ganbar. Banyaknya gambar yang tertangkap dan jelasnya tangkapan bergantung pada kadar kebersihan cermin bersangkutan. Dengan demikian, kesucian jiwa adalah syarat bagi masuknya hakikat-hakikat atau ilmu ma’rifat ke dalam jiwa.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo9; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dzikrullah<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Secara etimologi, dzikir adalah mengingat, sedangkan secara istilahadalah mambasahi lidahb dengan ucapan-ucapan pujian kepada Allah. Dzikir merupakan metode lain yang palin utama untuk memperoleh ilmu laduni.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pentingnya dzikir untuk mendapatkan ilmu ma’rifat didasarkan atas argumentasi tentang peranan dzikir itu sendiri bagi hati. Al-Ghazali dalam Ihya’ menjelaskan bahwa hati manusia tak ubahnya seperti kolam yang mengalir kedalamnya bermacam-macam air. Pengaruh yang dating ke dalam hati adakalanya berasal dari luar, yaitu pancaindra, dan adakalanya dari dalam, yaitu khayal, syahwat, amarah, dan akhlak atau tabiat manusia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 31.5pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam pandangan sufi, dzikir akan membuka tabir alam malakut, yakni denggan datangnya malaikat. Sudah menjadi kesepakatan umum bahwa dzikir merupakan kesepakata alam ghaib, penarik kebaikan, penjinak was-was, dan pembuka kewalian. Dzikir juga bermamfaat untuk membersihkan hati. Dalam Ihya’, Al-Ghazali menjelaskan bahwa hati yang terang merupakan hasil dzikir kepada Allah. Takwa merupakan pintu gerbang dzikir, sedangkan dzikir merupakan pintu gerbang kasyaf (terbukanya hijab). Sedangkan kasyaf adalah pintu gerbang kemenangan besar. Dzikir juga berfungsi untuk menghalangi setan dari hati manusia. Pada saat itulah malaikat akan memberikan ilham ke dalam hati.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo4; tab-stops: 180.0pt; text-indent: -18.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seorang sufi tidak begitu saja dekat dengan Tuhannya melainkan ia harus menempuh beberapa maqam (tingkatan), diantaranya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tobat</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">zuhud, faqr, sabar, syukur, rela, </i>dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tawakal.</i> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ahwal yang sering dijumpai dalam perjalanan kaum sufi antara lain adalah waspada dan mawas diri, cinta, berharap dan takut, rindu, dan intim.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hati menjadi sarana untuk memperoleh ma’rifat, dan qalbulah yang akan mengetahui hakikat pengetahuan, karena qalb telah dibbekali potensi untuk berdialog dengan Tuhan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Daftar Pustaka<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Solihin, M dan Rosihon Anwar. 2008. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu Tasawuf</i>. Bandung: Pustaka Setia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Haidar, bagir. 2003. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Buku Saku Tasawuf</i>. Bandung: arasy mizan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">As-Sayyid, Muhammad. 2003. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tasawuf dalam pandangan Al-quran dan As-sunnah</i>. Jakarta: Cendekia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Syahrizal dan Taslim. 2005. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu Tasawuf</i>. Banda Aceh: PeNA.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anwar, rosihan dan Mukhtar Solihin. 2004. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu Tasawuf</i>. Bandung: Pustaka Setia.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 180.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div style="mso-element: footnote-list;"><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /><div id="ftn1" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref1" name="_ftn1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[1]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> M.solihin dan Rosihon Anwar<u>, Ilmu tasawuf</u>, (pustaka setia, bandung, 2008) hlm 77</span></div></div><div id="ftn2" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref2" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[2]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid. </i>hlm. 76</span></div></div><div id="ftn3" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref3" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[3]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Bagir haidar, <u>buku saku tasawuf</u> (arasy mizan, bandung, 2003) hlm 134</span></div></div><div id="ftn4" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref4" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[4]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> M.solihin dan Rosihon Anwar. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu tasawuf</i>…..,hlm. 79</span></div><div class="MsoFootnoteText"><br />
</div></div><div id="ftn5" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref5" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[5]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid.., </i>hlm. 80</span></div></div><div id="ftn6" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref6" name="_ftn6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[6]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US">Syahrizal dan taslim, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ilmu tasawuf</i> ( PeNA, Banda Aceh 2005) hlm 141</span></div></div><div id="ftn7" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref7" name="_ftn7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[7]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> M.solihin dan Rosihon Anwar. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu tasawuf</i>…..,hlm. 81</span></div></div><div id="ftn8" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref8" name="_ftn8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[8]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Syahrizal dan taslim,,,, hlm. 143<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><o:p></o:p></i></span></div></div><div id="ftn9" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref9" name="_ftn9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[9]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> M.solihin dan Rosihon Anwar, hlm. 82.</span></div></div><div id="ftn10" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref10" name="_ftn10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[10]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid. </i>hlm. 81</span></div></div><div id="ftn11" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref11" name="_ftn11" style="mso-footnote-id: ftn11;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[11]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Muhammad as-sayyid<i style="mso-bidi-font-style: normal;">, tasawuf dalam pandangan al-quran dan as-sunnah</i> (cendekia, jakarta, 2003) hlm 76</span></div><div class="MsoFootnoteText"><br />
</div></div><div id="ftn12" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref12" name="_ftn12" style="mso-footnote-id: ftn12;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[12]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> Rosihan Anwar dan Mukhtar Solihin. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ilmu Tasawuf. </i>Pustaka Setia. Bandung. Hlm. 78</span></div></div><div id="ftn13" style="mso-element: footnote;"><div class="MsoFootnoteText"><a href="file:///C:/Users/rieca/Documents/document/Dokument/makalah/agama/tasawuf/BAB%20II%20%20%20%20%20%28%20redja%29.docx#_ftnref13" name="_ftn13" style="mso-footnote-id: ftn13;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">[13]</span></span></span></span></a><span lang="EN-US"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ibid. </i>hlm. 79</span></div></div></div>siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-25513602010223542932011-06-12T09:59:00.001-07:002011-10-22T01:39:06.981-07:00makalah jual beli<div align="center" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;">BAB I<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;">PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></div><div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo7; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="EN-US">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US">Latar belakang<o:p></o:p></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"> Sebagai makhluk social, manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan orang lain dalam kerangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia sangat beragam, sehingga terkadang secara pribadi ia tidak mampu untuk memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu manusia dengan manusia lain dalam memenuhi kebutuhan, harus terdapat aturan yang menjelaskan hak dan kewajiban keduanya berdasarkan kesepakatan. Proses untuk membuat kesepakatan dalam kerangka memenuhi kebutuhan keduanya, lazim disebut dengan proses untuk berakad atau melakukan kontrak. Hubungan ini merupakah fitrah yang sudah ditakdirkan oleh Allah. karena itu ia merupakan kebutuhan sosial sejak manusia mulai mengenal arti hak milik. Islam sebagai agama yang komprehensif dan universal memberikan aturan yang cukup jelas dalam akad jual beli untuk dapat diimplementasikan dalam setiap masa</span><br />
<a name='more'></a><span lang="EN-US">. </span><br />
<span lang="EN-US"> Dalam hal ini implementasi jual beli dalam kehidupan sehari-hari sangatlah perlu spesipikasi melihat beragamnya car bertransaksi. Dalam pembahsan makalah kami kali ini akan dijelaskan tentang hokum jual beli dalam islam yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar untuk melakukan akad-akad lainnya secara khusus . Maka dari itu, dalam makalah ini saya akan mencoba untuk menguraikan mengenai berbagai hal yang terkait dengan jual beli .<b><o:p></o:p></b></span></div><div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l5 level1 lfo7; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;"><b><span lang="EN-US">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="EN-US">Rumusan masalah <o:p></o:p></span></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka terdapat beberapa rumusan masalah sebagai berikut : </span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l5 level2 lfo7; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">bagaimana hukum jual beli dan akad jual beli dalam islam?</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l5 level2 lfo7; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">apa sajakah syarat sah jual beli?</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l5 level2 lfo7; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">dalam islam adakah landasan khiyar (memilih) dalam jual beli</span></div><div style="margin-left: 18.0pt;"><br />
</div><div align="center" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;">BAB II<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US">Hukum Jual Beli dalam Islam<o:p></o:p></span></b></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span lang="EN-US">Pengertian Jual Beli<o:p></o:p></span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Menjual adalah memindahkan hak milik kepada orang lain dengan harga, sedangkan membeli yaitu menerimanya. Allah telah menjelaskan dalam kitab-Nya yang mulia demikian pula Nabi shalallahu 'alaihi wasallam dalam sunnahnya yang suci beberapa hukum muamalah, karena butuhnya manusia akan hal itu, dan karena butuhnya manusia kepada makanan yang dengannya akan menguatkan tubuh, demikian pula butuhnya kepada pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan sebagainya dari berbagai kepentingan hidup serta kesempurnaanya.</span></div><ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span lang="EN-US">Hukum Jual Beli<o:p></o:p></span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Jual beli adalah perkara yang diperbolehkan berdasarkan al Kitab, as Sunnah, ijma serta qiyas</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Allah Ta'ala berfirman : <i>" Dan Allah menghalalkan jual beli Al Baqarah"<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Allah Ta'ala berfirman <i>: " tidaklah dosa bagi kalian untuk mencari keutaman (rizki) dari Rabbmu "<o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">(Al Baqarah : 198, ayat ini berkaitan dengan jual beli di musim haji)<br />
Dan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda <i>"Dua orang yang saling berjual beli punya hak untuk saling memilih selama mereka tidak saling berpisah, maka jika keduianya saling jujur dalam jual beli dan menerangkan keadaan barang-barangnya (dari aib dan cacat), maka akan diberikan barokah jual beli bagi keduanya, dan apabila keduanya saling berdusta dan saling menyembunyikan aibnya maka akan dicabut barokah jual beli dari keduanya" <o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">(Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i, dan shahihkan oleh Syaikh Al Bany dalam shahih Jami no. 2886)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Dan para ulama telah ijma (sepakat) atas perkara (bolehnya) jual beli, adapun qiyas yaitu dari satu sisi bahwa kebutuhan manusia mendorong kepada perkara jual beli, karena kebutuhan manusia berkaitan dengan apa yang ada pada orang lain baik berupa harga atau sesuaitu yang dihargai (barang dan jasa) dan dia tidak dapat mendapatkannya kecuali dengan menggantinya dengan sesuatu yang lain, maka jelaslah hikmah itu menuntut dibolehkannya jual beli untuik sampai kepada tujuan yang dikehendaki. .</span></div><ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span lang="EN-US">Akad Jual Beli :<o:p></o:p></span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Akad jual beli bisa dengan bentuk perkataan maupun perbuatan :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;"><span lang="EN-US">• Bentuk perkataan terdiri dari Ijab yaitu kata yang keluar dari penjual seperti ucapan " saya jual" dan Qobul yaitu ucapan yang keluar dari pembeli dengan ucapan "saya beli " </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;"><span lang="EN-US">• Bentuk perbuatan yaitu muaathoh (saling memberi) yang terdiri dari perbuatan mengambil dan memberi seperti penjual memberikan barang dagangan kepadanya (pembeli) dan (pembeli) memberikan harga yang wajar (telah ditentukan). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;"><span lang="EN-US">Dan kadang bentuk akad terdiri dari ucapan dan perbuatan sekaligus :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;"><span lang="EN-US">Berkata Syaikh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah rahimahullah : jual beli Muathoh ada beberapa gambaran </span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Penjual hanya melakukan ijab lafadz saja, dan pembeli mengambilnya seperti ucapan " ambilah baju ini dengan satu dinar, maka kemudian diambil, demikian pula kalau harga itu dengan sesuatu tertentu seperti mengucapkan "ambilah baju ini dengan bajumu", maka kemudian dia mengambilnya. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pembeli mengucapkan suatu lafadz sedang dari penjual hanya memberi, sama saja apakah harga barang tersebut sudah pasti atau dalam bentuk suatu jaminan dalam perjanjian.(dihutangkan) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Keduanya tidak mengucapkan lapadz apapun, bahkan ada kebiasaan yaitu meletakkan uang (suatu harga) dan mengambil sesuatu yang telah dihargai. </span></li>
</ol><ol start="4" style="margin-top: 0cm;" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span lang="EN-US">Syarat Sah Jual Beli<o:p></o:p></span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Sahnya suatu jual beli bila ada dua unsur pokok yaitu bagi yang beraqad dan (barang) yang diaqadi, apabila salah satu dari syarat tersebut hilang atau gugur maka tidak sah jual belinya. Adapun syarat tersebut adalah sbb :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Bagi yang beraqad : </span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Adanya saling ridha keduanya (penjual dan pembeli), tidak sah bagi suatu jual beli apabila salah satu dari keduanya ada unsur terpaksa tanpa haq (sesuatu yang diperbolehkan) berdasarkan firman Allah Ta'ala " kecuali jika jual beli yang saling ridha diantara kalian ", dan Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda "hanya saja jual beli itu terjadi dengan asas keridhan" (HR. Ibnu Hiban, Ibnu Majah, dan selain keduanya), adapun apabila keterpaksaan itu adalah perkara yang haq (dibanarkan syariah), maka sah jual belinya. Sebagaimana seandainya seorang hakim memaksa seseorang untuk menjual barangnya guna membayar hutangnya, maka meskipun itu terpaksa maka sah jual belinya.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Yang beraqad adalah orang yang diperkenankan (secara syariat) untuk melakukan transaksi, yaitu orang yang merdeka, mukallaf dan orang yang sehat akalnya, maka tidak sah jual beli dari anak kecil, bodoh, gila, hamba sahaya dengan tanpa izin tuannya.</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">(catatan : jual beli yang tidak boleh anak kecil melakukannya transaksi adalah jual beli yang biasa dilakukan oleh orang dewasa seperti jual beli rumah, kendaraan dsb, bukan jual beli yang sifatnya sepele seperti jual beli jajanan anak kecil, ini berdasarkan pendapat sebagian dari para ulama pent) </span></div><ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Yang beraqad memiliki penuh atas barang yang diaqadkan atau menempati posisi sebagai orang yang memiliki (mewakili), berdasarkan sabda Nabi kepada Hakim bin Hazam " Janganlah kau jual apa yang bukan milikmu" (diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Tirmidzi dan dishahihkan olehnya). Artinya jangan engkau menjual seseuatu yang tidak ada dalam kepemilikanmu. </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Berkata Al Wazir Ibnu Mughirah Mereka (para ulama) telah sepakat bahwa tidak boleh menjual sesuatu yang bukan miliknya, dan tidak juga dalam kekuasaanya, kemudian setelah dijual dia beli barang yang lain lagi (yang semisal) dan diberikan kepada pemiliknya, maka jual beli ini bathil</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Bagi (Barang) yang di aqad</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Barang tersebut adalah sesuatu yang boleh diambil manfaatnya secara mutlaq, maka tidak sah menjual sesuatu yang diharamkan mengambil manfaatnya seperti khomer, alat-alat musik, bangkai berdasarkan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wasallam " Sesungguhnya Allah mengharamkan menjual bangkai, khomer, dan patung (Mutafaq alaihi). Dalam riwayat Abu Dawud dikatakan " mengharamkan khomer dan harganya, mengharamkan bangkai dan harganya, mengharamkan babi dan harganya", Tidak sah pula menjual minyak najis atau yang terkena najis, berdasarkan sabda Nabi " Sesungguhnya Allah jika mengharamkan sesuatu (barang) mengharamkan juga harganya ", dan di dalam hadits mutafaq alaihi: disebutkan " bagaimana pendapat engkau tentang lemak bangkai, sesungguhnya lemak itu dipakai untuk memoles perahu, meminyaki (menyamak kulit) dan untuk dijadikan penerangan", maka beliau berata, " tidak karena sesungggnya itu adalah haram.". </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Yang diaqad baik berupa harga atau sesuatu yang dihargai mampu untuk didapatkan (dikuasai), karena sesuatu yang tidak dapat didapatkan (dikuasai) menyerupai sesuatu yang tidak ada, maka tidak sah jual belinya, seperti tidak sah membeli seorang hamba yang melarikan diri, seekor unta yang kabur, dan seekor burung yang terbang di udara, dan tidak sah juga membeli barang curian dari orang yang bukan pencurinya, atau tidak mampu untuk mengambilnya dari pencuri karena yang menguasai barang curian adalah pencurinya sendiri.. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level2 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Barang yang diaqadi tersebut diketahui ketika terjadi aqad oleh yang beraqad, karena ketidaktahuan terhadap barang tersebut merupakan suatu bentuk penipuan, sedangkan penipuan terlarang, maka tidak sah membeli sesuatu yang dia tidak melihatnya, atau dia melihatnya akan tetapi dia tidak mengetahui (hakikat) nya. Dengan demikian tidak boleh membeli unta yang masih dalam perut, susu dalam kantonggnya. Dan tidak sah juga membeli sesuatu yang hanya sebab menyentuh seperti mengatakan "pakaian mana yang telah engkau pegang, maka itu harus engkau beli dengan (harga) sekian " Dan tidak boleh juga membeli dengam melempar seperti mengatakan "pakaian mana yang engaku lemparkan kepadaku, maka itu (harganya0 sekian. Hal ini berdasarkan hadits Abu Hurairah radiallahu anhu bahwa Nabi shalallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli dengan hasil memegang dan melempar" (mutafaq alaihi). Dan tidak sah menjual dengan mengundi (dengan krikil) seperti ucapan " lemparkan (kerikil) undian ini, maka apabila mengenai suatu baju, maka bagimu harganya adalah sekian " </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><br />
</div><ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="A"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt;"><b><span lang="EN-US">Khiyar (memilih) dalam Jual Beli<o:p></o:p></span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Sesungguhnya agama Islam adalah agama yang penuh kemudahan dan syamil (menyeluruh) meliputi segenap aspek kehidupan, selalu memperhatikan berbagai maslahat dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Termasuk dalam maslahat tersebut adalah sesuatu yang Allah syariatkan dalam jual beli berupa hak memilih bagi orang yang bertransaksi, supaya dia puas dalam urusannya dan dia bisa melihat maslahat dan madharat yang ada dari sebab akad tersebut sehingga dia bisa mendapatkan yang diharapkan dari pilihannya atau membatalkan jual belinya apabila dia melihat tidak ada maslahat padanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list 54.0pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><i><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></i><i><span lang="EN-US">Pengertian Khiyar<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Khiyar (memilih) dalam jual beli maknanya adalah memilih yang terbaik dari dua perkara untuk melangsungkan atau membatalkan akad jual beli. Khiyar terdiri dari delapan macam : </span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level2 lfo5; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Khiyar Masjlis (pilihan majelis) </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level2 lfo5; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Khiyar Syarat</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level2 lfo5; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Khiyar Ghobn </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level2 lfo5; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Khiyar Tadlis </span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level2 lfo5; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Khiyar Aib</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level2 lfo5; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Khiyar Takhbir Bitsaman</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level2 lfo5; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Khiyar bisababi takhaluf</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level2 lfo5; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Khiyar ru’yah</span></li>
</ol></ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">BAB III<o:p></o:p></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">KESIMPULAN<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><span lang="EN-US">Dari pembahasan diatas maka kami dapat menraik kesimpulan bahwa: Menjual adalah memindahkan hak milik kepada orang lain dengan harga, sedangkan membeli yaitu menerimanya. Jual beli adalah perkara yang diperbolehkan berdasarkan al Kitab, as Sunnah, ijma serta qiyas. Khiyar (memilih) dalam jual beli maknanya adalah memilih yang terbaik dari dua perkara untuk melangsungkan atau membatalkan akad jual beli. Khiyar terdiri dari delapan macam : </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Khiyar Masjlis (pilihan majelis) </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Khiyar Syarat, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Khiyar Ghobn, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Khiyar Tadlis, </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Khiyar Aib</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">f.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Khiyar Takhbir Bitsaman</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">g.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Khiyar bisababi takhaluf</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72.0pt; mso-list: l1 level1 lfo6; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-US">h.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Khiyar ru’yah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;"><br />
</div>siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-16509797886168284182011-06-12T09:57:00.001-07:002011-10-22T01:40:10.429-07:00utang piutang<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: 58.5pt; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">PENGERTIAN<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam masyarakat Indonesia, selain dikenal istilah utang piutang juga dikenal istilah kredit. Utang piutang biasanya digunakan oleh masyarakat dalam kontek pemberian pinjaman pada pihak lain. Seseorang yang meminjamkan hartanya pada orang lain maka ia dapat disebut telah memberikan utang padanya. Sedangkan istilah kredit lebih banyak digunakan oleh masyarakat pada transaksi perbankan dan pembelian yang tidak dibayar secara tunai. Secara esensial, antara utang dan kredit tidak jauh beda dalam pemaknaannya di masyarakat. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Selain itu, utang piutang sangat terkait dengan pemberian pinjaman dari pihak lain sebagai metoda transaksi ekonomi di masyarakat. Sedangkan kredit secara umum lebih mengarah pada pemberian pinjaman dengan penambahan nilai dalam pengembalian. Hal ini dikarenakan istilah kredit lebih banyak digunakan dalam dunia perbankan.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Sedangkan dalam terminologi fiqh mu’amalah, utang piutang disebut dengan “<i>dain” </i>(</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">دين</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span>). Istilah “<i>dain”</i> (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">دين</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span>) ini juga sangat terkait dengan istilah “<i>qard”</i> (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">قرض</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span>) yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan pinjaman. Dari sini nampak bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara “<i>dain”</i> (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">دين</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span>)<i> </i>dan “<i>qard”</i> (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">قرض</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span>) dalam bahasa fiqh mu’amalah dengan istilah utang piutang dan pinjaman dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan pemikiran di atas, maka dalam mengkaji masalah utang piutang, kredit, pinjaman, pembiayaan ataupun <i>qard</i> harus dijelaskan satu persatu agar jelas perbedaan dan persamaannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><i><span style="font-size: 12pt;">Pertama, </span></i><span style="font-size: 12pt;">dalam terminologi fiqh mu’amalah, pinjaman yang mengakibatkan adanya utang disebut dengan “<i>qard”</i> (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">قرض</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span>)<i>. Qard </i>(</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">قرض</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span>) dalam pengertian fiqh diartikan sebagai perbuatan memberikan hak milik untuk sementara waktu oleh seseorang pada pihak lain dan pihak yang menerima pemilikan itu diperbolehkan memanfaatkan serta mengambil manfaat dari harta yang diberikan tanpa mengambil imbalan, dan pada waktu tertentu penerima harta itu wajib mengembalikan harta yang diterimanya kepada pihak pemberi pinjaman (Jamali, 1992: 162).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><i><span style="font-size: 12pt;">Kedua,</span></i><span style="font-size: 12pt;"> dalam bahasa perbankan pemberian utang atau pembiayaan disebut dengan “kredit”. Kata “kredit” secara kebahasaan berasal dari kata <i>credo</i> yang dalam pengertian keagamaan berarti kepercayaan. Adapun pengertian kata <i>credo</i> yang terkait dengan masalah financial adalah memberikan pinjaman uang atas dasar kepercayaan (Karim, 2001: 109).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Utang dalam pengertian masyarakat berarti menerima pinjaman dari pihak lain yang harus dikembalikan sesuai dengan perjanjian yang dilakukan ketika transaksi. Secara umum, ketiga istilah di atas tidak mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Adanya perbedaan istilah antara utang, kerdit, dan <i>dain</i> hanya perbedaan bahasa saja yang dalam pengertian umum masyarakat tidak berbeda. Sedangkan perbedaan antara pinjaman, pembiayaan, dan <i>qard</i> (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">قرض</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span>) juga demikian.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Adanya perbedaan pengertian yang disampaikan oleh para pakar hukum, baik pakar hukum Islam, maupun para pakar perbankan di dunia dan Indonesia tidak menunjukkan adanya perbedaan pemaknaan. Perbedaan yang terjadi biasanya hanya dalam redaksional pemberian definisi saja. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pengertian <i>qard</i> yang disampaikan beberapa pakar hukum Islam (<i>fuqaha’</i>) sebagai berikut;<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 56.1pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -20.1pt;"><span style="font-size: 12pt;">1. Sayyid Sabiq dalam bukunya <i>Fiqh Sunnah</i> memberikan definisi <i>qard</i> sebagai harta yang diberikan oleh pemberi pinjaman kepada penerima dengan syarat penerima pinjaman harus mengembalikan besarnya nilai pinjaman pada saat mampu mengembalikannya (Sabiq, 1987: 144).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 56.1pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -20.1pt;"><span style="font-size: 12pt;">2. Abdullah Abdul Husain at-Tariqi memberikan pengertian <i>qard</i> sebagai pembayaran harta pada orang yang memanfaatkan kemudian ada ganti rugi yang dikembalikan dengan syarat harus sesuai dengan harta yang dibayarkan pertama kali kepada yang menerimanya (Tariqi, 2004: 268).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 56.1pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -20.1pt;"><span style="font-size: 12pt;">3. Berbeda dengan pengertian-pengertian di atas, Hasbi ash-Shiddieqy mengartikan utang piutang dengan akad yang dilakukan oleh dua orang di mana salah satu dari dua orang tersebut mengambil kepemilikan harta dari lainnya dan ia menghabiskan harta tersebut untuk kepentingannya, kemudian ia harus mengembalikan barang tersebut senilai dengan apa yang diambilnya dahulu. Berdasarkan pengertian ini maka “<i>qard”</i> (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">قرض</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span>) memiliki dua pengertian yaitu; “<i>i’arah”</i> (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">اعارة</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span>) yang mengandung arti <i>tabarru’ </i>(</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">تبرع</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span>) atau memberikan harta kepada orang dasar akan dikembalikan, dan pengertian <i>mu’awadlah,</i> (</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">معاوضة</span><span dir="LTR"></span><span style="font-size: 12pt;"><span dir="LTR"></span>) karena harga yang diambil bukan sekedar dipakai kemudian dikembalikan, tetapi dihabiskan dan dibayar gantinya (Shiddieqy, 1997: 103). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-size: 12pt;">B.</span></b><span style="font-size: 12pt;"> <b>Dasar Hukum Utang Piutang</b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Utang piutang secara hukum dapat didasarkan pada adanya perintah dan anjuran agama supaya manusia hidup dengan saling tolong menolong serta saling bantu membantu dalam lapangan kebajikan. Surat al-Ma’idah ayat 2 Allah berfirman</span><span style="font-size: 9pt;">;</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">تعاونوا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">على</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">البر</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">التقوى</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">لا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">تعاونوا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">على</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">الإثم</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">العدوان</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">اتقوا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">الله</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">إن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">الله</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">شديد</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">العقاب</span><span dir="LTR" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 9pt;">Bertolong-tolonglah kamu dalam kebaikan dan dalam melaksanakan takwa, dan jangan kamu bertolong-tolongan dalam dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, Allah sangat keras hukumannya </span></i><span style="font-size: 9pt;">(Dahlan, 2000: 187).</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam transaksi utang piutang terdapat nilai luhur dan cita-cita sosial yang sangat tinggi yaitu tolong menolong dalam kebaikan. Dengan demikian, pada dasarnya pemberian utang atau pinjaman pada seseorang harus didasari niat yang tulus sebagai usaha untuk menolong sesama dalam kebaikan. Ayat ini berarti juga bahwa pemberian utang atau pinjaman pada seseorang harus didasarkan pada pengambilan manfaat dari sesuatu pekerjaan yang dianjurkan oleh agama atau jika tidak tidak ada larangan dalam melakukannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Selanjutnya, dalam transaksi utang piutang Allah memberikan rambu-rambu agar berjalan sesuai prinsip syari’ah yaitu menghindari penipuan dan perbuatan yang dilarang Allah lainnya. Pengaturan tersebut yaitu anjuran agar setiap transaksi utang piutang dilakukan secara tertulis. Ketentuan ini terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 282 sebagai berikut;<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">يأيها</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">الذين</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">ءامنوا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">إذا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">تداينتم</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">بدين</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">إلى</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">أجل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">مسمى</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">فاكتبوه</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">ليكتب</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">بينكم</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">كاتب</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">بالعدل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">لا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">يأب</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">كاتب</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">أن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">يكتب</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">كما</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">علمه</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">الله</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">فليكتب</span><span dir="LTR" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 9pt;">Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertransaksi atas dasar utang dalam waktu yang telah ditentukan, tulislah. Hendaklah seorang penulis diantaramu menulis dengan benar, dan janganlah dia enggan menulisnya sebagaimana yang telah diajarkan Allah.</span></i><span style="font-size: 9pt;"> (Dahlan, 2000: 84).</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Karena pemberian utang pada sesama merupakan perbuatan kebajikan, maka seseorang yang memberi pinjaman, menurut pakar hukum Islam, tidak dibolehkan mengambil keuntungan (<i>profit</i>).<i> </i>Yang menjadi pertanyaan selanjutnya, keuntungan apa yang diperoleh pemberi utang atau pemberi pinjaman? Tentang hal ini Allah menjawab dalam surat al-Hadid ayat 11 sebagai berikut</span><span style="font-size: 9pt;">;</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">من</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">ذا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">الذي</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">يقرض</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">الله</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">قرضا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">حسنا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">فيضعف</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">له</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">له</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">أجر</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">كريم</span><span dir="LTR" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 9pt;">Barang siapa yang meminjami Allah pinjaman yang baik, Allah akan melipat gandakan baginya dan di sisi-Nya pahala berlimpah dan lebih mulia.</span></i><span style="font-size: 9pt;"> (Dahlan, 2000: 975).</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Selain dasar hukum yang bersumber dari al-Qur’an sebagaimana di atas, pemberian utang atau pinjaman juga didasari Hadiŝ Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah sebagai berikut; <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">ما</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">من</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">مسلم</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">يقرض</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">مسلما</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">قرضا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">مرتين</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">إلا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">كان</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">كصدقتها</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">مرة</span><span dir="LTR" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 9pt;">Barang siapa yang memberikan pinjaman pada seorang muslim dua kali maka tidak lain pahalanya kecuali seperti pemberian shadaqah satu kali.</span></i><i><span dir="RTL" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam sabda Rasulullah yang lain, Ibnu Majah juga meriwayatkan sebagai berikut;<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">رأيت</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">ليلة</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">أسرى</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">بى</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">على</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">باب</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">الجنة</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">مكتوبا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">الصدقة</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">بعشر</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">أمثالها</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">القرض</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">بثمانية</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">عشر</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">فقلت</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">يا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">جبريل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">ما</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">بال</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">القرض</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">أفضل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">من</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">الصدقة</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;">, </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">قال</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">لأن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">السائل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">يسأل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">عنده</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">المستقرض</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">لا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">يستقرض</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">إلا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">من</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">حاجة</span><span dir="LTR" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 46.75pt; margin-right: 4.2pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 9pt;">Saya melihat pada waktu di-isra’-kan, pada pintu surga tertulis “Pahala shadaqah sepuluh kali lipat dan pahala pemberian utang delapan belas kali lipat” lalu saya bertanya pada Jibril “Wahai Jibril, mengapa pahala pemberian utang lebih besar?” Ia menjawab “Karena peminta-minta sesuatu meminta dari orang yang punya, sedangkan seseorang yang meminjam tidak akan meminjam kecuali ia dalam keadaan sangat membutuhkan”. <o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 46.75pt; margin-right: 4.2pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 46.75pt; margin-right: 4.2pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 46.75pt; margin-right: 4.2pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 46.75pt; margin-right: 4.2pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 46.75pt; margin-right: 4.2pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 46.75pt; margin-right: 4.2pt; margin-top: 0cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.7pt; margin-right: 4.2pt; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Di sisi lain, Allah memberikan aturan yang tegas dalam utang piutang yang merupakan bagian dari transaksi ekonomi (<i>mu’amalah maliyah</i>). Ketegasan aturan transaksi ekonomi tersebut tercermin dalam firman Allah dalam surat an-Nisa’ ayat 29 sebagai berikut;<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">يأيها</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">الذين</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">ءامنوا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">لا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">تأكلوا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">أموالكم</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">بينكم</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">بالباطل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">إلا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">أن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">تكون</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">تجارة</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">أن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">تراض</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">منكم</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">و</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">لا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">تقتلوا</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">أنفسكم</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">إن</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">الله</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">كان</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">بكم</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">رحيما</span><span dir="LTR" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 9pt;">Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta yang beredar diantaramu secara bathil, kecuali terjadi transaksi suka sama suka. Jangan pula kamu saling membunuh. Allah sangat saya kepadamu semuanya.</span></i><span style="font-size: 9pt;"> (Dahlan, 2000: 146).</span><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Salah satu transaksi yang termasuk <i>baţil</i> adalah pengambilan riba. Riba berdasarkan penjelasan para <i>mufassir</i>, baik dalam bentuk definisi maupun gambaran praktis di masa Jahiliyyah, menurut Qardhawi (2001: 76-78), maka riba yang maksud dapat diidentifikasikan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 9pt;">1</span><span style="font-size: 12pt;">. Riba itu terjadi karena transaksi pinjam meminjam atau hutang piutang<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">2. Ada tambahan dari pokok pinjaman ketika pelunasan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">3. Tambahan dimaksud, dimaksudkan terlebih dahulu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">4. Tambahan itu diperhitungkan sesuai dengan<i> limit</i> waktu peminjaman.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 12.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 34.75pt;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam perspektif ekonomi, (Razi, 1938: 87-88) mengemukakan ulasan yang cukup baik dalam mengungkap sebab dilarangnya riba. Sebab-sebab tersebut antara lain:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">1. Riba memungkinkan seseorang memaksakan pemilikan harta dari orang lain tanpa ada imbalan. Boleh saja orang berdalih bahwa keuntungan akan diperoleh seandainya harta yang dipinjamkan pada orang lain itu dijadikan modal dagang. Tetapi keuntungan yang akan diperoleh pihak peminjam itu sifatnya belum pasti. Sebaliknya, pemungutan “tambahan” oleh pemberi pinjaman itu adalah hal yang pasti, tanpa resiko.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">2. Riba menghalangi pemodal ikut berusaha mencari rezeki karena ia dengan mudah membiayai hidupnya dengan bunga, hal ini akan mengakibatkan distorsi dalam masyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">3. Bila diperbolehkan, maka masyarakat dengan maksud memenuhi kebutuhannya, tidak segan meminjam uang walaupun sangat tinggi bunganya. Hal ini akan <i>mengelmiinir</i> sifat tolong menolong, saling menghormati dan perasaan berhutang budi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">4. Dengan riba, pemilik modal akan semakin kaya, sementara pihak peminjam akan semakin miskin. Jadi riba bisa menjadi media bagi orang kaya untuk menindas orang miskin.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">5. Larangan riba sudah ditetapkan oleh <i>nas</i>, dimana tidak harus seluruh rahasia tuntutannya diketahui oleh manusia. Keharamannya itu pasti, kendati orang tidak mengetahui persis segi pelarangannya. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><b><span style="font-size: 9pt;">C.</span></b><span style="font-size: 7pt;"> </span><b><span style="font-size: 12pt;">Prinsip-prinsip Dasar Utang Piutang</span></b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Utang piutang merupakan salah satu dari sekian banyak jenis kegiatan ekonomi yang dikembangkan dan berlaku di masyarakat. Sebagai kegiatan ekonomi masyarakat, utang piutang mempunyai sisi-sisi sosial yang sangat tinggi. Selain itu, utang piutang juga mengandung nilai-nilai sosial yang cukup signifikan untuk pengembangan perekonomian masyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Islam sebagai agama yang universal dan menyeluruh (<i>kamil</i> dan <i>syamil</i>), memandang kegiatan ekonomi, di mana utang piutang juga termasuk di dalamnya, sebagai tuntutan kehidupan manusia. Di sisi lain, kegiatan ekonomi merupakan salah satu kegiatan yang dianjurkan dan memiliki dimensi ibadah dalam intensitas yang cukup signifikan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam konsep Islam, utang piutang merupakan akad (transaksi ekonomi) yang mengandung nilai <i>ta’awun</i> (tolong menolong). Dengan demikian utang piutang dapat dikatakan sebagai ibadah sosial yang dalam pandangan Islam juga mendapatkan porsi tersendiri. Utang piutang juga memiliki nilai luar biasa terutama guna bantu membantu antar sesama yang kebetulan tidak mampu secara ekonomi atau sedang membutuhkan. Dari sini maka utang piutang dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk transaksi yang mengandung unsur <i>ta’abbudi</i> (Karim, 1997: 38)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Secara mendasar, karena sifat dan tujuan utang piutang tolong menolong, maka transaksi ini terlepas dari unsur komersial dan usaha yang berorientasi pada keuntungan (<i>profit orientit</i>). Sebagai contoh, A mengutangkan sejumlah uang atau barang pada B, jika tujuannya didasarkan atas niat tolong menolong, maka A tidak boleh mengharapkan keuntungan apapun dari B. Secara lahiriah, dalam konsep dasar di atas, A yang mengutangkan uangnya itu memberikan sesuatu pada B tanpa meminta imbalan material sedikitpun. Kenyataan terlihat bahwa B sebagai pihak yang berutang tidak diwajibkan secara material membayar lebih ketika mengembalikan uang yang dipinjamkannya pada A, dan bahkan B itu secara leluasa diberi wewenang untuk memanfaatkan uang itu. Karena itulah para ulama’ berpendapat bahwa utang piutang itu hukum asalnya <i>sunnah </i>(Karim, 1997: 38). <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Sebagai salah satu bentuk transaksi ekonomi, utang piutang bisa berlaku pada seluruh tingkatan masyarakat baik masyarakat kuno maupun masyarakat modern. Berdasarkan pemikiran ini, utang piutang dapat diperkirakan telah ada dan dikenal oleh masyarakat yang ada di bumi ini ketika mereka berhubungan antara satu orang dengan orang lainnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam kajian fiqh, seseorang yang meminjamkan uang pada orang lain tidak boleh meminta manfaat apapun dari yang diberi pinjaman, termasuk janji dari si peminjam untuk membayar lebih. Larangan pengambilan manfaat ini telah banyak dikemukakan oleh para pakar fiqh yang salah satunya Wahbah Zuhaily (Zuhaily, 1989: 475). Larangan pengambilan manfaat dari yang diberi<i> </i>pinjaman ini besumber dari kaedah sabda Rasulullah berikut;<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" dir="RTL" style="direction: rtl; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; unicode-bidi: embed;"><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">كل</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">قرض</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">جرى</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">منه</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">منفعة</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">فهو</span><span lang="AR-SA" style="font-size: 15pt;"> </span><span lang="AR-SA" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 15pt;">ربا</span><span dir="LTR" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 46.75pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 9pt;">Setiap transaksi pinjam meminjam yang mengambil manfaat dari yang diberi pinjaman maka itu masuk kategori </span></i><span style="font-size: 9pt;">riba</span><i><span style="font-size: 9pt;">.</span></i><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Namun apabila pihak yang menerima pinjaman ketika mengembalikan pada waktu yang telah ditentukan menambahkan dengan yang lebih baik yang tidak disertai syarat-syarat tertentu baik sebelum maupun sesudahnya, maka hal itu termasuk perbuatan yang baik. Pada era modern ini, hal inilah yang sering dipraktekkan dalam bank syari’ah. Dalam bank syari’ah hal ini diterapkan dengan bentuk produk <i>qard al-hasan</i> (Karim, 2001: 109-110)<i>.</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Berdasarkan ayat-ayat tentang utang piutang sebagaimana di atas, maka dalam transaksi utang piutang terdapat <i>illat</i> (alasan) hukum yakni tolong menolong dalam kebaikan dan takwa sehingga dianjurkan atau tolong menolong dalam dosa sehingga perbuatan tersebut dilarang. Bahkan lebih dari itu dapat diketahui apakah utang piutang menjadi wajib, sunnah, makruh atau haram. Hal ini disebabkan karena <i>illat</i> hukum yang ada menentukan ada tidaknya suatu hukum dalam sebuah peristiwa hukum (Djamil, 1995: 48).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Sehubungan <i>illat</i> hukum tersebut, transaksi utang piutang bisa wajib atas seseorang jika ia mempunyai kelebihan harta untuk meminjamkannya pada orang yang sangat membutuhkan. Maksud dari membutuhkan di sini adalah seseorang yang apabila itu tidak diberi pinjaman menyebabkan ia teraniaya atau akan berbuat sesuatu yang dilarang agama seperti mencuri karena ketiadaan biaya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya atau ia akan mengalami kebinasaan. Kondisi inilah yang menyebabkan utang piutang menjadi wajib dan harus dikerjakan walaupun oleh satu orang saja (Karim, 1997: 38-39).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Hukum utang piutang bisa juga haram apabila diketahui bahwa dengan berutang seseorang bermaksud menganiaya orang yang mengutangi atau orang yang berutang tersebut akan memanfaatkan orang yang diutanginya untuk berbuat maksiat. Dalam kasus demikian, maka utang piutang yang berorientasi pada perbuatan tolong menolong dalam kemaksiatan. Maka dari itu, berdasarkan pada kondisi yang amat bervariasi, hukum utang piutang pun amat bervariasi pula, seperti wajib, haram, makruh dan mubah (Karim, 1997: 38-39).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Dalam konteks hukum Islam, utang piutang atau pinjam meminjam termasuk dalam kategori <i>fiqh mu’amalah</i>. Dengan demikian prinsip-prinsip Islam yang diterapkan dalam utang piutang atau pinjam meminjam ini adalah prinsip-prinsip <i>fiqh mu’amalah.</i> Pengetahuan prinsip-prinsip <i>fiqh mu’amalah</i> ini penting terutama untuk melakukan kajian terhadap transaksi ekonomi modern saat ini yang lebih cenderung dikerjakan oleh lembaga perbankan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Basyir (2000: 15-16) menemukan rumusan prinsip-prinsip <i>fiqh mu’amalah</i> sebagai berikut;<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 56.1pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">1. Pada dasarnya segala bentuk <i>mu’amalah</i> (transaksi) hukumnya mubah, kecuali yang ditentukan lain oleh al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Prinsip ini mengandung pengertian bahwa hukum Islam memberikan kesempatan seluas-luasnya dalam pengembangan bentuk dan macam-macam transaksi baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan hidup dari suatu masyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 56.1pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">2. <i>Mu’amalah</i> (transaksi) dilakukan atas dasar sukarela, tanpa mengandung unsur-unsur paksaan. Prinsip ini mengingatkan agar kebebasan kehendak para pihak yang melakukan transaksi harus selalu menjadi perhatian utama. Pelanggaran terhadap kebebasan kehendak ini akan berakibat pada tidak dapat dibenarkannya sesuatu traksaksi yang dilakukan. Sebagai contoh, seseorang yang dipaksa menjual rumah kediamannya, namun ia sebenarnya masih menginginkan untuk tetap tinggal di situ dan tidak ada sesuatu yang mengharuskan ia menjualnya, maka transaksi tersebut batal demi hukum.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 56.1pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">3. <i>Mu’amalah </i>dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindari bahaya (<i>madarat</i>) dalam kehidupan masyarakat. Prinsip ini menghendaki bahwa suatu transaksi harus dilakukan berdasarkan pertimbangan pengambilan manfaat dan menghindari bahaya dalam hidup, baik untuk satu pihak maupun kedua belah pihak. Salah satu bentuk transaksi yang berakibat pada penyebaran bahaya di masyarakat adalah transaksi narkotika.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 56.1pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 12pt;">4. <i>Mu’amalah</i> dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari unsur-unsur penganiayaan, dan unsur-unsur yang mengarah pada pengambilan kesempatan dalam kesempitan (<i>maisir, riba, gharar, </i>dan<i> bathil</i>). Prinsip ini menentukan bahwa segala bentuk transaksi yang mengandung unsur penindasan dan kesewang-wenangan tidak dibenarkan dalam Islam. Contoh, dalam kasus utang piutang harus memberikan jaminan berupa barang. Untuk jumlah pinjaman yang lebih kecil barangnya lebih kecil atau untuk utang yang besar dengan barang yang besar pula</span><span style="font-size: 9pt;">.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 56.1pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Tentang riba, mayoritas Fuqaha’ membaginya pada dua macam, yaitu<i> riba nasi’ah</i> dan <i>riba fadl</i>. Sedang mazhab Syafi’i membagi riba menjadi tiga, yaitu <i>riba fadl, nasi’ah </i>dan<i> yad. </i>Ayat Al-Qur’an yang ditunjuk sebagai dalil dilarangnya kedua macam riba tersebut adalah ayat-ayat yang terdapat dalam al-Baqarah dan Ali Imran, tetapi dalam pengulasannya, ada kesan bahwa ayat-ayat tersebut berbicara tentang <i>riba nasi’ah</i> sesuai dengan kasus-kasus riba jahiliyyah yang melatar belakangi turunnya ayat tersebut (Antonio, 2001: 41).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Rumusan <i>riba nasi’ah</i> seperti telah dikemukakan itu dapat mendeskripsikan bentuk formal praktek riba jahiliyyah secara tepat. Kegiatan ekonomi yang mengandung unsur “kerugian sepihak” dan “<i>dzulm”</i> sebagai hakikat riba itu, nampaknya sampai masa fuqaha’, formulanya tetap. Artinya, setiap “tambahan atas pokok pinjaman” itu dapat dipastikan akan mendatangkan <i>zulm</i> (Zein, 2004: 198)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Demikian mapannya rumusan riba <i>nasi’ah</i> itu, menurut Dumairi (1992: 112) sehingga para <i>fuqaha’</i> tidak lagi sempat memikirkan “apa sebab riba mendatangkan kesengsaraan” perhatian mereka tertuju pada pencarian <i>‘illat, </i>benda-benda apa yang boleh atau tidak boleh diperjualbelikan dengan tenggang waktu, padahal di zaman modern ini, orang tidak lagi jual beli kurma dengan gandum, atau garam dengan garam, misalnya, hampir semua teransaksi, baik jual beli, penyimpanan maupun peminjaman, tidak lagi dilakukan dengan barang, melainkan dengan uang sesuai dengan fungsinya sebagai standar harga dan sarana pertukaran barang (<i>medium of exchange</i>)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 12pt;">I.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-size: 12pt;">PENUTUP / KESIMPULAN</span></b><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span style="font-size: 12pt;">Landasan <i>normatif-filosofis </i>akad utang-piutang (<i>al-qardl</i>) dalam perspektif Ekonomi Islam berangkat dari asumsi bahwa utang-piutang adalah akad <i>tabarru’ </i>(akad sosial). Oleh karena itu, tidak dibenarkan bagi orang yang mempiutangi mengambil keuntungan dari akad utang-piutang yang dilakukannya. Secara lebih detail, berbagai nash al-Qur’an dan Hadis telah memberikan sugesti bagi terbentuknya dimensi sosialisme Islam melalui akad utang-piutang tersebut. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 18.7pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 28.05pt;"><span style="font-size: 12pt;">Prinsip <i>al-‘adalah </i>(<i>juctice</i>), ‘adamu ghurur, riba wa tadlis serta perbedaan ekonomi dalam batas yang wajar, dapat menjadi alasan pembenaran utang-piutang <i>(al-qardl) </i>sejumlah uang dengan menggunakan standar harga barang sewaktu pengembaliannya dalam perspektif ekonomi Islam. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan dua kondisi, yakni kemungkinan harga barang naik dan kemungkinan harga barang turun, dan harus dipastikan bahwa kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan. Jjika kita mengikuti model cara berpikir kelompok neorevivalis, maka hutang piutang berstandarisasi harga barang ini tetap dianggap sebagai riba yang diharamkan<o:p></o:p></span></div>siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7788879312240990896.post-49362616007649043002011-06-08T19:17:00.000-07:002011-10-22T01:42:36.322-07:00Cara Belajar Gitar Dengan Mudah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFXq7STb6nK_87jNu-QqDixk1JI-9PkubFjfRfCz6-CkaXUWD9hEqpEqcQc0PnuvhkETyEWN02usFc8_pbJsp-deINPhiOxg3fiW8JaQowz4T-SPL0UNz1fnazXgZjfvx2hybe2ed-JWIF/s1600/gitar.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFXq7STb6nK_87jNu-QqDixk1JI-9PkubFjfRfCz6-CkaXUWD9hEqpEqcQc0PnuvhkETyEWN02usFc8_pbJsp-deINPhiOxg3fiW8JaQowz4T-SPL0UNz1fnazXgZjfvx2hybe2ed-JWIF/s200/gitar.JPG" width="200" /></a></div><br />
Pembelajaran Gitar seperti dibawah adalah mengikut cara-cara sebenar dan juga bagaimana kita memahami bunyi, kord dan juga irama yang cuba dialukan oleh gitar anda. Dengan latihan yang cukup sekurang-kurangnya 4 jam sehari anda mungkin menjadi seorang gitaris professional satu hari nanti. Sekarang anda Cuma rilek dan cuba jalankan latihan bermain gitar dengan mencari note dan juga kord yang perlu untuk anda alunkan. So have fun guy!<br />
<b>Perkara Pertama- Bagaimana Mencari Kord<br />
</b>Ada pelbagai jenis buku kord yang anda boleh dapati di kedai-kedai buku dan juga di internet. Saya sarankan anda semua untuk mencari buku-buku tersebut untuk memudahkan permainan gitar ini. Disini saya ada beberapa kord asas untuk anda berlatih bermain gitar.<br />
<a name='more'></a><br />
Dibawah adalah diagram bagaimana untuk anda membaca note gitar dan juga bermain kord yang betul. Sekiranya anda melihat diagram dibawah inilah yang dinamakan fret gitar dan susunan note berlaku dari E Rendah (berwarna Merah) sehinggalah E Tinggi (Berwarna Ungu). Anda kena membezakan mana jari hendak diletakkan di fret-fret tertentu untuk menjadikan nota yang akan ditunjukkan seperti dibawah ini.<br />
<div class="mceTemp mceIEcenter" style="text-align: center;"><a href="http://iskandar.me/wp-content/uploads/2009/01/guitar_frets1.gif"><img alt="frets gitar" class="size-full wp-image-167" height="95" src="http://iskandar.me/wp-content/uploads/2009/01/guitar_frets1.gif" title="guitar_frets1" width="500" /></a></div><div style="text-align: center;"><a href="http://iskandar.me/wp-content/uploads/2009/01/minor_cords.gif"><img alt="" class="size-full wp-image-169 aligncenter" height="496" src="http://iskandar.me/wp-content/uploads/2009/01/minor_cords.gif" title="minor_cords" width="500" /></a></div>siputrahttp://www.blogger.com/profile/13374218698206851909noreply@blogger.com0